40

5.7K 814 31
                                    


HAPPY READING!!!

40. Zina.


"ssstt Guntur, diem!" suruh Aira yang tiba tiba saja muncul dari balik tembok.

Mulut Guntur menganga lebar melihat kedua remaja yang tengah tertidur dengan posisi berpelukan, kepala Guntur menengok pelan ke arah Aira. "itu beneran? Mereka udah tau?" tanyanya pelan.

Aira mengangguk seraya menghampiri suaminya dan menyalimi tangan suaminya.

Guntur yang mendapati Aira menyalimi dirinya pun dengan cepat menarik pinggang Aira dan mengecup dahi istrinya.

"emang kamu paling sukses bikin aku ngalihin perhatian" kekeh Guntur.

Aira hanya memutar bola matanya malas, "udah ih lepas, aku mau nyamperin Fathur dulu ke rumah tetangga. Kasian belum makan dia" Aira melepas rangkulan di pinggangnya dan melangkah keluar.

Ya, Alfathur Putra Alcandra, Anak ke dua dari Guntur dan Aira serta adik terbangsat Indara yang baru berumur 10 tahun.

Guntur mencebik kesal, gagal sudah dirinya membuat anak ke 3 nya. Ini semua salah anak ke duanya yang nakal itu!

Menghentak hentakkan kakinya kesal, ketika ingin menuju kamarnya Guntur menemukan ide cemerlang untuk mengerjai anak pertamanya.

Berbalik menghampiri anaknya yang tengah berpelukan dengan seorang pemuda yang tak lain ialah Gerhana, Guntur mencibir, "dih, belum sah udah main peluk peluk"

Mengambil ponselnya dan mengotak atik sebentar, lalu dia selipkan sekitaran bawah kepala anaknya.

"sempurna, saatnya kaburr" Guntur ngicir masuk ke dalam kamar setelah menaruh ponsel nya yang sebentar lagi akan...

ZINA ZINA ZINA, JANGAN LAH ENGKAU BERZINA...

TETETEW...

Sepertinya kedua manusia itu sudah mulai terusik, di lihat Indara yang sudah membuka mata walau masih sayu.

ZINA ZINA ZINA, ITU SANGAT BERDOSA....

TETTETW...

"BANGSAT, SUARA APE SIH?!!" mengucek matanya kasar, Indara berteriak kesal ketika suara itu masih berbunyi.

Gerhana masih asik memeluk Indara, bahkan mengeratkan pelukannya.
"errgghh, biarin sayang. Papa kamu jail, itu suara HP papa kamu yang ada di bawah kepala kamu"jelas Gerhana serak dengan mata yang masih terpejam.

Sebenarnya dia hanya menutup matanya sembari menghirupi terus menerus aroma tubuh Indara, dan saat itu dia mendengar grasak grusuk Guntur yang ingin menjahilinya dan Indara.

Indara hanya mendengus kesal.

"udah ah sana lo, minggir minggir gue gak mood buat meluk meluk lagi!" Indara lalu mennyentak tangan Gerhana yang memeluknya.

Bangkit, lalu berjalan menuju ke arah kamar papanya dengan marah, dia harus memberi perhitungan pada ayahnya yang telah mengganggu tidur nyenyaknya.

Gerhana yang masih dalam keadaan terbaring hanya mengedip ngedipkan matanya bingung sembari melihat Indara yang sepertinya ingin melabrak papa nya. "gue di tinggal?"

"PAPA!!KELUAR!"

"OKE KALO GAK KELUAR, JANGAN HARAP BISA BERDUAAN SAMA MAMA LA---

Ceklek

Back To Baby[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang