SAMBOJA [Lengkap]

𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂👀

Playlist|| Rizky Febian: Makna Cinta.

           Melewati hari-hari yang melelahkan, akhirnya aku bisa bersantai di hari minggu ini, pagi yang cerah menyambut aku yang kini sedang menyirami pohon hias di depan rumah. Banyak tetangga yang berlalu lalang melintas dan sesekali menegur aku.

Tanaman yang sudah dirawat oleh Ayahku ini memang tanaman yang murah, tidak mempunyai nilai harga jual yang tinggi. Tapi, menurut aku, saat aku ada di posisi sedang menyiram seperti ini, aku selalu mengingat Ayahku, yang ketika sedang menyiram selalu menyanyikan lagunya Dewa 19; seperti Samboja, ya.

Seketika, aku jadi teringat mendiang Ayah.

Selesai menyiram, aku duduk di teras sambil menikmati sarapan pagi, roti bakar dan susu putih menjadi pilihan yang tepat. Sambil meminum susu, aku memainkan ponselku, membalas pesan dari Samboja yang katanya mau mengajak aku ke rumahnya hari ini. Sedikit menolak karena belum siap, tapi Samboja memaksa dan akhirnya aku menyerah.

Dia akan datang sekitar jam 10, dia juga bilang sekalian mengundang aku untuk makan siang bersama. Masih ragu dan malu, jantung aku berdebar lebih cepat, dalam hati bertanya 'apakah siap?'

Saling berbalas pesan sampai sarapan aku habis tak bersisa, aku masuk ke dalam rumah, membawa piring dan gelas sisa sarapanku. Jam sudah menunjukkan pukul 8, lebih baik aku mandi dan berganti pakaian, sekalian aku pun ingin mencuci baju lebih dulu di mesin cuci.

Ya, seperti inilah, kegiatan aku di hari libur, merapihkan rumah, dan mencuci baju, sorenya langsung menyetrika dan lanjut masak. Aku menjalaninya dengan ikhlas, tinggal sendiri di kota besar membuat aku harus kuat dari baja, walaupun kadang harus nangis juga. Tapi sekarang, obat lelahku sudah hadir di depan mata, dia membawa sejuta senyuman damai, serta dirinya yang sangat indah. Mejadi obat dari segala lelahnya aku.

Selesai mencuci aku langsung mandi, dan berganti pakaian, aku bingung mau pakai baju yang mana, aku merasa baju yang ada di lemariku tidak ada yang bagus.

Semua isi lemari aku keluarkan semua, mencocokkan setiap baju yang aku punya, beberapa kali aku coba tapi belum juga ada yang cocok, hampir menyerah dan bingung untuk menarik napas.

"Aduh, pakai yang mana, ya?" tanyaku sendiri sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

Menatap bingung hamparan baju di depanku, mataku menelisik setiap hamparan itu, sampai aku melihat satu baju berwarna putih bermotif strawberry.