14. Perhatian?

32 5 9
                                    

Happy Reading

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Selama di perjalanan Reida beberapa kali mendengus sebal karena cowok yang sedang memboncengnya ini. Entah kemana dia akan membawa Reida. Apalagi cowok itu dengan sengaja melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membuat Reida refleks memeluk cowok itu.

Itu memalukan! Pasti AldoGukGuk itu pikir Reida sengaja memeluknya. Mau taruh di mana wajah Reida sekarang.

Reinaldo tak sengaja melihat wajah gadis di belakangnya dari kaca spion. Dia tersenyum miring melihat ekpresi wajah gadis itu.

Tiba-tiba motor berhenti membuyarkan lamunan Reida. Gadis itu memperhatikan sekitar yang menurutnya sangat asing. Terdapat sebuah rumah bercat putih di depannya yang cukup besar.

Gadis itu turun dari motor. "Kita di mana?" Tanya Reida.

"Basecamp."

Reida menganggukkan kepala sedetik kemudian ia langsung melototkan matanya. "APA LO BILANG? BASECAMP?!"

Reinaldo mengusap telinganya yang berdengung. "Harus gue perjelas lagi?"

"Kenapa lo bawa gue ke sini?"

Reinaldo tidak menjawab. Cowok itu kembali menarik tangan Reida membawanya masuk ke dalam basecamp. Setelah masuk ke dalam basecamp Reinaldo mendudukan gadis itu di sofa.

"Tunggu di sini bentar." Setelah mengatakan itu Reinaldo pergi meninggalkan Reida yang duduk di sofa sendirian.

Gadis itu memperhatikan ruangan yang begitu nyaman baginya. Ini pertama kalinya dia datang di basecamp Reivalios. Gadis itu berdiri lalu mengelilingi ruangan. Terdapat tv di ruangan itu serta stick ps. Jangan lupa di sana juga terdapat AC. Di dindingnya juga terdapat foto-foto anggota Reivalios yang berjejer rapi.

Pandangan Reida tertuju satu foto yang menarik perhatiannya. Di dalam foto itu ada Reinaldo dengan seorang gadis, mereka tersenyum bahagia di foto itu.

"Ngapain?"

Reida membalikkan badannya melihat ke arah Reinaldo yang berdiri tidak jauh dari posisinya sekarang.

"Gapapa," Jawab Reida.

Reinaldo berjalan mendekati Reida lalu menarik tangan gadis itu lagi dan membawanya duduk di kursi menghadapnya.

"Suka banget sih narik-narik gue!" Ucap Reida ngegas menatap cowok itu tajam.

"Diem."

Reida langsung diam. Reinaldo membuka kotak P3K yang sedari dia bawa. Dia mengambil kapas membasahinya dengan cairan antiseptik.

"Sini," Suruh Reinaldo kepada Reida.

"Ngapain? Mau cium gue?" Tanya Reida dengan tatapan menyelidik.

Reinaldo menyentil dahi gadis di depannya yang suka sekali asal bicara. "Kotor banget pikiran lo."

Reida memegang dahinya dan memajukan bibirnya sebal.

Reinaldo menarik kursi yang di duduki Reida agar lebih dekat dengannya. Gadis itu cukup terkejut dengan pergerakan tersebut. Baru saja dia ingin mengomeli AldoGukGuk, sesuatu menyentuh luka pada sudut bibirnya membuat Reida meringis.

"Lo apaan luka gue njer, perih ini!" Omel Reida menatap tajam cowok di depannya.

"Makanya diem, gue obatin dulu," Ucap Reinaldo.

Reinaldo kembali membersihkan luka gadis itu sebelum di beri betadine. Bebarapa kali gadis itu meringis merasa sangat perih pada lukanya sampai matanya mulai berkaca-kaca. Gadis itu sama sekali tidak kuat jika ia mengalami luka yang sangat perih. Selalu hampir ingin menangis.

REINALDO [ON GOING]Kde žijí příběhy. Začni objevovat