[ Happy reading ]
Althan tengah sibuk merias penampilan Elgara, bocah itu merengek meminta jalan-jalan disekitaran komplek.
"Udah siap, ayo berangkat!"
Elgara mengangguk semangat, menarik pergelangan tangan Althan dengan tidak sabaran.
"Mommy mau kut?" tanya Elgara kepada seseorang yang sedang asik menonton televisi.
Zea mengangguk cepat, "Ikut dong!"
"Kok belum pake sepatu?" tanya Althan.
"Gak bisa pakenya, liat nih anak kamu udah besar gini." adu Zea sembari menunjuk perut buncitnya.
Althan terkekeh seraya membantu Zea memakai sepatu. Setelah selesai, perempuan itu langsung berdiri dan menggandeng tangan Althan.
"Mau pake motor aja!" pinta Zea.
"Jalan kaki aja sayang, biar tambah sehat!"
Zea menggeleng. Membuat Althan mau tidak mau, harus menuruti kemauan istrinya itu.
Laki-laki itu berjalan kedalam garasi, mengeluarkan mobil kesayangannya dari dalam garasi itu.
"Pake motor Althan. Bukan pake mobil!"
Althan menghela nafas panjang, kemudian dengan cepat laki-laki itu mengeluarkan motornya.
Zea naik diatas motor itu, disusul Elgara yang naik didepan Althan.
Althan melajukan motornya dengan kecepatan sedang, membuat senyuman Zea semakin mengembang dibibirnya.
"Nanti didepan berhenti ya, aku mau beli martabak telur!" ucap Zea.
Althan mengangguk, mempercepat motornya agar segera sampai tujuan.
Setelah itu, memberhentikan motornya didepan penjual martabak telur kesukaan istrinya.
Zea turun dari atas motornya disusul Elgara dan juga Althan dari belakang.
"Mas. Martabak telurnya dua porsi, dibungkus ya!" ucap Zea kepada penjual martabak telur itu.
"Empat porsi aja mas." tambah Althan.
"Dua juga cukup kok, Al."
"Gak papa, dua lagi buat aku."
"Ini neng, jadi seratus lima puluh ribu." ucap penjual martabak telur itu.
Althan segera membayarnya, lalu melangkah untuk naik keatas motornya kembali.
"Mau beli apa lagi?" tawar Althan.
"Langsung pulang aja deh, udah ngiler makan martabaknya!"
Althan mengangguk seraya melajukan motornya kembali, "Mau kemana lagi Althan, kan kita mau pulang?" tanya Zea.
Althan memberhentikan motornya kembali dijalanan yang cukup sepi, namun ramai anak-anak jalanan ditempat itu.
"Ayo turun dulu, sayang."
Zea menurut, dan langsung turun dari atas motor Althan. Membuat Elgara juga ikut turun dari motor itu.
"Sini!" teriak Althan kepada anak-anak jalanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] [ END ] Dia itu Althan Nio Agrana. Nakal, kaku, cuek, dan arogan. Bagaimana jadinya jika laki-laki itu mendadak menjadi seorang ayah hanya karna balita yang ia temukan di area balapan? HIGHT RANK : #1 gemes (17-01-202...