PDH - 3

205 106 45
                                    

- "Tujuan ku hidup adalah untuk mencari arti kebahagiaan. Dan aku menemukan nya pada dirimu." -

.
.
.
.
.

Malam minggu nya, Rezvan dan Jimmi benar-benar pergi ke club. Hanya Jimmi yang sedari tadi menghabiskan botol berisi alkohol. Meski sudah banyak meminum banyak alkohol, dia masih setengah sadar.

"Ayo lah, Van. Minum segelas aja." Tawar Jimmi sembari menyodorkan gelas yang sudah berisi minuman alkohol.

"Gak." Rezvan menolak. Entah sudah berapa kali Jimmi menawarkan dirinya untuk minum.

Jimmi berdecak kesal dan menceloteh sendiri. Mata cowok itu terus-terusan menatap para wanita yang tengah menggoyangkan pinggul serta seluruh badan, mengikuti alunan musik dari sang DJ.

Cowok berkaos lengan pendek putih serta jaket hitam nya menatap sosok gadis yang sangat ia kenali tengah berdansa bersama para wanita lain. Rezvan bangkit dari tempat duduk nya menghampiri gadis tersebut.

"Lo ngapain disini?" Tanya Rezvan -mengernyitkan alis.

Hellen berhenti kala mendengar suara Rezvan. Kepala nya menoleh, mata nya menatap Rezvan terkejut. "Gu-gue lagi main sama temen-temen."

Rezvan diam sejenak lalu beroh ria, "oh ya udah." Kaki nya kembali melangkah ke tempat nya semula.

"Lo ngapain nanya?" Pertanyaan Hellen membuat langkah Rezvan terhenti.

"Gak ada. Kirain lo mau ngelayanin om-om" Rezvan tersenyum miring lalu melanjutkan langkah nya.

Hellen diam mematung. Suasana tiba-tiba membuat dirinya terlalu canggung untuk ikut bergoyang lagi. Jadilah dia kembali ke tempat duduk kosong. Azkia dan Asha kebingungan melihat Hellen pergi.

Gadis bergaun pendek nan ketat warna biru serta lengab panjang itu menjatuhkan bokong nya di atas sofa panjang, di susul dua teman nya.

"Lo kenapa, Hell?" Tanya Asha menatap wajah cemberut Hellen.

Hellen menoleh ke arah Asha. "Gue ketemu Rezvan."

Refleks Azkia dan Asha melotot. Mata mereka sempurna membulat.

"What? Lo serius? Kok bisa?" Pertanyaan bertubi-tubi itu datang dari Azkia.

"Aaarrghh!! Gue juga bingung kok bisa dia disini. Harusnya kita jangan main ke club ini." Hellen menjambak rambutnya frustasi.

"Ya udah sekarang kita balik aja yuk?" Asha memberi saran.

Azkia mengangguk menyetujui, "bener, lagian kita udah lama disini, Hell."

Hellen menatap kedua nya. Lengang ketiga nya. Tak ada yang bersuara. Hingga 5 menit kemudian, Hellen mengangguk. Ketiga nya langsung berjalan ke pintu keluar.

Rezvan melihat ketiga nya keluar dari club. Jimmi yang mengikuti arah mata Rezvan kebingungan, lantas bertanya, "oi lo liatin apaan?"

Yang di tanya menoleh, "Hellen."

"Hah?! Berani tu cewek kesini?! Wah kalo bapak nya tau bisa mati tuh anak." Jimmi menggeleng-gelengkan kepala nya pelan.

PELANGI dan HUJAN || NA JAEMINWhere stories live. Discover now