[10] Penasaran❈

1K 212 99
                                    

Setelah beberapa hari mengunjungi ibu protagonis, Lily tidak menemukan sesuatu yang aneh dia malah melihat bahwa ibu protagonis setiap hari makin sehat dan segar bugar tidak ada tanda-tanda akan meninggal.

"Heh sistem, Lo pasti boong sama gua kan, Lo tau ga boong itu dosa bisa masuk neraka Lo ga takut masuk neraka hah?."

Tapi saya adalah sebuah teknologi bukan manusia.

"Ya bodo amatlah mau Lo teknologi, AI, robot apapun itu Lo ga bisa boong sama majikan Lo sendiri ege, coba Lo perhatiin mana ada orang yang mau mati keliatan masih muda seger cantik mulus, gua yakin malaikat pasti terpesona dan ga akan nyabut nyawa dia." Lily terus berbicara sampai sistem pun lelah,

Tuan rumah lihat orang ituLalu Lily melihat di sebrang jalan seorang dengan pakaian serba hitam sangat menonjol di antara pejalan kaki yang lain, membuatnya waspada di saat itu juga.

"Apakah kita harus kembali lagi ke rumah sakit?." Di saat lampu merah menyala orang tadi buru-buru untuk menyebrang dan langsung pergi ke rumah sakit di belakang Lily.

Seketika perasan yang tidak enak membuatnya buru-buru untuk kembali, ketika dia melihat lantai yang orang itu tuju perasan yang tidak enak itu semakin menjadi-jadi dan ia langsung mempercepat langkahnya menuju lift.

Ketika lift akan tertutup dia sengaja menghalanginya dengan tangan,seketika semua orang melihat kearahnya.

"Maaf menganggu waktu kalian." Lalu Lily masuk dan berdiri di sebelah orang berbaju hitam, tidak ada yang aneh pada orang itu hanya saja bau parfum yang sangat menyengat membuat Lily tidak tahan untuk berdekatan dengan nya.

Ketika lift Samapi di lantai 7 mereka berdua keluar dengan Lily yang sengaja menjaga jarak, orang berbaju hitam itu sama sekali tidak mempedulikan gadis kecil yang mengikuti di belakang nya dia hanya pokus kepada handphone di tangan nya.

📱
Hari ini aku tidak bisa pulang jangan menungguku, aku akan bekerja lembur.

Baiklah

Setelah mengirim pesan itu ia mengetuk pintu di depan nya, setelah beberapa ketukan ia bisa mendengar suara lembut dari dalam.

"Hai, aku dengar  kesehatan mu semakin membaik kali ini"

"Mengapa kamu datang kesini." Ucap wanita tersebut dengan tidak suka, dia terus melihat ke segala arah tanpa mempedulikan tatapan lembut dari pria tersebut.

"Lah dia masuk dong, terus gua harus gimana??."
Saya bisa membantu anda〕Lalu terdengarlah suara keributan di balik tembok, Lily terus mendengarkan keributan tersebut sampai.

"Sudah aku bilang dia bukanlah putra mu, dia hanya putra ku milik ku dan tidak akan pernah aku biarkan dia tau bahwa kau adalah ayahnya!!." Kondisinya tidak memungkinkan dia untuk berteriak kepada pria tersebut walaupun dia sangat ingin.

"Kamu tidak bisa seperti itu, dia adalah darah daging ku juga, dia adalah malaikat kecilku,"

"Yah itu memang benar, jika saja aku tidak bodoh waktu itu, mungkin putra ku akan memiliki ayah yang lebih baik." Air mata itu mengalir di Sertai ucapan yang menyayat hati, setiap luka yang di terima putranya adalah dosa yang telah ia perbuat di masa lalu.

"Jangan berkata seperti itu, aku berjanji jika kamu sudah sembuh kita akan kembali bersama seperti dulu."
Kemudian Pria itu memeluk wanita yang tengah menaggis tak karuan,

"Aku tidak menginginkan itu, aku sama sekali tidak mau kau memberitahu putra ku bahwa kau adalah ayahnya!!." Seketika wanita itu mengalami kejang dan membuat pria di sebelahnya ketakutan dan memangil dokter yang sedang lewat di luar.

"Aku sama sekali tidak paham mengapa ibu Protagonis tidak mau memperkenalkan ayahnya kepada putranya sendiri, "

Pembaruan plot akan segera di mulai, sistem di nonaktifkan sementara.

"Eh kenapa tiba-tiba anjir, gua masih kepo ini."
Lily terus memaksa sistem untuk online, dan tanpa menyadari bahwa seseorang telah mendekat ke arahnya.

"Ana kenapa kamu di sini?" Suara itu menyadarkannya dari memaksa sistem untuk online.

"Lagi mancing, ya jenguk orang sakit lah bego, Lo juga kenapa ada di sini."

"Lagi nunggu bansos, ya lagi jenguk lah bego."ucap orang itu sambil mengulang jawaban Lily, dan alhasil itu  membuatnya kesal apalagi melihat muka tak berdosa itu.

"Dah lah ngomong sama orang bego emang susah." Dia langsung berbalik dan meninggalkan tempat kejadian tanpa menghiraukan teriakan Gino yang mengajak nya untuk makan di kantin rumah sakit.

Di tempat yang berbeda setelah makan malam tadi Jonathan terus saja mengikuti mbok Tita untuk menanyai tentang rahasia ayahnya.

Dia hanya ingin mengetahui siapa wanita yang mirip dengan Bundanya dan juga anak yang di gendong oleh wanita itu di setiap foto.

"Mbok, Jo cuma pengen tau dia siapa?," Jo benar-benar memohon kepada mbok tita untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di antara pernikahan orang tuanya, dia hanya teringat ketika bundanya menghancurkan seisi rumah hanya karena sebuah sinetron,

"Mbok udah janji sama mendiang kakek buat nutupin rahasia ini rapat-rapat, mbok juga ga mau nak Jo tau, mbok cuma mau nak Jo jaga Bunda baik-baik." Lalu dia meninggalkan Jonathan sendiri di sana dengan rasa penasaran yang masih melekat padanya.

"Serapat apapun bangkai di tutup pasti akan tercium juga, jika tidak ada yang mau menceritakan nya padaku, maka aku akan mencari kebenaran itu sendiri." Lalu dia berbalik dan pergi ke suatu tempat di dalam rumah yang tidak ada satupun orang yang tahu.

Damn TransmigrasiNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