64||IDLTI

154 20 11
                                    

"Nana kalau sudah tidur susah dibangunin ih," gerutuku melihat Jaemin yang sudah tertidur dengan damai dimana wajahnya itu tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nana kalau sudah tidur susah dibangunin ih," gerutuku melihat Jaemin yang sudah tertidur dengan damai dimana wajahnya itu tersenyum.

Beberapa menit yang lalu.

"Sayang, kamu cinta gak sama aku?" tanya Jaemin sambil menggenggam tanganku. Aku mengerutkan dahi kemudian mengangguk memajukan wajahku untuk mengecup bibir merah Jaemin.

"Maafkan aku ya Jae, hanya karena salah paham di masa lalu aku sampai tidak mau mengenalimu lagi."

"Maafkan aku ya Jae, membiarkanmu berjuang sampai California."

"Maafkan aku ya Jae, kau bahkan masih belum melupakanku. Sampai aku berubah wajah seperti ini." Mataku berkaca - kaca, Jaemin menatapku dalam - dalam.

"Aku selalu yakin, sejauh apapun kita berpisah tapi harapan dan doaku akan selalu mengikatmu. Karena, aku memaksa Tuhan untuk mendapatkanmu dan menjadikanmu milikku seutuhnya. I very love you, i love you so much Park Namamu."

"Hiks, udah aku gak kuat. Kebaikan apa yang kulakukan di masa lalu Ya Tuhan," air mataku mengalir deras sementara pria dihadapanku tersenyum manis maniiis sekali tangannya terulur untuk menghapus air mataku jari - jemarinya mengusap air mataku.

"I love you too, my beautiful creatures." Ucapku sambil menangkup kedua pipi Jaemin bahkan aku yang memulai french kiss kita. Entahlah aku sudah jatuh cinta pada level terdalam. Iam on the next level yeah.

Aku memukul pundak Jaemin saat ia sudah mengusap - usap punggungku. "Ugh, udah ini di tempat umum Jae." Rengekku, Jaemin tertawa kemudian mengecup bibirku lagi satu kali. "Siapa yang mulai duluan?" ejeknya sambil mengacak rambutku.

"Kamu terlalu manis Naa," memang benar Jaemin itu manis sekali seperti gula tiada duanya. Seperti gulali yang akan membuatmu ketagihan jika mencobanya, Jaemin itu seindah arom manis dengan warna yang memukau. Ia selalu lembut dan membuat nyaman.

Tiba - tiba pandanganku teralihkan pada penjual es krim keliling. Aku melirik Jaemin mengkode agar dia peka. "Aku beliin? Atau mau beli sendiri?" tanya Jaemin. Aku mengulurkan tangan meminta uang, Jaemin terkekeh geli kemudian memberikanku 100.000 won. "Kamu mau gak?" tanyaku. Jaemin menggeleng, setelahnya aku langsung berlari ke arah penjual itu.

Jaemin yang melihat tingkah istrinya itu tertawa.

Aku kesal sekali, karena baru berapa langkah berdiri di gerobak es krim itu banyak orang yang datang dan menyerobot antrean. Akhirnya aku mengalah.

Hingga kuhabiskan menit berharga untuk mengantre.

"Ini es krimnya nona, bonus satu lagi karena anda pelanggan ganjil." Ucap pak es krim, mataku berbinar.

"Aigooo, tidak ada uang kecil nona?" tanya pak es krim sembari menatap 100.000 won yang kuberikan. Aku menggeleng dan tersenyum. "Buat bapak saja kembaliannya, terimakasih pak." Aku berjalan meninggalkan bapak itu.

"Terimakasih nona cantik yang dermawan."

"Haha itu uang suamiku yang tampan pak, aku tidak punya uang." Batinku sambil berjalan ke tempat dudukku dan Jaemin tadi.

Sampai di tempat rekreasiku dan Jaemin, aku melihat pria itu tertidur dengan topinya yang ia letakkan di perut sampingnya. Wajah tampannya itu tersenyum. Akhirnya aku menghabiskan es krimku sendirian, mungkin Jaemin kelelahan. Karena tadi malam kita begadhang berdua, entahlah Jaemin itu kuat sekali kalau mengajak begadang seperti itu. Aku sampai merengek karena ia meminta terus - terusan.

