16||IDLTI

171 27 0
                                    

"Jaemin, Ya! Jaemin! Bangun," seorang OB di agensi membangunkan Jaemin. Ia menggeliat pelan, perlahan membuka mata indahnya. Dan tersadar. Sudah jam berapa ini? Jaemin membuka iphonennya. Sudah jam 8 malam! Gila dia tidur berapa jam?

"Ternyata kau meninggalkanku nona manis. Awas kau besok tahu akibatnya." Ujar Jaemin sambil meminum air putih.

...

Namamu mendesah pelan sambil meluruskan kakinya. Ia sudah bersiap untuk tidur di kamarnya. Waktu menunjukkan pukul 9 malam. Ia sedikit tertawa membayangkan Jaemin yang ia tinggal di agensi tadi. Salah siapa kebo. Namamu berharap Jaemin terkurung semalaman disana dan besok tidak usah berangkat kerja karena malu terciduk tertidur disana. Imajinasi namamu terlalu tinggi.

Kriiiiing, bel alarm berbunyi. Namamu merasa terusik ia segera menjulurkan tangannya meraih alarm di atas nakas. Ctik, berhasil. Alarmnya mati.

"Noona, noona. Bangun ini sudah siang." Sayup sayup terdengar suara laki - laki. Namamu membuka matanya dengan sempurna. Ternyata Jisung dengan wajah polosnya yang tampak cemas.

"Noona ini sudah jam 06.40 bukankah noona harus stay jam 7 tepat?" ujar Jisung membuat Namamu hampir menggila karena kesiangan. Ia langsung menyambar handuknya dan mandi setelah itu ia turun dan langsung menyalami neneknya tanpa sarapan.

Untung Jisung mau mengantarkannya karena hari ini Jisung harus latihan full time. Sampai agensi namamu menghela napas panjang. Untung belum telat, jika telat matilah dia di omeli habis - habisan oleh mrs galak.

"Baiklah hari ini pemotretan barang branded ya."

Berjam - jam sudah namamu menghabiskan ratusan pose. Ia naik ke panggung untuk mencapai pose tersebut. Karena tema nya adalah panggung jadi pemotretannya di atas panggung.

Namamu sadar bahwa tadi ia belum sarapan, mendadak perutnya terasa melilit tenggorokannya pun kering. Ya Tuhan, sampai kapan ini berhenti.

Entahlah, Namamu sudah hampir menyerah. Namun ia terus menguatkan dirinya.

Benar - benar tidak manusiawi. Tanpa istirahat Namamu terus berpose sampai sore hari. Tubuhnya sempurna terasa remuk. Matanya sudah berair karena terkena flash berlebihan. Jalannya pincang. Ia berjalan perlahan menuju dispenser dan memencet tombol air. Setelah itu perlahan ia mendudukkan dirinya di atas sofa.

Glek glek, terasa hidup kembali.

"Hai nona bagaimana harimu?" tanya Jaemin dengan wajah cerianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai nona bagaimana harimu?" tanya Jaemin dengan wajah cerianya. Namamu mendongakkan kepala tanpa respon apa - apa. Wajahnya sudah sepucat bunga layu. Jaemin mengerutkan kening. "Kau sakit?" ujarnya sambil menyentuh dahi Namamu. Dengan pelan Namamu menepisnya.

KRUUUUUUK, suara perut Namamu dengan tidak tahu malunya keluar begitu saja.

"Kau lapar rupannya, astaga. Perutmu bahkan berbunyi. Sebentar kuambilkan makanan di dapur agensi ya." Jaemin segera berlalu.

I DON'T LIKE THE IDOL || NA JAEMIN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang