Kalau begitu, bukankah artinya dia tau mengenai segala hal yang berada di muka bumi ini? Termasuk kata-kata yang ini Magath keluarkan ini?

"Eren Yeager ingin menghapus semuanya. Aku tak bisa membiarkan hal itu. Jika kita terus berpaling dari perbuatan bodoh kami, mimpi buruk ini tak akan pernah berakhir."

Sang jendral menundukan badan, sebuah bentuk permintaan maaf yang mungkin tidak akan cukup untuk mengobati atau menggantikan rasa sakit yang mereka rasakan.

"Jadi kumohon pada kalian, hanya uuntuk sekarang kumohon agar kalian menghiraukan tindakan bodoh kami."

"Aku menolak."

Serentak pandangan Annie, Pieck, Jendral Magath dan Reiner berpusat pada Armin.

"Bagaimana kami bisa berdiri disini berpura-pura kalau kami ini benar tanpa perlu mengotori tangan kami sendiri."

[Name] terbahak, membuat seluruh orang di sana menatap kearahnya. Baru kali ini mereka melihat [Name] tertawa, karena gadis itu selalu menampilkan ekspresi sinis. Mulutnya pun hanya mengeluarkan kata-kata sarkas yang membuat mereka tidak bisa membantahnya.

Armin tergugu, apa ada yang salah dari perkataannya?

"Sialan, jika ingin bertingkah seperti pahlawan, seharusnya ajak aku juga."

~

"Tolong lihatlah uap itu. Tak mungkin ada hari yang sedramatis ini, dimana sejarah berubah."

Floch menatap keluar jendela. Memandangi pemandangan yang nampak indah di matanya.

"Tentu saja tidak kecuali Negara Hizuru, budayamu akan hilang tanpa jejak dan akan terlahir kembali dunia yang baru."

Dunia di alam baka maksudmu, Floch?

"Kau tidak perlu khawatir soal apapun lagi. Kau hanya harus memberikan jasamu pada pulau ini. Untungnya insinyur terbaik Negara Hizuru ada di sini."

Iris mata Floch melirik pada insinyur jenius yang terus terdiam. Terlihat jelas bahwa mereka tengah ketakutan dan tertekan.

Dua buah mayat berlumuran darah tergeletak di depan mereka. Sebelum kemudian satu persatu diseret keluar oleh dua orang anggota Yeagerist.

"Jika kau tak mau kehilangan anak buah lagi, biar ku dengar apa katamu."

Azumabito terdiam sesaat, sebelum kemudian bibirnya terbuka.

"Sulit mengatakan ini saat kau sedang bersemangat tapi untuk apa sebenarnya kau sesenang itu? Jika kau berpikir pulau paradise akan aman dengan ini. Maaf saja, kau hanya akan membuat dunia menjadi lebih sempit. Kau hanya akan terus saling membunuh seperti biasanya.

Floch menutup mata, memikirkan perkataan Azumabito.

"Aku hargai saranmu, malah aku juga merasa begitu. Tapi yang paling penting adalah kau harus mengenali dimana tempatmu."

Sebuah pistol tersodor di kepala Azumabito. Menempel tepat di pelipisnya.

"Kami tak butuh teknologi Hizuru. Jika kami membuang keinginan kami untuk kemewahan seperti kapal terbang dan pelayaran, kami bisa menghilangkah rasa kekhawatiran ini."

Ga butuh tapi maksa pake teknologi Hizuru  ya, Floch?

Jari telunjuk Floch menyentuh pelatuk pistol. Sekali saja ditekan, senjata itu sudah pasti akan memutahkan timah panas yang mampu melubangi kepala wanita tua dari Klan Azumabito itu.

"Apakah kau paham? Yang paling penting adalah kau harus mengenal dimana tempatmu. Apa kau paham?"

"Pfft."

Tawa kecil terdengar, sontak saja membuat Floch menoleh kearah sumber suara. Iris matanya melebar kala melihat sosok dengan helaian surai [hair colour] duduk dengan santai di jendela.

"Dari dulu aku ingin sekali mengatakan ini."

Bibirnya yang semula mengulas senyum berubah menjadi datar. Iris matanya yang tadinya menyipit kini menajam. Menampilkan sepasang netra indah yang sukses membuat Floch refleks mengacungkan pistol lantaran merasa terancam.



































































 Menampilkan sepasang netra indah yang sukses membuat Floch refleks mengacungkan pistol lantaran merasa terancam

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Kau ini angkuh sekali, Floch."

आप प्रकाशित भागों के अंत तक पहुँच चुके हैं।

⏰ पिछला अद्यतन: Apr 10, 2022 ⏰

नए भागों की सूचना पाने के लिए इस कहानी को अपनी लाइब्रेरी में जोड़ें!

ISEKAI | AOT X Readersजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें