bab 31

7K 1K 24
                                    

KOMEN VOTE FOLLOW!!

HAPPY READING!!

31. ANNA
___________________

"AWAS LO BABI!!GUE GIBENG LO!!"

"dih ngancem ngancem doang, samperin dong" sahut siswa itu dengan senyum mengejek.

Saat ini kedua orang itu ada di tengah tengah lapangan, siswa tadi yang di kejar Indara masih saja mengejek Indara yang sudah lemas terduduk di pinggiran lapangan.

"hosh, ntar pending, hosh" sahut Indara dengan terbata bata lantaran sedang mengatur nafasnya, dia sudah tak kuasa berteriak sangking lemasnya.

Siswa itu hanya diam, sesekali terkekeh kecil ketika Indara mematapnya tajam.

Indara menggeram marah ketika merasa diledek, "HEH LO!!" panggilnya pada siswa itu.

Siswa itu tidak menyahut, dia malah berpura pura tidak mengetahui panggilan Indara yang membuat dirinya semakin naik pitam.

"HEH LO BUDEG!!"

"lo manggil gue?" tanya siswa itu dengan watados.


Rasanya Indara ingin menendang siswa itu dari lantai 30!

"IYA ELO MONYET!!" pekik Indara kesal setengah mampus.

"nama gue bukan monyet btw" terang siswa itu.

"SERAH LO SERAHH!!" frustasi Indara mencabik cabik rumput yang ada di depannya sebagai pelampiasan.

"Oh"

Bughh

"MAMPUS LO, MATI LO KAMPRET!!" teriak Indara yang tenaganya sudah terkumpul mencopot sepatu nya dan melemparkannya tepat di perut siswa itu.

Siswa itu memegang perutnya, ternyata lumayan sakit juga.

Mata siswa itu terbelak saat melihat Indara yang sudah mengambil ancang ancang melemparkan sepatunya yang satu lagi.

"eitt mau apa lo?" cegah siswa sambil berjaga jaga jika sepatu itu terlempar ke dirinya lagi.

Dengan polos nya Indara menjawab, "mau lempar ini ke kepala lo biar pecah terus isdet" ucapnya tanpa beban.

"setres" celetuk siswa itu.

"APA LO BILANG?!!" Indara sudah siap melayangkan sepatunya ke kepala siswa itu.

"setresssss" ejek siswa itu semakin membuat Indara naik pitam.

Saat ingin melayangkan sepatunya, siswa itu menghentikannya.

"stopp" cegah sang siswa.

"apa lagi hah?!" sarkas Indara melotot tajam.

"wezz nyante mba e, gimana kalo kita tanding basket 1 lawan 1 aja? Siapa yang kalah bakal turutin satu perimintaan pemenang tanpa bantahan? Deal?" tawar siswa itu.

Indara menimang nimang tawaran dari si siswa tengik itu, sepertinya hal yang bagus. Jika dia menang dia akan meminta siswa itu untuk membelikannya 100 novel termahal, wah pasti sangat menyenangkan.

"oke deal" putus Indara yang tertarik.

"kapan?" Indara bertanya.

Siswa itu tampak berfikir sebelum berucap, "pulang sekolah di lapangan basket sekolah"

Back To Baby[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang