[34] Makasih

571 83 23
                                    

Hii guys

apa kabar?

maaf lama upnya😔

Happy Reading✨

💜💜💜💜💜💜

Malam ini, gadis bernama ria sedang duduk di meja belajarnya. Usai dengan makan malam, ia melanjutkan dengan pura pura tidur agar tidak ada yang mengganggu nya saat menulis di meja belajarnya.

Ria menoleh kearah jam dinding yang menunjukan pukul 21.54 wib, "Lebih baik gue tidur sekarang, biar besok bisa bangun lebih awal" Gumam ria lalu beranjak menuju ranjang yang terlihat sedikit berantakan.

"Ria, baru mau tidur sayang?" Tanya alya di ambang pintu, ini sudah menjadi kebiasaan perempuan ini. Selalu mengecek kamar ria sebelum tidur

"U-uni?" Ria gugup saat mendapatkan alya di ambang pintu kamarnya, ia kira semua orang sudah tidur, ternyata alya belum.

Alya melangkah masuk untuk menghampiri ria "Kenapa belum tidur?"

"Ria.. i-itu uni.."

"Yaudah kamu tidur sekarang, sudah malam, gak boleh tidak malam malam kata dokter kan?" Ujar alya, karena ria gugup, alya lebih baik memintanya untuk tidur saja

Ria mengangguk "Yaudah, uni tinggal ya" Ujar alya sembari menyelimuti tubuh adik iparnya

"Iya uni"

Paginya ria memang benar benar bangun begitu awal, di jam 5 pagi ria sudah siap dengan pakaian yang begitu rapi, bahkan gadis kecil ini sudah sampai dirumah sakit dimana ruangan dokter liya berada.

"Ginjal kalian cocok. Tapi saya tidak bisa memberi ginjalmu untuk ibu kandungmu itu" Ujar dokter liya setelah membaca hasil dari test ria dan ibu meli.

"Kenapa dok?"

"Satu ginjalmu juga rusak dan harus cepat cepat diangkat kalau tidak.." Dokter liya menjeda ucapannya dengan helaan nafas panjang

"..kerusakan itu akan menyebar kesatu ginjal lainnya" Sambung dokter liya

DEG!

"Tapi dok, saya kan-"

"Iya saya tahu, kau hidup karena obat, dan kemungkinan besar racun yang sudah lama di tubuhmu itu masih menyebar dan sampai di ginjalmu" Jelas dokter liya

"Tapi satu ginjal saya masih bisa kan dok?"

"Maaf ria, tapi sebelumnya sudah ada yang ingin mendonorkan ginjalnya untuk ibumu, bahkan dua ginjalnya" Beritahu dokter liya itu

"H-hah? Benar dok?" Tanya ria turut berbahagia jika benar ada yang ingin mendonorkan ginjal untuk ibu kandungnya

Dokter liya mengangguk "Dan kamu juga bisa ikut di operasi untuk mengangkat satu ginjalmu itu"

Ria langsung menggeleng "Gak usah dok, lagi pula saya gak akan lama lagi bakal meninggal dunia kan?"

Dokter liya menghela nafas "Baiklah, saya tidak bisa berbuat banyak kalau kamu sendiri seperti ini"

"Terimakasih dok, saya pamit pulang" Pamit ria lalu keluar dari ruangan dokter liya itu sendiri

Ria berjalan keluar dari rumah sakit, namun belum sampai diluar ia sudah bertemu dengan indro, entah sedang apa lelaki remaja itu.

"Ria, lo kok disini?" Tanya indro saat bersama hendak masuk dan ria yang hendak keluar

"Em.. anu, gue mau ketemu dokter liya buat tanya tanya soal.. besok gue harus bawa apa, kan besok gue mulai sekolah" Ujar ria bohong

Ria untuk Indro #INDAHPADAWAKTUNYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang