54

96.3K 18K 3K
                                    

Assalamualaikum...

Wajib jawab sih:)

Happy Reading 💜💜💜

•••••••••

Elle sudah berada di kediaman suaminya dengan membawa serta ketiga anggota keluarga Elleza, dan di tambah Nana.

"Selamat ya, sayang. Jaga baik-baik kandungan kamu. Di usia sekarang, kandungan mu masih sangat rentan." Amber tak henti-hentinya tersenyum pada Elle sejak mendengar berita jika Elle tengah mengandung.

Elle hanya tersenyum tipis mendengarnya, tidak mungkin juga dia marah karena ucapan selamat itu. Dia juga membutuhkan sosok seorang ibu saat ini karena dia tidak begitu tau tentang kehamilan.

Untuk pembalasan dendam, Elle tidak memusingkannya lagi. Dia pikir jika itu tidak perlu, apalagi saat melihat tatapan Amber padanya yang begitu terlihat jika beliau sangat amat merindukannya. Dan untuk Helios, dia juga menangkap tatapan yang sama.

Elle memberikan sebuah pertanyaan jebakan yang ia yakini jika itu sangat sulit untuk seorang pemimpin seperti Helios.

Dia memberikan sebuah pilihan yang sangat sulit, yaitu kedua orang tuanya harus memilih antara dia dan kerajaan Norwegia. Dan tanpa disangka-sangka, Helios dengan cepat langsung menjawab jika dia memilih anaknya daripada kerajaannya sendiri. Dia mengatakan jika kerajaan tidak lebih penting dari anak putrinya yang sangat dia rindukan selama bertahun-tahun lamanya.

Sempat Helios tawarkan agar Elle menjadi ratu kerajaan Norwegia dan Arsen sebagai raja, akan tetapi dengan tegas Elle menolaknya. Dia tidak butuh pangkat yang tinggi, karena dia tau pangkat tinggi tidak menjamin kebahagiaan. Dan juga, dia tidak suka menjadi orang sibuk hingga tidak bisa bersantai menikmati indahnya kehidupan. Dan karena itu, kerajaan Norwegia berpindah tangan pada adik kandung Helios, Pangeran Maxim.

Untuk saat ini, Helios tengah dipulangkan ke kerajaan Norwegia untuk mengurus pelengserannya dari posisinya sebagai raja Norwegia juga dengan beberapa prajurit bayangan milik Arsen jika sewaktu-waktu Helios melarikan diri. Setelah urusannya selesai, Helios akan tinggal di kediaman Arsen sebagai tukang kebun. Tidak masalah, yang terpenting dia bisa tinggal bersama dan menatap wajah cantik anaknya setiap hari tanpa perlu memendam kerinduan yang menyakitkan walaupun rasa bersalah itu akan terus membekas di hatinya.

Kembali pada Elle yang kini tengah memakan apel yang sudah dipotong kecil-kecil oleh Nana. Matanya menatap Diana yang tengah mengepel lantai dengan sehelai kain. Diana mengenakan cadar karena wajahnya yang hancur, senyuman tipis tersungging di bibirnya melihat hal itu. Dia sangat puas. Lalu atensinya beralih pada Amber yang tengah mengelap beberapa benda dengan kain tipis, gerakan tangannya begitu anggun dan hati-hati.

Lama menatap sang ibu hingga wanita paruh baya itu menoleh dan membalas tatapannya. Amber tersenyum teduh begitu melihat Elle yang tengah menatapnya, bahkan wanita berbadan dua itu tidak mengalihkan pandangannya begitu tertangkap basah telah menatapnya.

Setelah beberapa detik, Elle kembali tersadar.
"CACA!" Teriakan Elle yang begitu tiba-tiba membuat orang di dekatnya terkejut.

Sedangkan yang dipanggil, tengah tergopoh-gopoh datang menghampiri Elle.
"Ya, Duchess?"

Elle mendongak menatap Caca yang berdiri di depannya.
"Di mana Felix?"

Nyonya Duchess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang