26|Orang Itu

139 8 0
                                    

Pagi menjelang siang. Saat itulah Ocha dilanda kebosanan. Ingin bermain dengan Bella tapi Bella sedang sibuk.

Deric? Orang itu tak bisa diharapkan. Buktinya sampai saat ini Deric masih dingin seperti biasa. Dia pikir setelah kejadian makan eskrim, Deric akan berubah.

Tapi ternyata? Seperti biasa.

Benar ternyata kata orang, setiap hari minggu ada saja kesibukan. Seperti kondangan, saudara datang, adanya sunatan, atau bahkan ada orang yang meninggal. Tapi ada juga yang liburan.

Pantas saja terkadang di jalanan suka macet. Huhu Ocha jadi bingung. Orang tuanya pergi karena ada satu hal alasan yang tidak diketahui oleh Ocha.

"Gua ngapain ya cug ?" tanyanya pada diri sendiri.

Seketika ide tersebut terlintas. Entah kenapa saat ini ia ingin bersama orang itu.

Ya orang yang di pikirannya adalah dia.

Arbi ...

__________

Seperti perkataannya barusan. Ocha bertemu langsung dengan Arbi.

Bagaimana Ocha bisa tahu keberadaan Arbi? Tentu saja saat di perjalanan waktu itu. Dimana dia hampir tertabrak oleh motor gedenya Arbi.

Sekarang mereka sedang berjalan-jalan santai dengan Ocha yang banyak berbicara. Sedangkan Arbi hanya mendengarkan dengan baik.

"Lo tau? Gue bosen banget sial. Untungnya Gue kepikiran nama lo hahaha" Ocha menepuk-nepuk bahu Arbi dengan gemas.

Arbi sendiri hanya menghela napas. Sudahlah nasib dia sedang tak bagus.

"Lo mau kemana? Cuman jalan-jalan biasa kayak gini atau mau jalan-jalan ke mall?" tawar Arbi sekaligus melihat jam terus-menerus.

Ocha yang peka bahwa Arbi sibuk pun mengiyakan Arbi untuk ke mall.

Kali ini saja dia ke mall. Untuk hal lain semoga saja tidak ke mall.

___________

"Yang ini atau yang itu ya?" Ocha memilih-milih baju dengan bingung. Arbi tadi langsung pergi, Ocha jadi merasa kasian karena dia menyuruh Arbi berjalan bersama.

Saking sibuknya dengan baju yang dipilih dia secara tak sadar bertatapan dengan orang asing memakai masker dan topi. Secara keseluruhan ia sangat mirip dengan LAKI-LAKI.

Saking terkejut-nya Ocha tak sadar bahwa laki-laki tadi sudah pergi dari hadapannya.

"Serius tadi itu orang yang nerror Gue?" tanyanya pada diri sendiri.

"Dari perawakan sih mirip laki-laki. Apa jangan-jangan itu Nelson?" Ocha menutup mulutnya tidak sangka.

Apa benar yang dikatakan oleh Bella bahwa dirinya harus berhati-hati dengan Nelson?

"Vianus"

"Anjwing tapir komodok astaga" kaget Ocha dan buru-buru melihat ke belakang. Dan ternyata itu Nelson.

Yah itu Nelson.

Ocha membelalakan matanya kaget. Sedangkan Nelson hanya menaikkan alis sebelahnya.

"Kenapa?" tanya Nelson.

"Kaga papa cius deh suwer" kata Ocha menunjukan jari peace nya.

"Ngapain ke mall?" tanya Nelson lagi.

"Hah itu tadi Gue mau beli baju tapi bingung mau pilih yang mana hehe" ujar Ocha dengan cengengesan.

Nelson berpikir sebentar lalu mengangguk pelan. Lalu meninggalkan Ocha sendiri yang tengah bengong entah apa.

"Tadi itu Nelson?" tanyanya lagi pada dirinya sendiri.

"Kamu harus hati-hati. Jangan sampai salah sasaran"

"Hah sape tuch?" Ocha membolak-bolakin badannya mencari tahu siapa orang tadi yang berbicara dengannya.

"Ini Saya bidadari Elicia yang tengah berbicara denganmu Ocha"

"Oh bidadari toh. Maksud dari kata-kata bidadari itu apa? Terus kenapa bisa ngomong di otak?"

"Dengarkan Saya dulu. Kamu harus hati-hati jangan sampai salah orang. Sedikit lagi menuju pertengahan konflik. Jadi semangatlah"

"Ya ampun kek di novel-novel bae ya pake semangat semangat segala ame konflik" lelah Ocha. Setelah selesai memilih baju. Ocha langsung berjalan ke kasir membayar bajunya lalu kembali ke rumah.

___________

"Jangan sampai salah sasaran. Maksudnya apa dah?" masih memikirkan perbincangan tadi siang.

Duk!

Brak!

"Ya ampun sapa lagi sih yang gedor-gedor jendela Gue" kesal Ocha dan berjalan ke jendela. Kaget.

Itulah yang terjadi pada Ocha. Siapa yang kirim-kirim kotak paket lewat jendela?

Ocha mengambil kotak tersebut lalu menaruhnya di meja belajar dan memikirkan sesuatu yang terjadi di siang tadi.

Bertemu dengan Arbi dan Nelson.

Arbi dan Nelson? Patut dicurigai. Karena tak sabar Ocha membuka kotak tersebut dan terjatuh. Betapa kaget dirinya melihat foto perempuan yang tidak ia kenal.

Dan apa-apaan itu? Kepala foto perempuan itu ditusuk dengan jarum dan berdarah-darah. Tidak ada apa-apa lagi selain foto itu.

Alasannya mengapa dia dikirim foto tanpa tulisan? Sebenarnya siapa perempuan itu?

___________

Guyss sorry ya baru up lagi. Kei lagi sakit pokoknya. Jadi kei double up biar kalian gak kepo xixi. Sama satu lagi target nanti 469 lebih? Insya allah double up.

Jangan lupa share ke temen temen kalian ya bagi yang suka misteri misteri xixi. Jangan lupa vote komen. See you.

Octavianus [On Going] Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu