1||IDLTI

1.2K 81 14
                                    

Semua orang pasti mempunyai mimpi terbaik dalam hidupnya. Entah orang lain suka atau tidak suka. Semua orang pasti punya harapan baik dalam hidupnya tak peduli sekecil apapun harapan itu. Baginya harapan itu terbaik untuknya. Sama dengan seorang gadis yang selalu mengejar mimpinya untuk menjadi apa yang ia impikan. Ya dialah (Namamu)  yang hidup dengan sejuta semangat dan harapan.

(Namamu) tinggal di sebuah kota yang ramai akan mobilitas kesibukan orang - orang. Ia hidup di pemukiman sederhana bersama nenek dan adiknya.

Dimanakah orang tuanya? Jawabanya adalah, Ibu (Namamu) sudah meninggal ketika melahirkan adik laki - laki Park (Namamu)  sementara ayahnya pergi entah kemana. Semenjak Ibu (Namamu)  meninggal, ayah terlihat frustasi dan gila, setelah itu ayah tidak pernah terlihat lagi batang hidungnya.

"Terakhir kali aku melihat ayah, malam saat hujan deras. Ia merokok dan minum beberapa botol alkohol sampai tak sadarkan diri dan keluar rumah di tengah - tengah hujan yang deras. Aku hanya bisa menangis tanpa berkata apa - apa." Ucap (Namamu)

Dan kini, semua yang telah terjadi harus di terima. (Namamu)  kau adalah gadis yang kuat.
.
.
.
.
.
.
.
(Namamu) tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan periang. Ia sekarang sedang bersekolah di SMA SEOUL 1, SMA yang standarnya biasa tidak elit seperti SMA SEOUL CITY. Namun, (Namamu)  sangat bersyukur karena dipertemukan dengan teman - teman yang baik.

Park (Namamu)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Park (Namamu)

"Hai (Namamu)  Aku mencintaimu,"ujar seorang lelaki yang membuat (Namamu)  terpana. Lelaki itu memberikanmu seikat bunga dan kamupun menerimanya. Perlahan lelaki itu mengusap rambut cantikmu yang tergerai panjang. Wajah lelaki itu semakin dekat dan byuuuurrrrr. Lelaki itu menyemburkan banyak air dari mulutnya. (Namamu)  kaget dan ketika hendak membalas tiba - tiba.

"Aigoooo kamchagiyaaa (Namamu)  ini sudah jam berapa!!! Kau masih saja tertidur astaga. Kau ini wanita nak sadarlah, waktunya mandi, bangunkan adikmu dan sarapan setelah itu sekolah." Ucap nenek yang sudah berdiri di depan ranjang (Namamu)

"Aishh! Hanya mimpiiii," ujar (Namamu) sambil mengacak - acak rambutnya yang lurus. Nenekmu melotot kesal bukannya menurut kamu justru menggerutu.

"APA KAMU BILANG?" ucap nenek membuatmu gelagapan dan langsung berlari menuju kamar mandi.

(Namamu) mendesah lega saat air dingin menyapa kulitnya dipagi hari. Andai tadi bukan mimpi, pasti namamu sudah bahagia merasakan keromantisan ala novel - novel wattpad. Baiklah (Namamu)  sudah 100% sadar kalau ia hanya sekedar halu. Bukankah begitu?

.
.
.
(Namamu)  berdecak kesal saat melihat adiknya masih tertidur pulas. Dengan suara sekeras toa (Namamu)  mulai berteriak membuat rumah bergema.

"PARK JISUUUUUUUNG BANGUUUUUN, GEMPAAAAAAA!" Teriak (Namamu). Jisung  gelagapan, secara refleks iya meloncat ke bawah ranjang dengan kepalanya di tutupi bantal.

"Gempa? Dimana gempa kak? Nenek bagaimana kak apa masih hidup?" ucap Jisung sambil menutup kepalanya dengan bantal. Perkataannya membuat (Namamu)  reflek melotot pada adiknya itu.

"Tentu saja nenek masih hidup, yaa jisung. Palliiii!!! Sudah jam berapa ini? Mau kakak jewer?" (Namamu)  sudah sangat geram karena Jisung sangat lama. Jisung mengerutkan hidungnya. Ia berdiri dan mulai merapikan kasur. "Nee noona," Jisung paling takut dengan noona dan halmonie nya. Karena mereka sama - sama galak. Hanya nuansanya yang berbeda.

💚I Don't Like The Idol💚


I DON'T LIKE THE IDOL || NA JAEMIN || ENDWhere stories live. Discover now