36||IDLTI

104 18 0
                                    

Suasana panggung sangat meriah malam ini, konser tergelar besar - besaran. Seluruh area penonton berwarna hijau menyala seperti rerumputan segar.

Histeris, tepuk tangan, dan segala kebrisikan tenggelam oleh musik dan merdunya suara para idol.

Panggung yang terang menyorot keindahan para bintang yang bersinar. NCT KALIAN TERBAIK. SIJEUNI MENYAYANGI KALIAN SEPENUH HATI.

"Baiklah, sekarang kita akan menyanyikan apa?" teriak Chenle mengundang histeris para penonton.

"Sepertinya lagu lama, menurut kalian apa?" ucap Jeno melirik ke arah teman - temannya.

"Sepertinya masa muda kita," ujar Renjun.

"Apakah kita sudah tua?" tanya Mark dibalas tawa oleh Haechan.

"WE YOUNG," Jisung.

HUAAAAAAAAAAAAAAAAA

Histeris para penonton, tak lama kemudian panggung hening dan lampu mulai menyorot. Setelah itu musik terdengar.

We just wanna have fun
Cause' we hot and we young

Oneul hamkke hae It'll be alright
Haneul jjaenghage paran narijana

Geurae heumppeok gibuneun deultteun deuthae ah
Joeun iri ireonal geot gatji anni

We'll dance seolleneun nae du ballo deo dagagalge
Nan eonjekkajina yeongwonhan chinguga doelge

Haetbit araero
So what We hot We young
Geokjeonghaji ma
So what We hot We young

Bruk...

Tiba - tiba Jisung terpeleset hingga jatuh tersungkur di lantai panggung entah mengapa, dan ia langsung inisiatif berdiri sendiri, ia tetap melanjutkan konsernya meski kakinya terasa terkilir.

Selesai konser.

"Ya, Jisung aa bagaimana bisa kau jatuh tadi?" ujar Chenle dengan wajah khawatir.

Jisung menggeleng. "Aku seperti mendapat firasat buruk, aku takut hyung." Ujarnya sambil memegang dada. Mark segera merangkul pundak Jisung.

"Its okay, be positif thinking okay semua baik - baik saja." Mark menyemangati maknae dalam grupnya itu.

Sampai pada akhirnya Jisung di bawa ke suatu ruangan oleh petugas medis dalam acara itu.

Jisung sangat sedih hari ini, entah apa yang ia pikirkan namun hatinya terasa sendu.

Ia sedang berada di dorm sekarang, melangkah gontai menuju ruang tamu kemudian mulai menekan remot tv.

HOT NEWS

KECELAKAAN MAUT TERJADI PADA PESAWAT EKSLUSIF VVVIP CLAIRE XX PENERBANGAN CALIFORNIA - KOREA SELATAN.

DI DUGA KECELAKAAN TERSEBUT AKIBAT KEBOCORAN PADA TANKI AFTUR PESAWAT.

TERDAPAT 36 KORBAN JIWA 25 LUKA PARAH DAN 5 BELUM DITEMUKAN.

Deg, jantung Jisung berdetak sangat kencang. Ia langsung meraih ponselnya dan menelpon nomor kakaknya.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan silahkan hubungi beberapa saat lagi."

Seketika Jisung frustasi, ia menghubungi lagi dan lagi namun nomor itu tidak juga mendapat respon. Hanya wanita operator yang terus memberikan peringatan bahwa nomor tersebut tidak aktif.

Dan terakhir, Jisung menelpon nenek.

Hallo, nenek.

Hallo, hiks ini Jisung? Kau sudah mendengar kabar berita. Hiks, nenek sangat khawatir Jisung. Kakakmu, bahkan beberapa menit sebelum pesawat itu hancur kakakmu sempat menelpon nenek Jisung.

Prak

Jisung menjatuhkan ponselnya, lidahnya kelu, tenggorokannya tercekat, nafasnya terasa berat dan dadanya sangat sesak.

"Kau kenapa Jisung?" tanya Jeno yang muncul dari arah dapur. Ia kaget melihat Jisung yang menangis deras sambil meringkuk, kaki Jisung masih pincang untuk berjalan.

"Noona, noona kecelakaan pesawat." Lirih Jisung.

Jeno mengerutkan kening. "Maksudmu? Kak Namamu?"

Jisung mengangguk lemah, ia menunjuk ke arah televisi. Membuat Jeno melebarkan mata. "Astaga, kami akan membantu mencari kakakmu Jisung. Kau disini dulu ya, cedera kakimu masih belum sembuh akan sangat berbahaya jika kau ikut." Ujar Jeno.

"Ada apa ini?" tanya Renjun.

Jeno menatap Jisung pilu, Renjun yang menatap televisi yang penuh berita heboh hari ini pun seketika hancur hatinya.

💚

"Minggir, minggir jangan ada yang mendekat." Tim penyelamat sudah beraksi sedari tadi. Puluhan mobil ambulance sedari tadi bolak balik untuk menyelamatkan korban entah sudah potongan tubuh ataupun jasad maupun luka parah.

Sirine itu menggema di seluruh area lingkungan membuat orang - orang yang mendengarnya pun ikut menangis pilu atau hatinya terasa tercekat.

Dari sana sini terdengar histeris orang menangis memanggil nama nama sang jenazah maupun korban. Ada yang sampai pingsan ada yang mengamuk dan lain - lain.

Mobil polisi pun tak henti - hentinya berdatangan mengamankan keadaan.

"Permisi, apa korban bernama Park Namamu sudah di evakuasi?" tanya Mark dengan wajah khawatir. Sang petugas membuka berkasnya. Disitu tercatat penumpang dari California bernama Park Namamu namun evakuasinya belum ter centang.

"Korban belum ditemukan, silahkan hubungi kami 24 jam lagi. Anda dari pihak keluarga?" tanya petugas.

Sementara itu, seorang pria tengah berlari - larian di bandara incheon ia sangat khawatir.

Jantungnya berdetak keras, raganya melemas namun ia selalu bilang bahwa dia harus bisa menemukan gadis yang sangat ia cintai itu.

Ia bahkan rela terbang dari California menuju Korea saat nenek Namamu menangis - nangis menelponnya. Jantungnya hampir lepas kala ia melihat sebuah berita beberapa menit sebelum pesawatnya lepas landas.

Sesampainya di tempat evakuasi, pemandangan pilu terlihat dimana - mana.

"Permisi, apa korban bernama Park Namamu sudah di evakuasi?" tanya Jaemin sambil terengah - engah.

"Mohon maaf tuan, sudah 24 jam namun korban Park Namamu belum berhasil di temukan." Ujar sang petugas.

Apakah ini akhir perjuangannya?

Ia bahkan belum berhasil merebut kembali hati sang gadis pujaan hatinya itu.

💚I Don't Like The Idol💚

Vote and komen

I DON'T LIKE THE IDOL || NA JAEMIN || ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz