Lelaki itu menoleh cepat menatap ke arah depan. "Lo tuh gob—dih anjir, keterima lo?" Tanya Gavin dengan pandangan tidak suka.

"Keterima lah!" Seru Malvin.

Benar, lelaki itu di terima universitas yang ia inginkan. Selain Malvin, ada Reyhan, Aksa, Raga dan Abian yang berhasil masuk juga.

"Yang keterima cuman lima?" Bingung Altha saat melihat layar handphone teman-teman nya. "Kok bisa?"

"Ya kan SNM mah beruntung-beruntung an." Ucap Saka. "Yeh, gak keterima aja baru bilang begitu." Balas Malvin tidak suka.

"Tapi emang bener anjir, SNM suka gak ketebak. Kadang yang nilai nya gede aja gak keterima."

Abian menoleh. "Lo gak mikir strategi kali, kalo beruntung-beruntungan mah ngapain banyak orang bikin tutorial cara diterima SNM."

"Mau pamer, ngasih tau ke semua orang kalo dia diterima SNM tapi berkedok ngasih tutorial paling." Ucap Bara menyeleneh. "Ck, gak keterima kok nyalahin SNM."

"Jadi kalian bakal pulang?" Tanya Raga.

Mereka menatap bingung. "Emang lo gak mau pulang? Kan emang jadwal nya kita pulang nanti malem." Kata Abian bingung.

Lelaki itu menggeleng. "Gue bakal disini, bokap gue kan disini."

"Lah, terus kuliah lo gimana?"

"Kan masih lama, pendaftaran ulang nya juga bisa online." Jelas Raga membuat beberapa dari mereka mengangguk-angguk mengerti.

Malvin menoleh ke arah kiri nya. "Lo gimana tha?" Perempuan itu menaikan kedua pundak nya bersamaan. "Gatau, gue aja masih bingung mau kuliah di sini atau Indonesia."

"Mungkin kalo di Indonesia gue ikut UTBK." Lanjutnya. "Tapi yang pasti gue gak bakal pulang ke Indonesia dalam dekat ini."

"Kenapa?" Tanya Raga. "Ada masalah dikit, tapi harus di selesain secepetnya."

"Butuh bantuan kita?" Ucap Malvin menawarkan diri.

Perempuan itu menggelengkan kepala nya cepat. "Gak perlu, kalian fokus aja belajar buat UTBK." Jawab Altha sambil melipat kedua tangan nya di depan dada.

"Masalah apa emang?" Tanya Reyhan.

*****

"Gila kenyang banget gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila kenyang banget gue.." Ucap Abian sambil menyenderkan pundak nya ke kursi. Ia kemudian mengelus-elus perut nya. "Gue kira bakal kurang, ternyata nyisah."

LAST MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang