15||IDLTI

183 30 1
                                    

Namamu melebarkan mata saat pendengar penjelasan Mrs Irene barusan. Ia meneguk ludah.

"Bagaimana kau menyanggupinya?" tanya Mrs Irene memastikan lagi. Namamu masih terdiam mematung.

"Baiklah Mrs saya menyanggupi." Ujar Namamu mantap. Mrs Irene tersenyum.

"Nice, be a good worker! I trust you Park Namamu!" Ujar Mrs Irene kemudian pergi meninggalkan Namamu yang mematung.

Beberapa menit yang lalu.

Namamu barusan menyelesaikan sesi fotonya hari ini. Sangat melelahkan, ia mendudukkan dirinya di sofa nyaman agensinya. Fasilitas di agensi ini memang tidak main - main. Karena kerjanya juga tidak main - main.

Tiba - tiba Mrs Irene datang. Namamu langsung menegakkan tubuhnya. Mrs Irene tersenyum. "Hello santai saja Namamu, ini sudah bukan masuk sesi kerja." Namamu terkekeh.

"Okay aku ingin memberitahumu sesuatu." Ujar Mrs Irene.

"Ada apa Mrs?" tanya Namamu jatungnya sudah berdebar cepat ia berharap ini bukan kabar buruk.

"Jadi, besok Na Jaemin akan melaksanakan pembuatan MV untuk solo pertamanya. Ia memintamu untuk menjadi model di mv nya, membersamainya. Kau bisa?"

JEDUAAARRRRRR..... Bagai disambar petir Namamu terasa konslet.

Begitulah yang terjadi. Dan Namamu tak bisa menolaknya. Bisa ia bilang ini adalah kemajuan. Namun mengapa harus dengan pria gila itu. Jujur selama berminggu - minggu ia berusaha menghindari pria itu akibat peristiwa mabuk malam - malam saat kelulusan itu.

Paginya ketika ia bangun. Namamu langsung berteriak histeris sambil menampar wajahnya. Ia menangis dan menyuruh Jisung jujur. Dan dengan polosnya pun Jisung menceritakan semuanya. Namamu merasa harga dirinya hancur lebur seperti bubur.

Dan besok ia harus bekerja sama dengan pria itu. Namamu bisa apa? Malunya sudah sampai ubun - ubun.

...

"Noona, ada apa? Kenapa dari tadi murung?" tanya Jisung mencoba peduli. Namamu menggeleng. "Aniya, noona hanya lelah saja. Kalau begitu noona tidur dulu ya." Ujar Namamu beranjak dari ruang keluarga.

"Nenek aku tidur dulu ya." Namamu memeluk neneknya.

"Apa ada masalah lagi?" tanya nenek setelah Namamu menutup pintu kamarnya. Jisung menggeleng, ia mana tahu kakaknya badmood sebabnya apa. Kakaknya memang cepat badmood dan cepat bahagia tak pernah bisa ditebak. Jadi, Jisung sudah terbiasa tanpa harus tau apa masalah kakaknya. Dan seringnya sebelum dia tahu kakak nya sudah kembali ceria lagi.

Keesokan harinya, Namamu terbangun dari tidurnya. Ia tidak percaya bahwa hari ini ia harus menghadapi hari yang berat. Intinya apapun yang terjadi ia harus bersiap.

Setelah nyawanya cukup terkumpul ia segera mengikat rambutnya dan merapihkan kasurnya. Setelah itu beranjak dari kamar menuju dapur. Ia membuka kulkas, menyiapkan sayuran dan lain - lain. Setelah itu memasak untuk sarapan.

"Hmmm wangi sekali, noona masak apa?" tanya Jisung.

"Kalguksu, udon, ramen, sayuran." Ujar Namamu. "Kau berangkat jam berapa hari ini?" tanya Namamu pada Jisung.

"Siang, pagi ini aku jadwal homeschooling." Ujar Jisung.

"Mau aku antar dulu noona ke agensi?" tawarnya, Namamu menggeleng sambil menghidangkan makan ke meja.

"Noona naik bus saja, Jisung belajar yang rajin ya." Ujar Namamu sambil mengelus kepala adiknya, Jisung mengangguk.

Setelah selesai sarapan, Namamu segera mandi kemudian berangkat ke agensi. Sampai depan rumah ia mengerutkan dahi melihat sebuah motor terparkir di depan rumahnya. "Pagi, kau sudah bangun? Aku sengaja menjemputmu. Kata Taeyeon Noona kau sering terlambat.

I DON'T LIKE THE IDOL || NA JAEMIN || ENDWhere stories live. Discover now