[07] Not for you Dude❈

1.2K 261 96
                                    

Beberapa hari setelah kejadian kemarin Lily dan Jonathan semakin dekat, dan presentase kesukaan nya naik menjadi 56%.

"SIALAN, MENGAPA MEREKA TERUS BERSAMA." Di sebuah rumah kumuh seseorang menghancurkan beberapa barang yang sudah usang itu, tanpa mempedulikan kerusakan yang terjadi dia pergi keluar menuju sebuah toko.

"Hei nak, apa kabar sudah lama sekali kamu tidak mampir, sekarang apa yang ingin kamu pesan." Joseph lalu memilih semangkuk mie ramen, dan sang penjual langsung membuatkannya. Setelah beberapa saat makanan pun jadi dan suara seseorang yang ia kenal terdengar di belakang nya.

"Bu, aku mau ramen yang porsi komplit satu ya." Lily tidak sadar bahwa orang yang duduk di sebelahnya nya itu adalah Joseph, sambil menunggu pesanan datang Lily mengirimkan pesan kepada seseorang.

Me❣️
Apakah kamu sudah makan?, Jangan lupa memakai jaket ketika keluar, hari ini cuacanya dingin sekali.

JO💸
Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, Tapi sepertinya tidak perlu🤔, oh iya besok aku ada tanding bola sama kelas kamu, jangan lupa di semangatin😾!.

Me❣️
Gak mau 😝.

📞Lima panggilan telpon tak terjawab.

JO💸
Awas ya nanti aku ga bakal jajanin kamu lagi😾.

Lily mengabaikan pesan tersebut dan memilih untuk memakan ramen nya dengan lahap, hari ini dia begitu bebas, karna sistem sedang ada perbaikan dan tidak ada tugas apapun yang membebaninya, dan itu juga menjadi alasan mengapa dia tidak mengenali protagonis di sebelahnya.

Setalah membayar makanan nya ia pergi ke suatu tempat untuk bertemu dengan seseorang, dan tak lupa protagonis juga mengikutinya.

"Indra!. Gimana udah siap?."

"Ya."

Lalu mereka masuk ke sebuah panti asuhan, di sana mereka membagikan baju dan beberapa kebutuhan lainnya, serta memberikan uang kepada ibu kepala panti agar anak yang sakit bisa berobat.

Dan Joseph yang melihat itu dari kejauhan merasa bahwa Lily tidak adil.

"Kamu selalu baik kepada orang lain tapi kepadaku?, Aku selalu ingin menahanmu dan menjauhkan mu dari orang-orang."

"Lalu dia hanya bisa melihatmu saja ."

"Ya,Only me, me."
-----------------------------------------------------------
Hari ini ada jadwal olahraga di kelas Lily, dan mereka buru-buru Menganti pakaian di WC masing-masing.

"Kembalikan seragam ku!." Ucapnya sambil mencoba menangkap seragam yang di lempar ke sana ke sini oleh beberapa murid.

"Si bangsat ini sekarang suka berani melawan." Lalu dia memerintahkan beberapa teman untuk memegangnya, dan dia dengan sengaja menendang perut, kaki bahkan kepala murid tersebut.

"Orang yang tidak berguna seperti mu, kenapa tidak mati saja." Setelah berkata seperti itu dia menginjak seragam tadi supaya kotor dan meninggalkan anak tadi di WC sendiri.

Anak itu pingsan karena pukulan yang di dapatnya di tambah lantai yang dingin itu bisa saja membuat nya sakit.

Cklekkk. Suara pintu terbuka dan seseorang berdiri di sana dengan takut-takut, dia melihat satu persatu bilik wc, di rasa tidak ada orang dia membawa anak itu keluar dari sana.

"Mengapa dia begitu berat." Lily membawa Joseph ke UKS, tetapi saat ia membuka pintu tidak ada seorang pun di dalam dan dia hanya bisa membaringkan tubuh remaja tersebut di kasur.

"Apakah aku harus menunggunya atau langsung pergi saja kelapangan?."

Lily akhirnya memutuskan untuk pergi saja sambil memanggil dokter yang bertugas, ketika dia sudah pergi orang itu membuka matanya, lalu dia tersenyum dan kembali melanjutkan acara pingsan nya.

"Ana Lo lama banget si ke WC juga." Ucap Gino sambil berkacak pinggang.

"Ya maaf, namanya juga sembelit." Setelah mengatakan itu dia mendengar suara guru olahraga yang sedang memarahi murid, dan tak lama ia melihat seseorang sedang menyeret remaja laki-laki yang ia tolong tadi.

"Eh udah ini katanya kelas kita bakalan tanding bola sama kelas sebelah."

"Heem terus Lo jadi apa, kiper?."

"Jadi penonton lebih enak." Lalu Gino langsung duduk di barisan bangku penonton tanpa mempedulikan tatapan Lily di belakangnya.

Beberapa orang masuk kelapangan dengan di Sertai teriakan dari barisan penonton, di sebelah kiri dari kelas si kembar Afif dan Arif sedang kan di sebelah kanan dari kelas Lily.

"REYHAN AYO SEMANGAT!!."

"KAK WISNU GANTENG BANGET DEH."

"JO! NANTI KALO MENANG AKU KASIH HADIAH LOH." kedua orang yang sama-sama bernama depan Jo itu pun menoleh, yang satu kegirangan dan yang satunya lagi hanya tersenyum.

PRITT suara peluit telah di bunyikan dan pertandingan pun di mulai, pada tahap awal masih biasa saja tapi saat di pertengahan Joseph tidak pernah mendapatkan bola dari rekan tim nya, dia hanya berlari tidak jelas dan kadang seseorang dengan senagaja menendang bola ke arahnya.

"Skor nya beda jauh anjir, kelas kita kayaknya bakal kalah deh." Ucap Gino lemas, dan Marisa yang melihat itu memberikan minuman rasa stroberi kesukaannya.

"Uwu thank you bestie~"

"Lily kalo menjual teman itu halal ga sih?."

"Ga tau, coba aja siapa tau dapet untung banyak." Sambungnya lalu dia melihat ke arah papan skor sekarang adalah 2-3 dan tinggal beberapa menit lagi untuk pertandingan usai.

"JO NANTI KALO MENANG AKU CIUM LOH."
Dengan begitu Jonathan memasukan bola di detik-detik terakhir dan.

"GOLLLL WUHU GOL GOL GOL." Semua orang bersuka cita kecuali Lily yang masih linglung setelah gol terjadi.

"Aha mampus Lo." Lalu Meta memberikan botol minum kepada Lily sambil mendorongnya menuju lapangan bola, karna semua orang mendengar apa yang tadi Lily teriakan mereka kembali ribut.

"AYOK CIUM, CIUM, CIUM."

"Aku masih nungguin hadiah nya loh." Ucap Jonathan  sambil menunjuk pipi kanan nya, dengan terpaksa  Lily memberikan kecupan dan langsung berlari ke arah kerumunan.

Sedangkan di tengah lapangan, Joseph  di penuhi berbagai rasa amarah dan lagi anak-anak lainya terus menyalahkan nya karna tidak bisa mencegat Jonathan untuk memasukan gol di saat-saat terakhir.

"Not for you dude, kamu terlalu berharap."

"DIAM!!." Teriakan itu membuat semua orang terdiam dan melihat ke asal suara, dan Joseph yang menerima banyak tatapan aneh pun pergi dengan tergesa-gesa.

Damn TransmigrasiWhere stories live. Discover now