𝑺𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝑴𝒆𝒎𝒂𝒂𝒇𝒌𝒂𝒏, 𝑺𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝑴𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂😇❤️‍🩹

89 11 0
                                    

Playlist || Ada Band feat Gita Gutawa: Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Playlist || Ada Band feat Gita Gutawa: Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah)

Cintanya tidak banyak yang tau, tapi bisa rasakan, meski kadang harus mencari lebih dulu. Cintanya siapa itu? Cintanya seorang Ayah pada anak-anaknya. Kadang dia memang keras dalam mendidik, tapi di situlah arti sebuah kasih sayang, karena dia tau, kalau dunia akan jauh lebih keras dan kejam dari apa yang dikeluarkan dari mulutnya dan apa yang ia lakukan pada kita.

Jika ditanya perihal kasih sayang seorang ayah, memang tidak pernah diperlihatkan, iya bukan? Tapi sebenarnya kasih sayang dia kepada kita sangat luas, serta dalam. Itulah yang Tuan Adi berikan pada anak pertamanya, Samboja. Kebanyakan dari anak seusianya memang masih sangatlah labil dan masih belum bisa membedakan, aku rasakan itu, aku rasakan jika Papah Adi sangatlah sayang dengan putra pertamanya itu, mungkin Papah Adi meminta Samboja untuk mengikuti kemauannya memilih jurusan bisnis agar nanti bisa meneruskan bisnis miliknya, jadiketika Papah Adi sudah tua Samboja-lah yang meneruskan. Mungkin itu alasannya.

Namun, jauh dari keinginannya Papah Adi, Samboja pun memiliki sebuah mimpi, hari ini, aku harap mereka bisa saling mengerti satu sama lain, saling memaafkan dan saling mereda.

Setelah pulang tadi, kedua orang Samboja mau menemuiku yang sedang menunggu angkutan untuk menemui Samboja, karena mereka mau, aku pun ikut dengan mereka, namun sebelum kami menemui Samboja, Mamah Deswita minta untuk menjemput Ria di sekolah SLB-nya, karena Mamah Deswita dan Papah Adi sudah beberapa hari ini menyekolahkan Ria di sekolah tersebut.

Jarak dari SMANSAN ke sekolah Ria tidak terlalu jauh, hanya perlu 20 menit, sesampainya di depan gerbang sekolah, Mamah Deswita langsung turun dan menghampiri Ria yang sudah menunggu di depan gerbang bersama guru pembimbingnya, aku lihat mereka berbincang sedikit, dan tak lama Mamah Deswita berpamitan untuk masuk ke dalam mobil kembali, bersama Ria.

Saat masuk, wajah Ria terlihat bahagia saat melihatku, dia langsung memelukku dan aku pun membalas pelukkan itu.

Setelah beberapa saat, kami melepaskan pelukkan itu, mobil yang sudah berjalan lancar menuju apartemen Samboja, Papah Adi pun meminta aku untuk mengarahkannya. Di tengah perjalanan, Ria menuliskan sesuatu di buku kecil yang ia kalungkan.

"Benaran mau ketemu Kak Sam?"

Aku mengangguk sambil tersenyum, sontak Ria sumringah dengan tanggapanku, aku lihat dia sangat bahagia, aku bisa rasakan jika Ria, mempunyai rasa sayang pada Samboja itu sangatlah besar.

"Ini ke mana lagi, Ra?" tanya Papah Adi.

"Lurus saja, Pah. Nanti kalo ada pertigaan, belok kiri," jawabku, Papah Adi hanya mengangguk, dan fokusku kembali pada Ria, yang saat ini sedang membaca bukunya. Aku lihat buku itu, buku keluaran lama, dalam hati aku bertanya, apakah Ria senang membaca buka sastra lama?

SAMBOJA [Lengkap]Where stories live. Discover now