11 (Revisi)

106K 17.3K 1.6K
                                    

💜Happy Reading💜

••••••••••

"Minggir!" Judes Elle dengan pelototan mata tajam untuk suami laknatnya itu.

Arsen hanya diam di tempat dan menatap istrinya dari atas sampai bawah.
"Kau habis tenggelam di mana?" Tanyanya dengan sebelah alis terangkat.

Elle berkacak pinggang.
"Di rawa-rawa depan rumah!" Jawabnya tak santai lalu dia mendorong Arsen agar tak menghalangi jalannya.

"Cepat ganti baju mu atau kau akan terkena flu." Peringat Arsen dan kembali duduk di sofa yang tersedia di dalam kamar.

Elle mencibir,
"Bodoamat, gak peduli. Wle."

"Kau akan menulari ku nanti." Tekan Arsen yang mendapat lemparan bantal dari istrinya itu.

"Cerewet banget elah!" Dengan gilanya dia melepas gaunnya begitu saja membuat Arsen melotot seketika.

"Apa yang kau lakukan?!" Seru Arsen dan langsung berdiri dengan geraman tertahan.

Elle tersenyum licik, senang rasanya melihat Arsen kelabakan seperti itu.
"Telanjang lah." Jawabnya santai dengan senyum menggoda.

Dengan langkah tegas Arsen langsung berjalan menuju Elle, ah bukan, melainkan menuju ranjang dan dengan kasar menarik selimut yang ada di sana.

Elle melihat semua pergerakan Arsen,
"Mas mau ngapa-KYAAAAA!! APA APAAN INI?!!!"
Elle lantas berteriak saat dengan liciknya Arsen melilitkan selimutnya di badannya, bahkan tangannya pun ikut terbungkus rapat.

"Mas!! Lepasin gak!! Ini istri mas loh! Masa mau dijadiin lontong sih?!" Pekikan Elle seolah tidak terdengar di telinga Arsen. Pria itu mengikatnya dengan tali seperti tali goni tapi lebih tebal.

"Hueeeee bundaaaa!!! Mas Duke mau kdrt buuuunn!!! Mas Duke jahaaatt!!" Elle terus saja memberontak tapi tetap tidak bisa, dia hanya bisa berteriak dan merengek seperti anak kecil.

"Kyaaaaaaaa!!!" Arsen tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan melemparnya ke atas ranjang.

Dugh..

"HUAAAAAA PALA GUE KEJEDOT SIALAN!!!!! SAKEEEETT!!!" Elle semakin menjerit keras saat kepalanya membentur kepala ranjang dengan kuat, bahkan dia sampai sedikit menitihkan air matanya.

Arsen menghela nafas panjang dan ikut berbaring di atas ranjang.

"Jahat!! Jauh-jauh dari gue!!" Wajahnya memerah antara kesal dan marah. Apa bedanya?

Arsen menariknya dengan pelan dan meletakkan kepala Elle di atas lengannya sebagai bantalan. Di kecupnya bagian yang terbentur tadi.
"Sudah sembuh." Ucapnya.

"Mana ada! Makin sakit iya!" Sembur Elle masih dengan tangisannya bombaynya.

"Kau cengeng sekali ya." Kekeh Arsen dengan ibu jari mengusap air mata di pipi Elle.

"Gak seru! Mas Duke kalo bucin nyeremin!"

"Maaf, aku hanya bercanda tadi." Arsen memeluk Elle dengan erat dan meletakkan kakinya di atas tubuh Elle. Jadilah Elle sebagai gulingnya. Dalam hatinya Arsen berfikir, hal gila apa yang tengah dia lakukan saat ini? Kenapa dia sangat ingin dekat dengan gadis di dekapannya ini? Mungkinkah karena hanya Nurallisa yang bisa bersikap sesantai ini padanya disaat semua orang segan terhadapnya? Segaris senyuman tipis menghiasi wajahnya melihat bagaimana kocaknya tingkah istri kecilnya. Istri kecil?

"Gak ada kata maaf." Garang Elle dengan kepala yang diduselkan di dada bidang suaminya itu.

"Izinkan aku bertanya satu hal."

Nyonya Duchess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang