𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝑩𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂📰

85 15 0
                                    

Playlist || NaFF: Kau Masih Kekasihku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Playlist || NaFF: Kau Masih Kekasihku.

           Pagi yang benar-benar sudah membuat lelah menyambutku, bayangkan saja, sejak sehabis subuh Hafifah sudah datang ke rumah dengan atribut lengkap panitia, sedangkan aku yang baru saja selesai menunaikan ibadah solat langsung terburu-buru untuk memakai atribut seperti dirinya, dia membantu memakaikannya, pokoknya ricuh sekali meskipun hanya kita berdua di rumah ini.

"Make up tipis saja!" ucapnya sambil menyodorkan stik lipcream ke arahku, lebih tepatnya mengarah ke bibirku.

"Iih, Fah, ribet deh, nanti susah makan!" balasku. Ya, aku adalah tipe cewek yang paling susah jika disuruh memakai benda yang satu itu, alasan sederahana, karena bisa membuat aku susah untuk makan.

Sementar, Hafifah membuang napasnya seperti sudah lelah membujukku. "Ayolah, Ra, ini semua demi sahabat lo!" mohonnya. Aku telisik lebih dulu wajah itu, dan dipikir-pikir tidak masalah-lah hanya untuk beberapa jam ke depan saja.

"Oke-oke, iya, cepat pakaiin!" ucapku dengan keputusan itu.

Hafifah kembali bersemangat, ia pun menyodorkan kembali stik lipcream itu sambil mengisyaratkan untuk sedikit memajukan bibirku. "Tahan, ya..." pintanya yang mulai mengoleskan cream berwarna merah itu.

Setelah diam beberapa detik, akhirnya Hafifah selesai lalu memberikan cermin padaku, "nih lo lihat!" aku lihat pantulan wajahku di cermin kotak itu, tidak terlalu buruk, masih terlihat natural; oke juga.

"Bagus 'kan?" tanyanya sambil memasukkan alat kecantikan ke dalam tas kecil berwarna coklat.

"Iya," balasku yang sambil melihat ke arahnya yang kini sudah menyangkil tas sekolah yang biasa dia pakai, "ya sudah, yuk ah, buru, nanti tukang kuenya keburu ramai, makin lama kita ke sekolahnya!" pinta Hafifah sambil bangkit dari duduk, begitu pun aku. Tapi sedikit aku melihat lagi ke cermin kamarku itu, untuk melihat seluruh tubuhku dengan pakaian panitia yang Hafifah tentukan bertema batik nusantara.

 Tapi sedikit aku melihat lagi ke cermin kamarku itu, untuk melihat seluruh tubuhku dengan pakaian panitia yang Hafifah tentukan bertema batik nusantara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cocok nggak sih?" tanyaku, Hafifah menatapku sambil menarik dan membuang napasnya, "masih saja insecure, lo itu cantik banget, Ra!" balasnya.

Sedikit percaya diri setelah Hafifah mengatakan itu, setidaknya, Hafifah adalah satu-satunya orang yang mengakui, karena aku saja masih kurang percaya diri dengan pakaian ini.

SAMBOJA [Lengkap]Where stories live. Discover now