the dangers

6.8K 950 69
                                    

ASKfm | angkasaa | 7 years ago

Anonymous14: QOTD: how can people love spinach so much?
angkasaa: Another QOTD: how can people eat warm rice?

***

      "Sini botolnya."

      Arthur mengambil botol air mineral yang tutupnya susah kubuka. Sebenarnya aku ingin menolak karena aku tahu Angkasa yang duduk di depanku sesekali menatapku dan Arthur, namun Arthur terlanjut mengulurkan tangannya. Sementara Aya sudah tersiksa dari tadi dan selalu berusaha kabur duluan. Kami jadi makan berempat di steakhouse atas permintaan Aya. Waktu kami mau berangkat, dia bilang, "Minggu unik menyenangkan kayak gini enaknya selebrasi pake makanan enak kali, ya." Benar-benar!

      "Thanks," ucapku kepada Arthur setelah dia mengembalikan air mineralku.

      "Sama-sama," kata Arthur lalu aku menahan napas saat dia menyeka bibirku dengan tisu. "What are you? Five?"

      Aku tersenyum kikuk. Takut-takut melirik Angkasa setelah Arthur menarik tangannya. Kemudian aku melipat bibir ketika Angkasa berdeham kecil. "Ada yang mau nambah minum nggak? Seret nih gue."

      "Gue mau air dingin, Sa. Panas soalnya," ucap Aya memancing di air keruh. Padahal, sudah jelas-jelas minuman mereka masih ada dan kami duduk di ruangan indoor yang ber-AC.

      "Mau pesen minum juga? Tadi kan cuma pesen air aja?" tanya Arthur kepadaku.

      Aku tidak sempat menjawab karena terpotong Angkasa yang mengangkat tangan dan memanggil waitress, "Mbak."

      "Minta air mineral dua, ya, dingin," pinta Angkasa tanpa menatapku. "Minta bill-nya juga sekalian."

     "Oh, bill-nya sekalian? Atas nama siapa, Mas?" Mbak waitress mengedipkan bulu matanya yang panjang oleh lash extension dan tersenyum genit. Ya, ampun, bisa-bisanya tebar pesona sama Angkasa!

     "Namanya Space. S-P-A-C-E," ejaku lalu menepuk tangan Angkasa sambil tersenyum.

     Aya dan Arthur terkejut menahan tawa, sedangkan Angkasa berdecak dan ikut tersenyum. Mungkin si mbak waitress ini mengira aku orang gila. Namun, kadang-kadang orang genit begini harus dikerjain.

    Seperginya waitress, aku kembali menghabiskan sayuran di piringku. Padahal, Aya, Arthur, dan Angkasa sudah selesai makan--sebenarnya si Angkasa masih punya salad yang dipesan tersendiri, tapi belum dia sentuh. Aya dan Arthur bahkan sedang asyik mengobrol sekarang, sementara aku masih harus makan bayam. Masalahnya, sayur di steak-nya adalah creamy spinach dan aku tidak suka bayam. Salah si waitress tidak menanyakan aku mau sayur apa karena dia sibuk genit sama Angkasa! Catatan, waitress pesan makanan berbeda ya sama waitress yang barusan. 

    "Lo kalau habis ini beli kopi gue ikut dong," ucap Aya kepada Arthur. Mereka dari tadi membahas tentang kopi asam dan pahit.

    "Iya, gampang," kata Arthur lalu menoleh ke Angkasa. "Mas Aksa ngopi nggak?"

    "Angkasa nggak bisa minum kopi," balasku selagi mengaduk-aduk bayam.

    Arthur mengangkat kedua alisnya dan Aya mulai bersedekap mengamati kami. Sialan. Aya ini seperti habis lempar petasan lalu kabur! 

     "Oh, iya, Mas? Kalau nggak kopi minumnya apa dong?"

     Angkasa menyeringai. "Whis--"

     "Susu stroberi," potongku sambil memelototi Angkasa. Aku tahu dia mau bercanda pakai jawaban whiskey!

I'll Tell The Stars About You | The Stellar Shelf #1Donde viven las historias. Descúbrelo ahora