11 | Menikah?

Mulai dari awal
                                    

"Mau sampai kapan Althan? Kalian sudah sangat jauh membohongi Elgara."

"Dia tidak akan bisa di pisahkan dengan kamu. Bukankah kamu juga tidak bisa di pisahkan dengan Elgara?" tanya Fano lagi.

Cowok itu mengangguk membenarkan, memang benar adanya Elgara benar-benar tidak bisa di pisahkan dengan Althan. Begitu pula sebaliknya.

"Jika terus seperti ini, akan ada banyak fitnah untuk kalian berdua. Papa tidak mau itu terjadi."

"Kalau begitu, Papa kasih kamu dua pilihan." raut wajah Fano tampak serius, pria itu menatap Althan dengan tatapan dingin.

"Nikahi Zea. Atau tinggalkan dia dan Elgara, bagaimana Althan?"

Althan dan Zea saling bertatapan, mereka seperti tengah kebingungan dengan situasi saat ini.

Zea tersenyum pada cowok itu. Lalu, berkata. "Biar Zea sama Elgara aja yang pergi, Om."

Perempuan itu bangkit dari tempat duduknya dan berniat untuk pergi. Namun, tangan Althan lebih dulu menahannya.

"Lo gak boleh pergi."

Zea melepas paksa tangan Althan yang tengah mencekal kuat tangannya. "Al, Papa lo bener. Kita gak bisa kaya gini terus."

Kini pandangan Althan beralih pada Papanya. "Pah, kita gak bisa nikah!"

"Kenapa tidak?"

"Gak bisa Pah! Kita juga kan masih sekolah." Althan menjawab.

Fano terkekeh pelan. "Menikah tidak bisa. Tapi mengurus Zea dan Elgara layaknya keluarga, kamu bisa?"

"Bagimanapun alasanya, kamu harus memilih salah satu pilihan Papa tadi!"

Althan menjambak rambutnya frustasi. "Kasih Althan waktu, Althan mau bicarain semua ini sama Zea dulu."

Fano mengangguk. "Papa beri kamu waktu dua puluh empat jam, untuk menjawab pertanyaan itu."

Pria itu tersenyum miring, tujuan Fano sebenarnya hanya ingin mengetes kesetiaan Althan pada Zea dan Elgara. Namun, cowok itu menganggapinya dengan serius. Maka lihatlah apa jawabannya nanti.

"Kalau begitu kalian silahkan berbicara. Papa pulang duluan." ucap Fano, kemudian beranjak pergi meninggalkan keduanya.

Setelah kepergian Fano, tidak ada pembicaraan apapun lagi. Keduanya hanya sama-sama terdiam, sampai akhirnya Althan kembali memulai percakapan.

"Gue bakal nikahin lo."

Sontak mata Zea membulat terkejut dengan apa yang baru saja Althan ucapkan. "Lo gila!"

"Gue serius." ujarnya seraya terus menatap Zea, seakan meyakini perempuan itu.

"Gue gak akan main-main sama ucapan gue. Gue juga udah yakin sama keputusan gue." lanjut Althan kembali.

Zea menunduk, tak berani menatap Althan. Matanya tiba tiba saja terasa panas. Rasanya ia ingin menangis saja, bagaimana bisa ada manusia sebaik Althan?

Zea menggeleng. "Lo bahkan bisa dapetin pasangan yang lebih baik. Kenapa lo milih gue?"

Althan tersenyum tipis. Ia tau saat ini Zea tengah menahan tangisanya, terdengar dari suaranya yang bergetar saat berbicara.

Tangan cowok itu bergerak mengusap  kepala Zea dengan sangat lembut. "Lo lebih baik dari pada siapapun, Zea." ucapnya.

Althan membawa Zea kedalam pelukannya, menenangkan perempuan yang tengah menangis itu. "Kita jalanin semuanya sama-sama ya?"

"Lo mau kan nikah sama gue?" Althan kembali bertanya untuk kesekian kalinya.

Zea masih saja terdiam. Sebenarnya ia tak ingin menikah di usia yang masih tergolong muda. Namun, ia juga tak boleh egois. Karna bagaimanapun Elgara memang benar-benar membutuhkan sosok seorang Ayah.

Dengan ragu Zea mengangguk, membuat sudut bibir Althan berdenyut untuk tersenyum.

"Walaupun kita belum saling mencintai. Tapi gue yakin cinta bisa datang kapan aja." kata Althan.

Althan juga tak tau bagaimana perasaannya pada Zea. Cowok itu terlalu kaku jika tentang cinta.

Zea kembali mengangguk, setelah itu ia berucap. "Makasih buat semuanya, Al."

Laki-laki itu mengangguk, lalu terseyum hangat pada Zea. "Iya, calon istriku."



Tbc ...


Hai sayangku, ada yang kangen? Maaf ngilangnya lumayan lama ya? Kemari-kemarin lagi banyak sedihnya hhe.

Kalo ada yang nanya cerita Althan update kapan? Jawabanya 1 minggu sekali ya setiap hari sabtu/minggu, Tapi kalo ada waktu luang aku usahain 1 minggu update dua kali.

Udah chapter 11 kok belum pada follow? Follow dulu dong Rienlita supaya kalian bisa dapetin notifikasi kalo aku update ceritaku.

Jangan lupa tinggalkan jejak dan kasih ☆ see you di next chapter ❤

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang