𝑻𝒆𝒓𝒍𝒂𝒍𝒖 𝑱𝒂𝒖𝒉🥀

175 31 3
                                    

Playlist || Peterpan: Jauh Mimpiku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Playlist || Peterpan: Jauh Mimpiku.

            Sudah satu minggu berlalu dan ini adalah minggu kedua aku bersekolah dan minggu ini juga kegiatan belajar mengajar sudah diaktifkan. Aku berangkat lebih pagi agar bisa mendapatkan bus lebih cepat dan agar tidak telat juga seperti minggu lalu.

Jam menunjukkan jam 6 lewat 15 aku bernapas lega hari ini, karena aku sudah berada di dalam bus untuk menuju sekolah.

Akhirnya tidak telat. Ditambah aku juga saat ini kedapatkan kursi untuk duduk, sepertinya ini adalah hari keberuntunganku.

Bus masih sama, padat, sumpek dan sedikit udara yang masuk ke dalam. Tapi selagi aku tidak telat aku tidak masalah.

Menempuh waktu 15 menit aku sampai tepat waktu, masih ada 30 menit dari jam masuk, kebetulan aku juga belum sarapan. Jadi aku memutuskan untuk sarapan lebih dulu, karena aku tau masih sepagi ini kantin masih sepi, haya ada beberapa anak murid saja yang makan di sana.

Kakiku melangkah ke kantin yang ada di lantai atas agar lebih mudah ke kelas juga karena kebetulan kelasku ada di atas.

Sampainya di kantin aku di sambut dengan pemandangan yang sangat aku inginkan. Kantin masih sepi, hanya ada beberapa murid saja, tapi lebih banyak murid masukkan baru dan perempuan yang duduk di sana.

Aku langsung menuju kedai miliknya Ibu Siti, dia itu menjual aneka ragam makanan untuk sarapan sampai makan siang pun ada.

"Bu Siti!" Panggilku.

"Eh, Neng Sora. Mau pesan?"

Aku mengangguk semangat sambil tersenyum.

"Mau pesan apa, Neng?" Tanyanya. Aku melihat daftar menu itu, sedikit berpikir mau sarapan apa. Mau yang simpel saja, karena sebentar lagi upacara mau dimulai.

"Roti bakar saja, Bu. Selai nanas, ya!" Pesananku akhirnya jatuh pada roti bakar.

"Oke, Neng. Silahkan ditunggu!"

"Terima kasih, Bu Siti", balasku, lalu setelah itu aku duduk tidak jauh dari kedainya.

Sambil menunggu pesanan aku datang, aku ambil tumbler di tasku yang aku isi dengan susu putih hangat. Sedikit aku mendengar bisik-bisik dari para murid perempuan itu seperti sedang membicarakanku.

Itu yang kemarin cari masalah sama Kak Caca 'kan?

Kok bisa sih dia dibelain sama Kak Sam sampai segitunya?

SAMBOJA [Lengkap]Where stories live. Discover now