Pemandangan dan angin di capadocia sangat sejuk, sesekali aku memandang pemandangan indah di depanku dan memandang wajah tidur suami di belakangku, huh depan belakang indah sekali.

"Auuuu," aku mengaduh kesakitan entah mengapa bagian bawahku tiba - tiba perih. Padahal tadi pagi Jaemin bilang jangan lupa oleskan salepnya karena aku menolak jika ia yang mengoleskan.

"Hmm kamu pasti lupa pakai salepnya kan sayang?" aku kaget ketika Jaemin bersuara tiba - tiba hanya anggukan yang dapat kuberikan sebagai jawaban.

"Pokoknya nanti habis selesai gituan, aku yang olesin biar kamu gak lupa. Sakit banget itu pasti, maaf ya aku mainnya kasar." Jaemin mendudukkan tubuhnya kemudian memelukku erat.

Jalan - jalan kamipun berlanjut sampai sore hari datang.

@najaemin1401_My beautiful wife 💚🤗Oh, before that my beautiful wife said if i "My Beautiful Creatures" so flying into the sky LOL 🤗💚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

@najaemin1401_
My beautiful wife 💚🤗
Oh, before that my beautiful wife said if i "My Beautiful Creatures" so flying into the sky LOL 🤗💚

Like by jungjaehyun and the others.
Comments
@jungjaehyun_ pameer pameer, punya istri semenyenangkan itu kah?
@taeoxo_tiway_ 🙂 long last bro
@jisung.pjs_ Noonaaaaaa 😭😭💚
@guanlinlai_ Na sunbaenim 😩 kapan aku dapat liburan? Aku juga punya pacar.
@najaemin1401 @jungjaehyun_ jangan menjomblo terus hyung. Kau itu tampan loh.
@taeoxo_tiway_kau itu saudaranya Namamu ya? Kenapa tidak bilang!
@jisung.pjs_ Noona ingin menemuimu sehabis kita pulang okee. Aku sharelock alamatku. @guanlinlai_ baiklah kuberi kau liburan seminggu besok ini, biar Jaehyun yang handle dulu sementara.

And the others.

"Kenapa senyum - senyum Jaemin Oppa?" tanyaku karena melihat Jaemin mengetik ponselnya sambil tersenyum manis. Jaemin menjatuhkan ponselnya begitu saja.

"Tt.. Tattattttadi kau bilang apa barusan? O.. Oppa?" Jaemin komuk sekali, ia sampai memegangi dadanya. Aku mengambil ponselnya kemudian melihat apa yang ia lakukan tadi.

"Dasar paparazi Oppa, kenapa memotretku diam - diam?" aku tersenyum kemudian mencium pipinya. Jaemin hanya diam saja sambil menggaruk rambut birunya yang tidak gatal.

"Hei Namamu, sayang tunggu aku." Jaemin mengejarku dari belakang, aku tertawa keras sambil terus berlari. Ia berhasil meraih badanku kemudian ia angkat badanku dengan mudahnya.

Ia menggendongku dan sesekali menggerakkan gendongannya seperti ingin melemparku ke arah laut. Aku hanya menjerit sambil tertawa, Jaemin juga ikut tertawa kan.

Sungguh, kebahagiaan kecil yang sangat membahagiakan.

Sore telah tiba, kami sudah sampai hotel. Sudah mandi dan sekarang aku sangat lapar.

Ting tong, bel berbunyi. Jaemin beranjak kedepan sambil memainkan ponselnya.

"Sayang ayo makan," ucap Jaemin sambil menunjukkan senyumannya.

"Kamu suka kebab?" tanyaku. Jaemin mengangguk. "Aku suka semuanya kecuali strawberry, hehehe untung kau suka vanilla ya sayang jadi aku tidak perlu repot - repot menghadapi strawberry." Ucap Jaemin sambil melahap kebabnya.

"Kalau anak kita besok suka strawberry papa tetep sayang kan?" tanyaku dengan tatapan sungguh - sungguh.

"Ya iya dong ma, tapi masak bayi seorang Na Jaemin suka strawberry sih. Sepertinya tidak mungkin," ucap Jaemin sambil meneguk kopinya.

"Lihat aja besok na," batinku sambil menggigit kebabku.

💚 I Don't Like The Idol 💚


I DON'T LIKE THE IDOL || NA JAEMIN || ENDWhere stories live. Discover now