PDH - 12

109 38 2
                                    

— "Perasaanku padamu adalah hal nyata yang tak bisa kuhilangkan dengan mudah." —

Happy Reading😉❣️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading😉❣️

•••

Kenzin memutar kepala nya menatap seluruh sudut apartemen milik Rezvan dan Jimmi. Bukan terkagum karena kemewahan ruangan ini, tapi karena kerapian nya. Kamar Kenzin tak lebih rapi dari tempat ini. Ia jadi curiga, apakah dua orang yang tinggal disini membawa wanita lain untuk bersih-bersih?

Setelah bertanya pada Jimmi letak kamar Rezvan, ia segera melangkahkan kaki nya masuk kesana. Baru saja masuk, Kenzin sudah terpesona. Di dalam sini lebih rapi daripada di luar apalagi nuansa kamar berwarna biru itu membuat orang yang tinggal merasa nyaman.

Kenzin merebahkan tubuhnya di atas kasur kingsize milik Rezvan. Gadis itu mengendus-endus selimut dan bantal disana. Aroma coklat tercium jelas oleh pernapasan Kenzin. Saat ia akan beranjak, Rezvan masuk dengan wajah yang masih menunduk. Rezvan tengah mencoba membuka tali pinggang nya. Sambil mengunci pintu, kemudian berjalan kembali, Rezvan membuka kancing baju nya satu persatu.

Hal itu membuat Kenzin tak bergerak sedikit pun. Ia mematung kala melihat dada bidang Rezvan yang tak tertutup kemeja sekolah nya. Cowok itu mendongak untuk menggantung baju nya, tapi gerakan nya terhenti saat mata bermanik coklat tua bertemu dengan manik matanya yang berwarna hitam pekat.

Beberapa detik kemudian dia tersadar lalu cepat-cepat menutup tubuhnya dengan kemeja yang tak jadi ia gantung. Begitupun dengan Kenzin, ia buru buru beranjak dan berjalan cepat keluar kamar. Namun baru saja akan membuka pintu, suara berat Rezvan membuat ia menghentikan gerakan —lagi.

"Mesum ya lo? Gak nyangka gue ada cewe mesum kayak lo yang berani masuk kamar gue." Ucap Rezvan.

Kenzin membalikkan badan, menatap tajam ke arah Rezvan, "mesum palak lo anjing! Gue tadi cuman cari toilet kok. Gue gak tau kalo ini kamar lo." Kenzin sengaja berbohong.

Rezvan tersenyum miring, ia tertawa kecil. "Halah ngeles lo."

"Oh jadi lo ngotot kalo gue mesum?" Pertanyaan Kenzin di balas anggukan oleh Rezvan. Terbit ide jahil di kepala gadis itu. Ia melangkah perlahan dengan raut wajah yang sulit di artikan.

Rezvan menautkan alis saat Kenzin berdiri di depan nya. Sret! Kenzin mengambil kemeja Rezvan yang ia tutupi agar tubuh indahnya tak terlihat oleh gadis di depannya.

Rezvan membulatkan mata, "GILAK YA LO?!" Cowok itu mendorong Kenzin secara refleks. Namun karena kelakuan nya juga, Kenzin harus terhuyung kebelakang. Badan nya tak seimbang hingga membuat dirinya terhuyung. Kenzin menutup matanya siap terjatuh ke lantai. Otot Rezvan sekuat itu sampai membuat Kenzin jatuh?

PELANGI dan HUJAN || NA JAEMINWhere stories live. Discover now