32

89.1K 15.8K 1K
                                    

Happy Reading 💜💜💜

••••••••

"Aku tidak akan membuat mu mati dengan mudah sebelum kau mengatakan dimana keberadaan istriku." Nada rendah itu membuat Al memejamkan matanya rapat-rapat. Sangat mengerikan.

"Dia berlari ke hutan. Dia melarikan diri." Ucap Al yang tentu tidak memuaskan bagi Arsen.

"Siapa kau sebenarnya?" Tekannya dengan menekan luka di kaki wanita itu kuat-kuat.

"Di-a sangat cerdik untuk mengetahui situasinya hanya dalam beberapa saat. Dia juga memecahkan teka-teki pembunuhan berantai hanya dari laporan yang bahkan kalian tidak menyadarinya sedikitpun. Bahkan selama empat bulan lamanya." Al menatap tepat di netra Arsen yang berkilat tajam.

"Dia sangat pintar, Duke. Istrimu sangat luar biasa." Pujinya yang terdengar sangat tulus. Dia benar-benar kagum akan kecerdasan Elleza yang dengan sangat cepat mengetahui situasi.

Arsen semakin menggeram, bukan ini yang ingin ia dengar. Tangannya mencengkram rahang Al membuat wanita itu meringis untuk kesekian kalinya.
"Siapa.kau.sebenarnya!"

Al malah melempar senyum remeh pada Arsen yang terlihat begitu marah.
"Bisa saja istrimu sudah di bawa mereka ke tempat yang seharusnya."

Nafas Arsen memburu, dengan kuat dia membenturkan kepala Al pada dinding yang menjadi sandaran wanita itu hingga darah mengalir deras di belakang kepalanya. Emosinya kembali menguasai dirinya.

Sudah dua hari dirinya mencari keberadaan istrinya itu, bahkan sudah sekitar dua ribu pasukan ia kerahkan tetapi tetap saja hasilnya nihil. Elle tidak di temukan dimana pun, dia hilang seperti di telan bumi. Dan fakta baru yang membuatnya semakin tersulut emosi, ternyata Frederick juga ikut menghilang bahkan sebelum hilangnya istrinya.

"Tempat dimana tidak ada kehidupan dengan tanah yang tandus. Kehancuran yang nyata." Ucap Al di sela-sela kesadarannya yang semakin menipis. Setidaknya tugasnya sudah selesai sekarang, dia sudah menjalankan perintah seseorang yang telah merawatnya sebagai balas budinya walaupun nyawanya sendiri sebagai taruhannya.

Pertama kali ia mendapatkan tugas untuk membunuh seorang singa Stansia sang legenda tanpa adanya jejak, pimpinannya memberikannya sebuah racun yang sangat mematikan. Racun itu dapat membunuh korban hanya dalam kurun waktu dua menit. Dia saat itu menyamar sebagai pelayan saat peperangan masih berlanjut, karena dalam keadaan berperang, mereka menjadi tidak begitu ketat dalam penjagaan sehingga memudahkannya untuk menyusup.

Al dibuat terkejut saat sang singa legenda itu masih bisa membuka matanya, bahkan terlihat begitu sehat seperti tidak terjadi apapun. Lebih terkejut lagi saat wanita itu kalah dalam berperang melawan kerajaan Emerald yang bahkan tidak begitu susah untuk mengalahkannya karena sang panglima Emerald tidak ikut serta dalam peperangan itu. Mau tak mau, Al menyusup ke kerajaan Emerald sebagai pelayan sekaligus prajurit militer dengan membawa sebuah surat rekomendasi palsu dari kerajaan Batranta. Dan dua hari lalu adalah saat yang pas untuk melancarkan kembali rencananya untuk meracuni Elleza. Tapi sangat seribu sayang rencananya kembali hancur dan sekarang dia berakhir meregang nyawa di genggaman seorang iblis berparas dewa.

"ZEUUSS!!"

GRAAAAUUUMMM!!!

Seekor harimau putih yang ukurannya tiga kali lipat ukuran normal harimau dewasa datang dari balik pintu besar ruangan itu. Arsen melangkah lebar keluar ruangan dengan amarah yang masih menguasainya.

Nyonya Duchess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang