[18] Rentetan kejadian ❈

248 38 3
                                    

BYURRRR
Semburan air itu membangunkan pemuda yang sedang mabuk, ia dengan pelan mengedipkan matanya dan ketika penglihatan nya jelas dia mulai panik.

"Nah sadar juga, Lo tau ga sih syudah beberapa kali gua berusaha untuk membangunkan kamu tapi kamunya kebo banget" dengan kosa-kata yang di campur Lily memberikan sapu tangan dengan sulaman mawar di ujungnya.

"Karna Lo udah sadar mending kita keluar dulu dari sini" dengan usulan itu merekapun keluar dengan tidak lancar,karena di depannya kini syudah terpampang para penculik tadi

"Bocah ingusan mau kemana kalian hah!?" Dengan tenaga yang terkuras Joseph berusaha untuk mengangkat tong di sampingnya lalu melemparkannya kepada para penculik itu.

"SIALL KEJAR MEREKA JANGAN SAMPAI ADA YANG LOLOS" aksi kejar-kejaran di tengah malam membuat mereka panik dan tergesa-gesa saat memilih jalan hingga pada akhirnya jalan buntu menguasai mereka

"Kalian sebaiknya kembali bersama kami, atau aku akan membunuh kalian berdua di sini" orang itu tidak main-main dia sudah menyiapkan semuanya termasuk pisau yang akan di gunakan untuk menghilangkan nyawa mereka.

"Sistem bagaimana ini aku tidak mau mati sia-sia!!"

[Anda tidak akan mati lihatlah ke atas]
Tetapi sebelum ia sempat mendongak sesuatu telah mengenai para penjahat itu yang membuat mereka tumbang

"Tangkap mereka semua sebelum nyawa kalian yang ku cabut" orang dengan satu mata itu berlari menuju keduanya sebelum sesuatu mengenai lehernya dan ia jatuh tersungkur. Yang memberikan keduanya kesempatan untuk kabur sampai ke pintu belakang bar
"Ya ampun Ana kamu kenapa keringetan gitu"

"LAA CEPET PANGGIL POLISI"

"Buat apa manggil polisi?" Karna terlalu rumit untuk menjelaskan kepada orang lain Lily dengan terpaksa harus melakukan semuanya sendiri ia bahkan menyewa 1 kamar untuk ia dan protagonis.

"Badan Lo panas banget, Lo sakit? Sini gua liat dulu luka nya" Lily dengan cekatan membalut beberapa luka gores di tubuh Joseph ia bahkan tidak menyadari hembusan nafas kasar di depannya dia hanya fokus untuk membalut semua luka yang ada.

"Aku pikir luka mu akan sembuh dengan segera hanya saja kamu..." Sebelum menyelesaikan kata-katanya Lily di dekap oleh pelukan yang erat dan suhu tubuh yang lumayan meningkat ini sama seperti sebelum nya saat dia akan membebaskan Jo tadi.

"Jo kayaknya Lo harus istirahat deh" dengan susah payah ia melepaskan pelukan itu yang membuat semua pakaiannya kusut seolah-olah mereka telah melakukan hal yang tidak-tidak.

Melihat Joseph yang tidak berdaya Lily hanya bisa membantu nya untuk tidur dan mendapatkan kompresan untuk meringankan panas dalam tubuhnya.

"Dari mana aja Lo jam segini baru pulang?!"

"Lo tau bunda sama ayah khawatir sama Lo!"

Lily hanya bisa diam ketika ia mendengar ocehan kakak nya dengan berdiri di depan pintu tanpa membiarkannya masuk, yah setelah menitipkan pesan kepada Lala untuk merawat Joseph, Lily pulang kerumah pada pukul 03.00 dini hari dia sengaja pulang karena dia bingung untuk pergi kemana apalagi jika ia berdiam diri di bar itu mungkin memperburuk keadaan dan banyak orang yang akan makin khawatir.

