22

99.8K 15.6K 880
                                    

Happy Reading 💜💜💜

••••••••

Dalam beberapa menit, wanita yang sebelumnya menangis ketakutan kini sudah kembali ke tabiat aslinya. Bahkan Arsen pun dibuat takjub karenanya. Perjalanan santai menuju ke istana kerajaan dipenuhi dengan ocehan wanita yang menjabat sebagai istrinya.

"Mas Duke nggak jadi ikut karena si nyai ronggeng itu ikut?" Tanya Elle entah sudah berapa kali, masih pada posisi dimana dia duduk menghadap Arsen yang tengah mengendalikan kuda.

"Putri Eliana, Nura. Bahaya jika ada yang mendengarnya, kau bisa terkena hukuman." Koreksi Arsen menatap gemas pada Elle yang memiringkan kepalanya dan menatapnya polos.

Elle mencebik dan bersedekap dada, tapi hanya bertahan dua detik dan kembali berpegangan pada kedua sisi pakaian Arsen di bagian pinggang.
"Kenapa? Nggak suka cewe yang mas Duke cintai itu aku panggil begitu?" Sindir Elle dengan menekankan kata tertentu.

Kerutan samar terlihat di kening Arsen, kedua alisnya terangkat. Dia menatap sekilas Elle yang membuang muka, enggan menatapnya.
"Cinta? Siapa? Putri Eliana?"

Elle kembali menoleh dan menatap Arsen garang.
"Iya, mas Duke kan pernah bilang kalo mas Duke cinta sama si nyai ronggeng!"

Arsen mencoba mengingat, lalu dia terkekeh pelan. Tangannya dengan jahil menyentil kening Elle pelan.
"Aku hanya bercanda saat itu." Ucapnya enteng, tanpa beban sama sekali.

Elle ngelag, mulutnya sedikit terbuka mencerna ucapan Arsen. Tapi tangannya bergerak mengusap keningnya yang habis disentil.
"Kok gitu?"

Tersenyum miring,
"Kenapa? Kau mau aku benar-benar mencintai Putri Eliana?"

Sontak Elle langsung menggeleng. Perasaan puas memenuhi hatinya saat mendengar jika Arsen tidak mencintai Putri jadi-jadian itu.
"Terus kenapa si nyai-ekhem, maksudku si Putri itu kayak suka banget sama mas Duke? Dia juga kek orang yang paling tersakiti pas kita nikah."

"Putri Eliana dan aku sempat dirumorkan dekat beberapa bulan belakangan ini. Tapi semua orang tau siapa yang menyukai siapa. Berhubung dia seorang Putri raja, aku hanya membiarkannya saja tanpa memberikan klarifikasi apapun. Itu juga atas permintaan Putri Eliana sendiri. Tentu aku tidak bisa menolaknya begitu saja."

Elle memasang wajah menyelidik, tak percaya dengan apa yang Arsen katakan.
"Tapi mas Duke waktu itu keliatan kayak orang putus cinta loh..." Tuding Elle menatap tajam suaminya itu.

"Aku hanya mendalami peran. Jika aku terlihat baik-baik saja, maka Putri Eliana akan menanggung malu di depan semua orang."

"Biarin aja sih. Orang kayak dia mah pantes buat dipermaluin." Sinis Elle yang sepertinya mempunyai dendam kesumat pada Eliana.

Arsen mengecup bibir Elle sekilas, kenapa wanita di depannya ini sangat pedas omongannya? Padahal bibirnya sangat manis loh.

Elle mendelik dan memukul lengan kekar Arsen.
"Mas!"

Tersenyum miring, Arsen menatap Elle remeh.
"Apa?" Tanyanya tanpa dosa.

"Jangan cium-cium sembarangan!"

"Salahkan bibir mu yang manis itu. Aku jadi tidak bisa berhenti untuk mencicipinya." Ucap Arsen yang membuat wajah Elle menjadi merah layaknya kepiting rebus.

Nyonya Duchess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang