"Dia kaget pas liat gue disini." Rezvan kembali menatap ke arah pintu keluar.

"Iyalah, bro." Jimmi meneguk alkohol nya lagi, "siapa yang gak malu kalo aib nya keciduk sama orang yang dia sukain."

•••

SREK!

Gorden jendela kamar Kenzin terbuka lebar. Sengaja di buka oleh sang ibunda. Gadis yang masih mengenakan piyama doraemon itu menggeliat pelan saat cahaya matahari pagi menerpa wajah nya. Kenzin mengerjap kan mata nya berkali kali.

"Pagi, sayang." Sapa Lisa melihat anak nya yang sudah membuka mata.

"Hoaaammm," Kenzin menguap. "Pagi juga, Ma."

"Ayo bangun. Papa udah nunggu buat sarapan di bawah." Ucap sang Mama sembari tersenyum.

Kenzin mengangguk, "Kenzin mandi dulu ya, Ma."

•••

Selesai mandi dan memakai pakaian nya, Kenzin langsung turun ke bawah. Terlihat sang Papa dan Mama tengah bergurau di meja makan. Makanan pun belum tersentuh sedikit pun, berarti mereka benar-benar menunggu dirinya.

"Pagi Papa." Sapa Kenzin setelah duduk di kursi nya.

"Pagi juga, Kenzin." Sahut Jaka -Papa Kenzin.

Mereka pun segera mulai kegiatan sarapan nya. Masih lengang beberapa saat hingga Jaka membuka suara.

"Papa dengar kamu dapat nomor dua lagi?" Tanya Jaka dengan nada lembut.

Kenzin mengangguk.

"Ya sudah gapapa. Kamu udah berusaha kan? Berarti nilai kamu itu udah yang terbaik." Jaka tersenyum di balas Kenzin juga dengan senyum.

"Tapi Pa, Kenzin nih kebanyakan main hp makanya nilai nya segitu-gitu aja." Lisa menyahut.

Jaka langsung memegang tangan istrinya, "kamu gak boleh maksa dia gitu. Yang penting dia udah berusaha."

Lisa mendengus kesal.

"Nanti malem kita ada kumpul keluarga di rumah Oma." Jaka mengucapkan kalimat tersebut selesai menelan makanan nya.

Bahu Kenzin merosot di susul dengan helaan nafas. "Huftt.. Kumpul lagi deh. Rasanya Kenzin gak mau ikut."

"Kenapa kamu gak mau ikut, hm?" Jaka menoleh ke arah putri tunggalnya.

"Gapapa. Kenzin males aja."

"Kamu gak mau ketemu Hellen?" Ucapan dari Lisa membuat Jaka dan Kenzin menoleh ke arahnya.

"Memang Kenzin sama Hellen kenapa?"

"Gak, Pa. Gak ada apa-apa. Hellen sama Kenzin malah akrab kok, hehe." Kenzin tersenyum canggung. Jaka langsung percaya lalu melanjutkan makan nya.

•••

"Ih aku gak mau ketemu Kenzin, Ma!" Hellen meninggikan suara nya.

"HELLEN!" Sudarmono -Ayah Hellen- berteriak kala mendengar anak nya membentak Adinda -Ibu Hellen.

"Pa. sudah, Pa." Adinda berusaha menenangkan Sudarmono.

PELANGI dan HUJAN || NA JAEMINWhere stories live. Discover now