[27] Baikan

603 94 21
                                    

Teruntuk readers yang udah nunggu lama, maaf ya baru sempet update. Dan di part ini bakal aku perbaiki kata katanya lagi.

𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐢𝐠:

(ayusancitad & sancitaaa__)

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠✨


Lelaki 17 tahun itu kini sudah sampai didepan rumah kediaman zein, jantung yang berdebar membuatnya merasa canggung untuk mengetuk pintu rumah itu.

Tok tok tok

Akhirnya setelah 5 menit berdiam saja didepan pintu, indro memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah zein dan tak lama setelah mengetuk pintu, pintu itu terbuka dan tampaklah si pemilik rumah. Ya, zein yang membuka pintunya dan ia tersenyum ketika melihat siapa yang datang, seperti sudah menunggu indro sejak tadi.

Indro dipersilahkan masuk tanpa babibu terlebih dahulu, indro sendiri heran kenapa zein tidak berujar apapun? ada apa ini sebenarnya.

"Akhirnya lo mau dateng juga, ndro" Saat dirinya sampai didalam rumah zein, ia disambut dengan suara wulan yang sangat menyukuri kedatangannya kali ini.

"Kenapa kalo gue gak dateng?" Tanya indro bingung, pasalnya zein sendiri tidak berujar apapun saat ia berada didepan rumah.

"Lo bakal nyesel." Jawab lion masih dengan sikap dinginnya itu

"Maksud lo?" Tanya indro yang masih sangat bingung

"Mending lo masuk aja deh ndro, jangan banyak tanya dulu" Ucap roni yang sama dinginnya seperti elion, entahlah didalam sana hampir semua sahabatnya bermuka datar seperti elion.

"Masuk kema-" Ucapan indro terpotong ketika dirinya didorong masuk kedalam salah satu kamar oleh Edo.

BRAK!

Pintu itu tertutup rapat ketika lelaki remaja itu berhasil masuk kedalam kamar itu. Dari pandangan yang indro lihat hanya ada kesunyian, lampu kamar masih menyala sepertinya lelaki itu tau ini kamar siapa.

Mata indro beredar kesana kemari sampai akhirnya matanya menangkap sosok lain dikamar itu.

Kaki itu melangkah demi menetralkan rasa penasarannya itu dan setelah sampai dihadapan seseorang yang ia lihat baru lah ia dapat menghela nafas lega, ia pikir tadi seseorang itu bukanlah manusia.

"Ria" Panggilnya indro ketika sadar bahkan seseorang didepannya adalah ria.

Gadis remaja itu mendongakan kepalanya "i-indro.." Lirih ria dengan senyum yang kian mengambang

Memang awalnya ria tidak bisa berbicara dengan leluasa tapi dengan semangat penuh dari para sahabat dan juga kakaknya, ria semakin membaik tapi hanya beberapa, contohnya saat ini ria hanya bisa menggerakkan tangan dan berbicara saja, kakinya masih belum bisa digerakan.

Indro senang mendengar pulihnya ria tapi ia kembali mengurungkan senyumnya kala senyum ria luntur begitu saja.

"l-lo j-jahat!" Tekan ria lalu memalingkan kembali wajahnya

Indro terdiam sejenak lalu mengingat sesuatu yang membuatnya yakin karena itu ria mengatakan dia jahat. "Gue minta maaf ri, gue tau lo kayak gini karena gue, karena nye-" Ucapan indro dipotong cepat oleh ria

"Bukan i-itu!" Sela ria

"Terus?" Tanya indro dengan satu alis dinaikan

"L-lo gak jenguk gue d-dua bulan i-ini! Dan h-hari ini, l-lo gak j-jemput bareng m-mereka. Lo bilang, lo b-bakal bantu gue b-biar cepet sembuh, tapi l-lo bohong! Lo j-jahat!" Ucap ria tanpa ingin disela sedikit pun oleh indro, ia menutup mulut indro dengan telapak tangannya.

Ria untuk Indro #INDAHPADAWAKTUNYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang