[19] Aku benar-benar tidak percaya!! ❈

262 38 4
                                    

"Saudara Joseph apakah benar anda berada di sebuah bar pada pukul 23.45 malam?"

"Ya pak"

"Lalu apakah anda bertemu dengan nyonya Maheswari di sana ?"

"Tidak"
Polisi terus bertanya dan Joseph selalu menjawab seperti warga negara yang baik dan tanpa interogasi lebih dalam polisi akhirnya membiarkan dia untuk pergi yang di mana ketika ia keluar kantor wanita itu sudah berada di depan menunggu nya di mobil.

"Kau... aku menginginkan mu untuk menjadi pacar pura-pura ku, dan aku akan membayar berapapun yang kamu mau" Joseph terdiam lalu pergi dengan santai tanpa mendengar harga yang di tawarkan wanita itu sebelum...

"Aku bisa melunasi semua kebutuhan rumah sakit ibumu!!" Melihat Joseph berhenti wanita itu lalu menghampiri nya dan menggandeng tangannya,
"Aku berjanji akan melunasi semua hutang mu juga" dengan iming-iming uang dan segala kemudahan yang di berikan niat Joseph mulai goyah dia.. dia agak bingung

"Baiklah"

Esoknya ujian masih berlangsung sampai hari ke tujuh di mana selama hari-hari itu tidak ada sesiapapun yang berani menganggu protagonis entah karena apa tapi orang-orang seolah-olah telah kehilangan minat untuknya.

"Sistem, apakah ada kesalahan lain dalam data mu?"

[Tidak ada tuan]

Sistem sudah memberitahu sampai ke 10xnya bahwa datanya aman tanpa adanya bug, tetapi Lily tidak percaya akan hal itu.

"Hai cantik udah lama ga ketemu kangen ga sama aku" Jonathan menghampiri Lily yang sedang termenung sendirian dan kali ini sikapnya agak kembali seperti semula entah kenapa

"Aku benar-benar tidak mengerti maksud dari semua perubahan ini"

"Nak sekarang kamu jujur sama bunda, dari mana kamu mendapatkan uang untuk melunasi semua biaya perawatan?"

"Jangan pernah berbohong,bunda hanya minta kamu untuk jujur"

Joseph masih terdiam sambil mengupas apel yang akan ia berikan untuk bundanya, dia seolah-olah tidak memiliki niat  untuk menjawab semua pertanyaan yang membuat wanita itu akhirnya terdiam.

"Bunda jangan khawatir, aku tidak melakukan kejahatan agar bisa mendapatkan uang itu"

Setelah mengatakan itu dia merawat bundanya sebentar lalu pergi ke suatu tempat. Dia dengan dandanan yang rapi pergi ke sebuah acara di hotel terkenal banyak orang yang terpesona apalagi para mamah cantik nan gatel di sebelah wanita bergaun merah.

"Akhirnya kamu datang kesini, nah ini dia pacar baruku bagaimana??"

Beberapa teman dan kolega memberi selamat dan mendoakan agar mereka bisa sampai ke pelaminan sedangkan Joseph dia hanya ingin segera pergi dari sana dan membersihkan seluruh tubuhnya yang telah di pegang wanita itu.

ketika acara selesai mereka keluar dengan bergandengan tangan dan sebagai salam perpisahan wanita itu hampir mencium pipi Joseph sebelum ia berpaling, yang membuat wajah wanita itu malu dan segera pergi tanpa mengucapkan apapun.

Ketika ia berpaling tubuhnya menjadi kaku dan tidak bisa bergerak dia....

"YA AMPUN!! AKU TELAH MELIHAT SESUATU YANG AHHHHHHH"

Keduanya terdiam tidak ada yang berbicara sampai Lily menyapa Joseph dengan ragu-ragu ia sebenarnya agak canggung setelah melihat kejadian tadi, sedangkan Joseph mengalami serangan jantung dia.. dia ingin sekali menjelaskan bahwa itu semua hanyalah drama tetapi ketika mengigat kejadian di tengah lapang hari itu, dia hanya diam saja

"Apa.. apa yang sedang kamu lakukan di sini?"

"Aku hanya sedang menemani seorang teman" ucapnya dengan cepat suasana di sini sangat canggung sampai seseorang datang mencairkan suasana

"Ana ayok pergi aku sudah menyelesaikan semua pekerjaan ku di sini" Jonathan yang tiba-tiba datang melihat keduanya terdiam, ketika ia sadar bahwa Joseph ada di sana Jonathan dengan sengaja melingkarkan lengannya di pinggang Lily dan menariknya pergi dari hadapan pria tersebut.

"Jo, Jo kemana kita akan pergi?"

"Tentu saja ke rumahku aku kan sudah pernah bilang bahwa bunda ingin melihatmu"

"Tapi... Dalam rangka apa?, Kita bahkan tidak memiliki hubungan spesial"
Ketika kata-kata itu keluar seluruh aura di dalam mobil menjadi dingin dan sesak yang membuat Lily langsung membungkam mulutnya rapat-rapat.

Dan ketika mereka sampai di sebuah rumah dekat hutan mereka berdua langsung masuk, kemudian di sambut oleh seorang nenek, nenek itu juga mempersilahkan mereka untuk pergi ke lantai dua.

"Bunda, lihat siapa yang aku bawa" sambil mendorong pelan Lily, Jonathan dengan halus tersenyum kepada bundanya yang tengah asik membaca buku

"Ha...hallo Tante" dengan gugup Lily menyapa wanita itu yang segera di jawab dengan halus oleh sang empu

Mereka berdua terlibat percakapan yang panjang seputar wanita, walaupun baru pertama bertemu Lily merasa nyaman dengan wanita di depan nya dan juga dia merasa seolah-olah Dejavu dengan wajah Clarista. Sampai ketika Lily akan berpamitan wanita itu membujuk dia agar makan malam terlebih dahulu dan tanpa adanya penolakan Lily langsung setuju.

"Kalau begitu Tante saya ijin pamit dulu ya"

"Iya, tapi lain kali kalau ketemu jangan panggil Tante ya, panggil bunda aja oke"

"I.. iya bunda" dengan senyum seadanya Lily berpamitan dan pergi dari rumah itu dengan tergesa-gesa, karena kakaknya mengabari dia untuk segera pulang

"Ana, ada satu hal yang ingin aku sampaikan" Lily menoleh sambil menaikan alisnya, seolah-olah ia sedang bertanya mengenai pernyataan Jonathan

"Aku... Aku menyukai mu dan aku ingin hubungan kita menjadi sesuatu yang spesial" mendengar hal itu Lily terdiam sesaat walaupun.....

"SISTEN APA APAAN INI! MENGAPA PENJAHAT MENGUNGKAPKAN PERASAANYA TIBA-TIBA?!"

[Maaf tuan rumah saya hampir lupa untuk memberitahu anda bahwa... Nilai kesukaan penjahat sudah melampaui batas dan kini berada pada tahap obsesi-]

"Aku benar-benar tidak percaya!! Bagaimana itu bisa terjadi kami bahkan belum bertemu beberapa hari!!" Lily yang masih berdebat dengan sistem tidak menyadari orang yang tengah menyetir itu kini membawanya ke tempat lain, dia tidak sadar bahwa sesuatu yang tidak pernah ia duga akan menghampirinya.

Damn TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang