𝑩𝒓𝒐𝒌𝒆𝒏 𝒉𝒐𝒎𝒆 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝒊𝒔𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂💔

222 38 3
                                    

Playlist || Last Child: Pedih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Playlist || Last Child: Pedih.

          Masih di kantin Bi Tati, aku juga masih mengobrol dengan Samboja. Aku semakin nyaman dengannya, dia adalah sosok yang mampu mencairkan suasana setelah beberapa saat sudah bersama. Samboja juga segelintir orang yang bisa menembus pertahanan dinding di dalam diriku yang aku batasi. Karena aku tidak gampang dekat dengan orang baru.

Semakin siang kantin pun semakin ramai, ada beberapa dari mereka mengenal Samboja dan tidak sungkan menyapa bahkan menggoda Samboja karena sedang bersama denganku.

Tapi sudah lama aku dan Samboja duduk di sini aku tidak lihat tanda-tanda temannya datang. Apa mereka nyaman di rooftop sekolah?

"Teman-temanmu tidak ke sini?" Tanyaku di jeda obrolan kami.

"Mungkin nanti", jawabnya langsung.

Aku mengangguk saja.

"Sam?"

Samboja menatapku dengan tatapan tanya.

"Kenapa, Ra?"

Aku membuang napasku pelan, akankah Samboja tersinggung kalau aku tanyakan perihal kenapa dia dan beberapa temannya bisa broken home. Atau tidak perlu? Lagi pula kenapa aku harus tau.

"Sora?"

Aku tersadar dari lamunanku, sedikit terkejut setelah Samboja memanggil namaku.

"Kok ngelamun sih? Kenapa?" Tanyanya lagi.

Aku melirik ke arah kanan sambil mencari alasan dan juga masih memikirkan tentang rencanaku itu.

"Maaf sebelumnya, aku boleh tau kenapa kamu dan beberapa teman kamu bisa broken home?"

Sedikit aku menunduk karena takut kalau Samboja akan tesinggung dengan pertanyaan aku itu.

"Maaf, Sam. Tapi kalo kamu nggak mau kasih tau juga gapapa kok", imbuhku.

Samboja justru tersenyum. Tuhan, kenapa dia suka sekali tersenyum? Bisa-bisa aku jatuh hati padanya.

"Kenapa harus minta maaf? Lo boleh tau kok. Lagi pula itu bukan hal yang tabu untuk didengar, sebagian dari anak SMANSAN tau itu kok", ucapnya.

Ternyata teman-teman sekolah tau akan hal itu, termasuk Hafifah?

"Mulai dari gue. Gue itu anak sulung dan punya adik perempuan, namanya Ria Kusuma Atmaja. Adik gue ini tuna rungu sejak lahir, dia juga tidak bisa bicara. Dari kecil sampai sekarang dia mendengar lewat alat bantu. Bokap nyokap terpaksa harus belajar bahasa isyarat untuk bisa berkomunikasi sama Ria. Semakin remaja gue semakin melihat kalau orang tua gue itu selalu perhatian sama Ria. Dan dulu gue berpikir kalau Ria itu cuma bikin malu keluarga saja karena kekurangannya",

SAMBOJA [Lengkap]Where stories live. Discover now