16

3.3K 924 100
                                    

"Jangan pernah berani mengubah takdir, wahai pelintas dimensi."

Gerakan [Name] terhenti. Seluruh ototonya seperti lumpuh selama sepersekian detik, disusul tempo detak jantung yang makin cepat. Rasanya seperti diremas oleh kasat mata, dicengkram kuat hingga membuat paru-paru [Name] ikut merasa sesak.

Inikah definisi meme ginjal dicubit? Bedanya jantung [Name] yang saat ini jadi korban, bukan ginjal.

Dalam hati [Name] berdoa supaya jantungnya tidak meledak atau mengalami kerusakan. Jantung itu lebih mahal dari ginjal asal kau tau.

Sayang banget cuma ada satu. Coba aja ada dua, ya kan.

"Kau tidak apa-apa?!"

Colt nampak khawatir melihat [Name] yang meringis kesakitan. Ia yang awalnya tengah menyaksikan pemandangan Porco dimakan titan Falco langsung beralih menatap [Name].

Demi tuhan, tak cukupkah sang penulis membuatnya sengsara?

Satu mata hilang, menerjang maut tiap harinya, sekarang mau ditambah serangan jantung mendadak?

"ARGGHH!"

Teriakan titan Reiner membuat atensi [Name] terpaku pada pertempuran didepan sana. Terlihat Reiner tengah memukul rahang Eren hingga hancur. Dibalas dengan pengerasan yang membuat tubuh titan Reiner terjebak.

[Name] ingat ini.

Eren meniru cara Pieck, dia berpura-pura mati dan melakukan pengerasan supaya Reiner terjebak. Setelah itu Eren berlari menuju si monyet yang tengah menantinya disana.

"UARGHH!"

Sayangnya Reiner berhasil melepaskan diri. Dia menghancurkan lengan titan Eren yang melekat pada tubuhnya. Kemudian tanpa aba-aba berlari menuju Eren, satu tangannya melayang di udara.

"Eren!"

Iris mata Eren dan Zekke melebar. Kini tangan besar Reiner sudah berada beberapa meter lagi dari tubuh Eren.

Sekali tabok mati sudah tokoh utama attack on titan kita yang sangat family-friendly ini.

Sebuah tombak petir menancap di tangan titan Reiner. Hal itu membuat tangannya hancur seketika. Diatas sana Connie dan Jean terlihat melindungi Eren.

"Eren, kemarilah!"

Sungguh adegan yang begitu menegangkan. Eren dengan segenap ambisinya berusaha berlari menuju Zeke yang tengah mengulurkan tangan.

"Hei! Kita tidak bisa membiarkan mereka bertemu!"

Colt berteriak nyaring pada sang gadis. Satu tangannya bergerak menarik tangan [Name] ketika melihat Gabi tengah me-reload sniper ditangan. Air mata mengalir, membasahi pipi putih Gabi.

Ini gawat!

Eren dan Zeke tidak boleh bertemu apalagi bersentuhan!

"Hei!—"

Nafas Colt tersentak kala mendapati netra [hair colour] sang gadis berkilat mengerikan. Tidak ada lagi ekspresi kesakitan diwajah ayunya. Hanya ada ekspresi seram yang sulit diartikan.

Akankah sang pelintas dimensi tengah murka?

"Jangan pernah berani mengubah takdir."

Genggaman [Name] pada pistol mengerat. Entah mengapa, semuanya terasa diperlambat. Seluruh memori lama merasuki kepala [Name]. Diikuti dengan suara milik gadis bertaring yang lagi-lagi terngiang.

"Jika kau ingin menjadi bagian dari mereka. Kau tidak boleh sekalipun merubah seluruh alur cerita yang ada."

Bunyi pergantian peluru terdengar. Disusul teriakan orang-orang. Apa yang harus ia lakukan? [Name] sungguh tidak tahu langkah apa yang harus ia ambil.

"Aku telah mengabulkan keinginanmu, jadi kau harus menuruti aturanku."

Ini adalah penentuan, penentuan untuk mengubah alur cerita yang ada.

Ia ingin semuanya selamat, sungguh, tak bisakah jika mereka terus bersama hingga akhir?

Segala hal di dunia ini membuat dadanya sesak. Berulang kali ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa mereka hanyalah sekumpulan animasi buatan manusia.

Segala emosi yang mereka miliki telah di atur oleh para penciptanya.

Mereka tidak nyata.

"Apa kau faham, [Fullname]?"

[Name] sungguh muak.

Ia muak dengan segala perkataan serta aturan yang gadis bertaring itu berikan padanya. Seluruh bagian dalam dirinya memberontak. Berteriak pada tiap helaan nafas yang berhembus.

"Persetan... persetan...."

Bisikan pelan mengudara, surai [hair colour] yang menutupi wajah sang gadis membuat Colt tidak bisa melihat ekspresi [Name] saat ini.

"GABI! JANGAN TEMBAK EREN!"

DOR!

Walaupun berulang kali meyakinkan diri, [Name] tidak bisa mengabaikan mereka yang berdiri dibarisan terdepan.

Karena mereka semua nampak begitu nyata dimatanya.



















































"Anak tolol!"

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Anak tolol!"

ISEKAI | AOT X ReadersWo Geschichten leben. Entdecke jetzt