[33] Tekad

490 84 9
                                    

Hii guys..

Karena udah tembus, aing up yaa

Happy Reading✨

💜💜💜💜💜💜

"Ria tau semua yang selama ini kamu sembunyikan, zein" Ujar alya ketika pria itu pulang dari tempat kerjanya.

"Maksud kamu?" Tanya zein dengan berkerut dahi

"Yang kamu sembunyikan dari ria selama ini" Tekan alya mengulang kalimat yang sama

"Sembunyikan apa alya?" Tanya zein masih tidak paham

"Sembunyikan, kalau ria bukan adik kandung kamu dan juga bukan anak kandung umi dan abi." Perjelas alya

"Kamu kasih tau ria?!"

"Bukan aku, tapi kamu sendiri!" Ucap alya ikut memekik

"Aku gak tau kapan dan dimana ria denger semuanya tapi aku denger semua yang ria kasih tau ke wulan. Dan wulan juga bilang gitu ke aku."

Zein mematung, apa ria mendengar ucapannya malam kemarin? Jujur itu hanya spontan.

Dilain tempat, wulan masih menemani ria yang sejak tadi enggan beristirahat.

"Lan, kapan gue bisa inget pelaku yang buat gue kayak gini?" Tanya ria melirih

"Jangan dipaksa, ri. Kapanpun lo inget nanti, gue dan yang lain pastiin orang itu akan masuk penjara dan dapat ganjarannya" Ucap wulan

Ria menatap dalam sahabatnya itu "andai gue bisa cerita ini, Lan. Gue gak akan bertahan lebih lama lagi.." Lirihnya dalam hati

"Ria, lo mau nitip sesuatu gak?" Tanya wulan saat mendapatkan satu pesan dari salah satu kontak di handphone nya

"Lo mau keluar?" Wulan menggeleng dan menatap sejenak ria

"Nggak, bukan gue. Tapi kata joko, dia sama indro mau kesini" Beritahu wulan

"Nggak usah bawa apa apa"

"Gak usah gimana? Lo kan belum makan siang, biar bisa minum obat ria.." Bujuk wulan

Sekali lagi ria menggeleng "Gue gak pengen apa apa, lan."

"Yaudah"

"Mereka ngebet mau bawain sesuatu, gimana?" Tanya wulan saat mendapatkan pesan dari joko

"Yaudah, terserah mereka aja" Ucap ria pasrah

Tak butuh waktu lama, kakak adik itu kini sudah datang dengan bermacam jenis buah yang mereka bawa.

"Nih buat lo" Ucap joko yang menarug buah buah itu diatas nakas sebelah ranjang ria

"Makasih jok, ndro"

"Sama-sama" Ucap mereka berbarengan

"Btw, kenapa muka lo pucet gitu ri?" Tanya Indro yang sudah memerhatikannya sejak tadi.

"Ria belum makan siang, belum juga minum obat" Beritahu wulan

"Kenapa gak makan?" Tanya joko yang kini duduk di sofa dekat sana

Wulan tadinya hendak memberitahu, namun ria menahannya, ia tidak ingin semua orang tahu sebelum semuanya terbongkar didepan mereka sendiri.

"Gak pengen aja" Ucap ria sembari tersenyum.

"Makan ria, lo kan pengen banget mulai aktivitas kayak biasanya" Ujar indro masih menatap gadis yang berwajah pucat itu

"Nanti, ndro"

"Ngeyel lo" Indro beranjak lalu pergi keluar kamar ria tanpa menghiraukan panggilan panggilan dari sang kakak.

"Mau ngapain sih bocah" Gerutu joko kesal karena panggilannya tidak di dengar.

Ria untuk Indro #INDAHPADAWAKTUNYA [END]Where stories live. Discover now