"Kalo gua nanya tuh jawab!!,sama siapa Lo pulang hah, jam segini apa kata tetangga nanti terus baju Lo kenapa kusut gitu habis ngapain Lo hah?!" Lalu Chris menggintari tubuh Lily berusaha melihat apa lagi kesalahan yang telah ia buat.

"Bau Lo kayak minuman alkohol, Lo mabok ya?!! Mau jadi apa Lo kalau kayak gini, sekarang Lo masuk dan masuk kamar" setelahnya Chris benar-benar membiarkan Lily masuk walaupun dia terus mengikutinya sampai ke pintu kamar

"Anjir lah deg-degan banget gua"

"Eh tapi gua masih penasaran sama orang yang bantuin gua tadi, sistem Lo tau ga siapa itu?"
Sistem diam tidak menjawab dan keheningan malam membuatnya mengantuk dan ingin segera bertemu dengan kasur kesayangan.

"Baiklah anak-anak hari ini adalah hari pertama ujian dan saya minta kalian semua bersikap jujur dalam menjawab semua pertanyaan nya"

Kali ini suasananya hening hanya ada suara guratan pensil dan bolpoin yang memenuhi ruangan sampai pada akhirnya seseorang memecahkan kesunyian dengan memukul seorang siswa.

"Ada apa ini tidak boleh ada kekerasan saat ujian"

"Tapi pak jalang sialan ini telah mencontek dan aku melihatnya dengan kepala mata ku sendiri, lihat" murid itu lalu memberikan secarik kertas yang di tulis dengan berbagai contekan

"Saudara Joseph ikut saya ke ruangan"

"Tapi pak saya tidak mencontek" pernyataan nya di tolak dan ia tetap harus mengikuti bapak pengawas ke ruangan BK.

BRAAKKK

"Jika kau sudah bosan sekolah di sini maka pergilah, hama menjijikan seperti mu seharunya mati di tengah hutan"

"Aku sudah muak dengan beberapa laporan mengenai dirimu yang tidak berguna"

"Aku hanya menyarankan untuk terakhir kalinya, sebaiknya kau mati saja"

Kata caci maki itu terus di lontarkan seolah-olah guru pengawas itu mempunyai dendam terhadapnya, tetapi Joseph hanya diam sambil menundukkan kepalanya hampir 2 jam ia di kurung di tempat terkutuk itu dan saat ia keluar seorang wanita berteriak padanya

"YA DIA, DIALAH PELAKUNYA TOLONG TANGKAP DIA"

Di belakang wanita itu ada beberapa aparat polisi yang segera memborgol nya, karna waktu ujian telah usai jadi banyak orang yang menyaksikan kejadian tersebut

"Drama apalagi yang telah pelacur itu perbuat?"

"Benar-benar membuka mata, tidak sia-sia aku sekolah hari ini"

"Maaf nak tapi saudara harus ikut kami ke kantor kepolisian untuk di mintai keterangan"

Lagi-lagi Joseph diam dia hanya sekali melihat ke atas dimana cahaya putihnya berada,

"SISTEM APA-APAAN INI MENGAPA PARA POLISI ITU MENAGGKAP PROTAGONIS??"

[Mungkin plotnya sudah di mulai kali ini protagonis wanita benar-benar muncul di sana]

Lalu Lily dengan tergesa-gesa melirik ke bawah dimana seorang wanita dengan dress merah tengah berdiri membelakangi nya dia...

"Tunggu sebentar, apakah protagonis wanita adalah SEORANG TANTE-TANTE?!! AKU BENAR-BENAR TIDAK PERCAYA!"

[Mereka hanya berbeda 5 tahun tuan rumah jangan kaget seperti itu:>]

Berita ini bahkan lebih membuatnya shock dia tidak percaya bahwa jarak usia protagonis pria dan wanita terpaut 5 tahun.

"Benar-benar berita yang spektakuler"

Damn TransmigrasiWhere stories live. Discover now