ISEKAI | AOT X Readers

01

[You have one message]

[Name] mengernyit, iris matanya menatap curiga layar handphone yang menampilkan notifikasi pesan.

Yang jelas chat ini bukan dari doi atau dari pacar [Name]. Oh, ayolah. Sudah bertahun-tahun [Name] LDR bersama sang kekasih.

LDR beda dimensi.

Jari telunjuk [Name] bergerak menyentuh notifikasi tersebut.

Click.

─────────────────

Dear [Fullname]

Halo The Reader yang budiman. Saya Emma, penulis fanfic di sebuah aplikasi oren berinisal W.

Salam kenal!

Ah, seperti yang sudah kau duga sebelumnya. Saya adalah orang yang membawamu ke isekai! HAHA.

Haha....

Ha....

Ekhem.

[Fullname.]

Saya akan menawarkan perpindahan dimensi lagi padamu. Eitss, tenang saja. Saya akan menyiapkan fitur penerjemah otomatis jika kau mau.

Jika kau menerimanya. Saya akan memandumu juga.

Terima, ya? Saya maksa, loh.

─────────────────

[Name] melotot. Oalah, ternyata memang benar si penulis ini yang membawanya ke dalam isekai.

Dari tiap untaian katanya saja [Name] sudah tau bahwa si penulis ini memiliki ahlak setipis balon bocor.

[Name] memilih untuk menekan tombol home. Abai dengan pesan menyebalkan dari sang penulis.

Lagipula penulis mana yang mengirim seseorang ke dalam anime yang berisi kematian didalamnya?

[Name] kan inginnya ngeharem.

[You have one message]

~

[Name] ingin berteriak. Berteriak sekencang-kencangnya sampai membuat seluruh dunia tuli mendadak.

Dulu [Name] fikir sekolah offline itu sangat melelahkan. Tapi ternyata sekolah online jauh lebih tidak ngotak.

Tugas yang menumpuk, teriakan ibu yang memberi perintah, rentetan ulangan tak kenal waktu.

Ditambah chat aneh yang terus menerus menghantui [Name]

Penulis Gila
|Halo, [Name]! Jangan lupa makan malam!
Read

You
Bacot.|

Penulis gila
|Astaga, kasar sekali. Padahal saya cuma mengingatkan makan malam. Ayo, makan dulu supaya ada pupnya.
Read

[Name] mendecih. Tak peduli dengan pesan selanjutnya yang akan di kirim oleh penulis sialan itu.

Dan, hei! Bagaimana cara dia bisa mengetahui nomor ponsel [Name]?

Kling!

Penulis gila
|Ayolah! Saya mohon [Name]! Terima lah tawaran saya! Jika tidak, saya akan dipukuli oleh The Readers!
Read

Kling!

Penulis gila
|Saya akan memberikan video KNY Movie! Tapi yang versi bajakan. Soalnya saya sedang miskin untuk ke bioskop!
Read

Kling!

Penulis Gila
|Dan sistemnya akan seperti bermain game! Saya janji! Supaya kau tidak bosan!
Read

[You have one message]

[You have one message]

[You have one message]

[You have one message]

Tiba-tiba [Name] migrain mendadak.

Sumpah, spam chat dari penulis ini jauh lebih horor dari chat penagih hutang.

[Name] memilih untuk mengheningkan notifikasi handphone. Kemudian ia menyandarkan punggung ke sandaran kursi.

Iris mata [Name] menatap puluhan poster yang hampir memenuhi dinding kamar. Semuanya nyaris berisi husbu-husbu tercinta.

Lalu atensi [Name] jatuh pada poster anime shingeki no Kyojin. Dimana disana terlihat para aliansi tengah berpelukan.

Mikasa, Annie, Reiner, Onyakopon, Levi, Armin, Gabi, Falco, dan Hange yang sengaja dibuat transparan.

Mereka semua berpelukan hangat. Menguatkan satu sama lain akan takdir yang digariskan. Saling merangkul untuk kedamaian dunia.

Tanpa adanya Eren disana.

Kemudian [Name] menatap poster lain disamping poster tersebut. Dimana terdapat gambar Eren, Mikasa, dan Armin yang tengah tersenyum riang.

Jemari [Name] menyentuh dua poster itu secara bersamaan.

"Kalian tidak seharusnya mengalami takdir kejam itu, bukan?"

Iris mata [Name] menatap ponselnya yang menampilkan chat dari sang Emma.

"Kau ini sebenarnya siapa?"

[Name] bergumam pelan. Bertanya pada sosok diseberang sana yang tidak diketahui identitasnya.

Kling!

Penulis sialan
|Seperti yang kau tau. Aku adalah Emma sang penulis.

"Hah... Ini konyol. Bisa-bisanya aku berharap menjadi salah satu bagian dari mereka."

Kling!

Penulis sialan
|As you wish.