26

553 65 7
                                    

Shakil terdiam di depan pagar rumah Gio, setelah dapat kabar bahwa Gio masuk rumah sakit Ia tak tenang dan selalu mengkhawatirkan lelaki manis itu. Sudah beberapa hari ia sering datang ke rumah Gio walau hanya sampai depan pagarnya saja. Shakil bisa saja menjenguk Gio ke rumah sakit namun ia terlalu takut, takut Gio tak menginginkan kedatangannya, takut malah memperburuk keadaan jika ia datang.

Shakil menatap layar handphone nya terdapat notifikasi dari Jeno,  cowok itu mengabarinya bahwa Gio akan pulang hari ini. Kabar itu membuat Shakil panik seketika takut Gio tau bahwa ia sering datang kesini dengan langkah cepat Shakil hendak meninggalkan pekarangan rumah Gio. Namun tak jadi sebab sebuah mobil melintas dan berhenti di rumah Gio.

Shakil menatap Gio yang di papah oleh Anta ia menatap lekat lelaki pucat itu dengan tatapan sendu. Tanpa ia sadari sudah ada Fani mama Gio di depannya.

"Nak? Sedang apa disini?" Tanya Fani, ia melihat saat melewati gadis itu seperti nya ia pernah melihat nya.

"Oh kamu yang sering dateng kesini kan? Didepan gerbang rumah saya?!" Tanya Fani lagi membuat Shakil mengerjap. Jadi aksinya kepergok oleh calon mertuanya. "Aduh bisa-bisa nya ngomong mama nya Gio calon mertua gue." Ucapnya dalam hati, Shakil menggelengkan kepalanya bisa-bisa nya di keadaan seperti ini ia ngelantur.

"Oh, maaf tante saya gak bermaksud seperti itu. Shakil hanya ingin tau keadaan anak tante." Ucap nya kikuk.

"Kamu temennya Gio? Oalah ayo Gio udah pulang kok kamu bisa jenguk dia sekarang!!" Fani mengajak Shakil untuk masuk kerumah nya membuat Shakil mau tak mau mengiyakan ajakan Fani. Kesempatan emas~~pikir Shakil.

"Tapi tante aku gak bawa apa-apa, sebaiknya nanti aj- ..." ujarnya terpotong oleh Fani. "Gapapa, di jengukin aja tante udah seneng berarti banyak yang peduli sama anak tante. Yuk masuk!!"

"Giooo ... nih temen kamu jengukin!!" Teriak Fani sebab Gio ada di lantai dua di kamarnya .

"Kamu keatas aja ya, Gio ada di atas. Tante mau bikinin kamu minum dulu!" Ujar Fani dan Shakil mengangguk lalu melangkahkan kakinya menaiki tangga satu persatu. Hingga sampai lah ia di depan pintu yang bertuliskan "SELAIN ISTRI GUE NANTI, YANG LAIN DILARANG MASUK" Begitulah tulisan yang terpajang di depan pintu kamar Gio. Shakil yang merasa bukan siapa-siapa bingung harus berbuat apa. Yang ada nanti Gio marah kepadanya sebab hanya istri nya saja yang akan melangkah masuk kedalam kamarnya kelak.

"Eh, ada tamu ... mau jengukin Gio ya?" Shakil terpana saat seorang lelaki berbeda usia sekitar tiga sampai empat tahun dari nya. "Oh dia yang jadi perbincangan waktu nganterin Gio. Ganteng banget apalagi dari deket ... eh inget Shakil lo sukanya sama adek nya bukan abangnya."  Shakil tersenyum kaku lantas ia mengangguk.

"Sini masuk." Ajak Anta saat sudah membuka pintu kamar Gio dan masuk ke dalam nya.

"Gi, bangun temen lo tuh jengukin!!" Gio membuka matanya dan menatap Anta datar.

"Apa sih lo ganggu aja, mana gak ada siapa-siapa juga." Ujar Gio kesal, anta mengganggu tidur nya saja, pikirnya.

Anta menengok ke belakang dan benar tidak ada siapa-siapa lantas ia mundur dan melihat Shakil berdiri di tempat nya tadi. "Kok gak masuk, masuk aja gapapa kok." Anta hendak menarik tangan Shakil namun tatapan Shakil mengarah pada tulisan yang tertempel di pintu itu dan Anta mengikuti arah pandangnya dan mengangguk mengerti.

"Udah gapapa, itu mah si Gio nya emang agak gila. Bikin tulisan kagak jelas begitu siapa tau lo nanti yang jadi istri dia haha ... ayo masuk.!" Shakil melangkah masuk ke kamar seseorang yang sangat ia kagumi itu dadanya berdetak dua kali lipat apalagi mendengar candaan Anta membuat pipinya bersemu merah.

Sergio | HaechanWhere stories live. Discover now