"Sebelum ini, saya akan berterima kasih kepada Aodra yang sudah memimpin MAX grup terakhir kali yaitu 12 tahun lalu. Dan saya juga akan berterimakasih kepada ACE yang sudah memimpin MAX grup 6 tahun lalu tanpa embel-embel pemimpin, karena 6 tahun lalu tidak ada pemilihan pemimpin."

"Kita akan memulai pengundian beberapa menit lagi, diharapkan semua nya bisa duduk di kursi yang disediakan."

Altha mengetuk-ngetuk jari tangan nya.

Beberapa menit lagi pengundian akan di mulai, berarti sama saja dengan pertarungan yang akan ia hadapi tinggal beberapa menit lagi.

Hati nya mulai gelisah.

Ia tau ini akan segera berakhir, tetapi belum tentu berakhir bahagia kan?

*****

"Jadi om Nicholas ada di rumah keluarga Maheswara?"

Raga mengangguk. "Iya, buat ngawal kakek nya Altha kalo ada apa apa."

"Kan kakek nya Altha masih ada disini?" Lelaki itu menaikan kedua pundak nya secara bersamaan tanda tidak tahu. "Bokap lo udah kerja sama kakek nya Altha berapa lama?"

"Kayanya udah deket banget." Lanjutnya.

Raga menoleh, ia berpikir beberapa saat. "12 tahun, kayanya." Lelaki yang mengajukan pertanyaan itu mengangguk-angguk mengerti.

"Dulu lo sempet deket sama Altha?" Tanya Reyhan sambil menyalakan korek api yang sudah ia bawa ke ujung rokok nya. 

Lelaki itu mengerutkan dahi nya. "Tiba-tiba banget?"

"Jawab aja sih."

"Deket. Ya bisa dibilang dulu kita deket." Jawab Raga. "Kita sempet ketemu pas kecil, tapi cuman sekali. Dua tahun setelah itu kita ketemu lagi,"

"Dan deket."

Reyhan mengeluarkan asap rokok yang beberapa detik sebelumnya ia hisap. "Tapi gue gak pernah liat kalian sedeket itu."

"Bakal panjang kalo di ceritain sekarang. Intinya kita emang pernah deket, tapi kalo sekarang mungkin cuman gue yang inget. Enggak buat Altha."

Lelaki itu menoleh. "Altha sempet hilang ingatan kan? Bukan nya udah balik?"

"Iya balik, tapi bukan memori gue sama Altha yang balik." Jawabnya.

"Lo suka ga?" Tanya Reyhan. "Sama Altha?" Lanjutnya membuat lelaki bernama Raga itu menoleh cepat.

Semua nya terdiam sejenak.

"Bohong kalo gue bilang gue gak pernah suka sama perempuan kaya Altha. Lo yang baru kenal beberapa bulan aja bisa suka, gimana sama gue?"

Reyhan menatap terkejut. "Lo tau gue suka dari mana?!" Tanya nya dengan nada tinggi.

"Kayanya semua orang juga tau."

Lelaki itu langsung mengangguk-angguk an kepala nya. "Bener sih, Gavin juga ngomong gitu. Cuman gue kira lo gak tau, kan lo gak pernah perhatiin gue."

Raga menatap malas. "Ya emang gue gak perhatiin lo, gue merhatiin Altha. Sorry banget, gue gak gay."

"YA LO PIKIR GUE GAY?!" Heboh nya.

"Berisik, semua orang bisa bahasa Indonesia." Ucap Raga yang langsung membuat Reyhan menatap ke arah kanan kiri nya dengan cepat.

"Terus pake bahasa apaan lagi biar mereka gak tau."

"Tinggal gak usah ngomong, ribet." Kata Raga sambil membuang puntung rokok ke lantai, ia kemudian menginjak nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 06, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LAST MISSION Where stories live. Discover now