CHAPTER - 09

100 24 27
                                    

The Hiraeth

🌻🌻🌻

Kedua netraku terbuka kala samar-samar kudengar suara gemericik air. Hal pertama yang dapat kulihat adalah seisi kamar tidurku, pun dengan pakaian yang berserakan di lantai.

Semalam, selepas pertengkaran hebatku dengan Yoongi, aku kacau, tidak bisa berpikir dengan baik sampai pada akhirnya menjadikan bar sebagai tempat persinggahanku sembari menunggu Jungkook.

Tidak tahu mengapa saat itu hanya Jungkook yang terlintas dalam benak.

Hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk dapat melihatnya menghampiriku. Lantas, memberikan sebuah pelukan hangat, kembali membuatku terisak dalam dekapannya.

Jungkook tidak bertanya apapun, kendati begitu peluknya semakin erat, tangannya tidak berhenti memberikan tepukan-tepukan lembut pada punggung belakangku, menenangkan. Seolah memberiku waktu untuk meluapkan semuannya dengan tangisan.

Sampai di mana tangisku mulai mereda,  pertanyaan pertama yang diajukannya adalah tentang pipiku yang memerah. Lalu, tanpa paksaan darinya aku menceritakan semuanya, tanpa terkecuali. Mendengar ceritaku Jungkook nampak menahan emosi. Setelahnya kembali merangkuhku dalam dekapan, memberiku kalimat-kalimat penenang. Kalimat terakhir yang masih bisa aku ingat adalah ketika ia mengatakan pun berjanji akan selalu ada untukku.

Ingatanku berhenti sampai di mana seorang bartender membawakan kami minuman beralkohol yang entah berjenis apa, aku hanya langsung meminumnya. Dan entah apa yang terjadi setelah itu, sampai akhirnya aku bisa terbangun di sini, tanpa sehelai benangpun.

Perlahan,  aku mendudukan diri.  Kepalaku pening luar biasa, pun nyeri pada pusat tubuh. Tercenung, ketika mendapati banyak sekali kissmark di area tulang selangkaku.

Berengsek!

"Kau memperkosaku?!"

Kutatap dia yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi dengan tatapan penuh kebencian. Dia mengabaikanku dengan terus berjalan ke arah lemari pakaian. Dapatku lihat di area tulang selangkanya pun terdapat beberapa kissmark.

Sial. Apa yang aku lakukan semalam?!

"Kau memperkosaku semalam?!" Lagi, kuulangi kalimat itu penuh penekanan.

Dia yang saat ini sudah mengenakan pakaiannya menatapku, "Memperkosamu?" dahinya berkerut. "Apa yang kau maksud dengan memperkosamu? Aku suamimu!"

"Tetapi kau menyetubuhiku di saat aku mabuk dan tak sadarkan diri. Berengsek sekali!"

"Kau yang memulainya,"

Aku berdecih, "Aku yang memulainya? aku memang tidak tahu apa yang terjadi semalam, sampai membuat kita berakhir seperti ini. Kalau pun memang aku yang memulainya, seharusnya kau bisa menolaknya,"

Di sana dia bergeming. Hanya terus menatapku.

"Dengar, apapun yang kita lakukan semalam itu murni hanya karena aku mabuk. Aku bahkan tidak ingat apapun. Jika dalam keadaan sadar aku sudah tidak sudi disentuh olehmu. Sudah tidak sudi disentuh oleh pria yang bahkan sudah menjamah tubuh wanita lain selain istrinya. Menjijikan!"

Terdiam. Hanya helaan napas beratnya yang terdengar, lantas berujar, "Mandilah. Akan kubuatkan sup pereda mabuk untukmu,"

Setelahnya, justru beranjak pergi, meninggalkanku.

"Min Yoongi, bajingan sialan!"

☘☘☘

Butuh waktu kurang lebih satu jam untuk aku membersihkan diri, pun bersiap-siap dengan pakaian kerjaku. Sebenarnya kepalaku masih pening luar biasa, akan tetapi lebih memilih untuk pergi bekerja atau kemanapun, asal tidak ada Yoongi.

The HiraethWhere stories live. Discover now