34 | Sedikit Tentang Alia

135K 15.8K 989
                                    

[ Happy reading ]








"Gak boleh Zea, ini pedes!" Adara mencoba menjauhkan mangkuk bakso itu dari Zea.

Zea menggeleng keras. "Ini gak pedes Adara, tadi gue udah cobain kok!"

"Gak pedes gimana? Ini kuahnya aja merah banget!"

"Inget lo itu lagi bunting!" bisik Adara.

Zea berdecak sebal. "Gue juga tau Adara, sini balikin. Lo mau anak gue ileran?"

Adara menghembuskan nafas kasar. "Iya-iya, tapi sedikit aja ya?" perempuan itu kembali mendekatkan mangkuk bakso itu pada Zea.

Zea langsung mengangguk cepat, ia sudah tak tahan mencoba rasa bakso itu. Dengan tidak sabaran Zea langsung memasukan bakso itu kedalam mulutnya.

"Ganti sama yang gak pedes ya? Gue yang bayarin deh!" tawar Adara.

"Gue gamau Adara, kalo gak pedes rasanya hambar!" balas perempuan itu kekeuh.

Byur!

Dengan tidak sopannya seorang perempuan tiba-tiba saja menumpahkan segelas air putih keatas kepala Zea.

"Ups, sengaja. Sorry ya?"

Adara langsung menoleh kearah sang pelaku. "Apa-apaan sih Nola!" bentak cewek itu seraya mendorong bahu Nola.

Zea memutarkan bola mata malasnya, perempuan itu malas menghadapi Nola. "Udah Ra, ayo kita kekelas aja."

"Minta maaf sama Zea!" ucap Adara penuh penekanan.

Nola melipat kedua tangannya didadanya. "Hah? Apa? Lo ngomong apa? Gue gak denger nih."

"Udah gatel, budeg lagi!"

Nola tertawa garing. "Yakin lo ngomong kaya gitu ke gue? Atau ke sahabat tercinta lo itu?" tanya Nola, seraya menunjuk Zea.

"Sedangkan pacar gue aja di deketin sama temen lo itu, gatel banget ya?"

Adara tersenyum smirk. "Pacar lo? Siapa? Althan?"

"HALU LO!" Teriak Adara tepat ditelinga perempuan itu.

Nola mengibaskan rambutnya. "Semua orang juga tau kalo gue pacar Althan, ibu Adara yang terhormat!"

"Semua orang juga tau, kalo lo cuman halu Juminten!" balas Adara lagi.

"Sampai kapan pun Althan gak akan mau sama lo! Karna lo. Gak punya apa yang Zea punya!"

Nola langsung menjambak rambut Adara kuat. Bukannya kesakitan, Adara malah kembali menjambak rambut Nola.

"Eh Yan, itu bukannya si Zea sama Adara? Ngapain si Dara main jambak-jambakan gitu sama si Nola?" tanya Dion kepada Zyan.

Zyan menyipitkan penglihatanya untuk melihat lebih intens ke keramaian itu. "Samperin Yon!"

Keduanya langsung berlarian kearah mereka, Dion membantu mencoba memisahkan Adara dan Nola. Sedangkan Zyan? Laki-laki itu malah berteriak-teriak tidak jelas.

"Ayo Ra, kamu pasti kuat!"

"Jambak lagi!"

"Pukul lagi!"

"Ayo semangat—"

"Zyanjing bantuin!" Dion menjitak kepala Zyan membuat sang empu langsung tersadar.

☆☆☆☆

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang