[ Happy reading ]
Althan segera melangkah menuju rumah Zea. Setelah sampai di depan pintu utama rumah itu, Althan langsung mengetuknya.
Perlahan pintu itu terbuka, menampilkan Zea yang tengah menatap Althan bingung. "Ngapain lo kesini?"
"Sorry gue kelupaan tadi." ucap cowok itu, ia benar-benar lupa dengan janjinya untuk bertemu dengan Elgara.
"Gak papa, lagian juga Elgara udah tidur. Lo pulang lagi aja." balas Zea bohong, padahal Elgara sedang asik bermain di dalam kamar.
Althan mengerutkan dahinya. "Sore-sore gini Elgara udah tidur?" tanya cowok itu tak percaya.
Zea menganggukan kepalanya. "Soalnya tadi siang El gak tidur." elak perempuan itu.
"Beneran?" Althan memastikan.
"Hm, lo pulang lagi aja."
Cowok itu mengangguk, kemudian ia membalikan tubuhnya dan berniat untuk pulang lagi saja. Namun, tiba-tiba suara teriakan dari dalam rumah terdengar sangat jelas, membuat langkah Althan langsung berhenti.
"Papa!" teriak bocah itu lalu merentangkan kedua tanggannya agar di peluk Althan.
Althan tersenyum kemudian ia berlutut menyamakan tingginya dengan Elgara dan langsung memeluk tubuh balita itu.
"Kata mommy El udah tidur?"
Elgara menggeleng. "El di dalem kamal aja, main mobil-mobilan sama mbak." jawab bocah itu.
"Berarti mommy bohong dong?"
Elgara mengangguk seraya menatap Zea. "Mommy jangan bohong, bohong itu dosa."
Althan tertawa puas. "Tuh dengerin lo!" ledek cowok itu, Zea hanya diam meresponnya.
Zea mencibir dalam hati. "Lo juga bohong! Katanya habis pulang sekolah mau kesini tapi gue tungguin hampir dua jam lo belum dateng juga!"
"Gue kan udah bilang kelupaan, Zea."
"Halah, omong kosong!"
"Oke, gue minta maaf lagi kalo gitu."
Elgara yang melihat itu jadi kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi saat ini. "Udah dong. Mommy, Papa!"
"Tau lo! Ayo sini El sama papa aja?"
Elgara mendekat kemudian bocah itu kembali memeluk tubuh Althan. "El kangen papa!"
"Maaf ya, papa sibuk kerja terus soalnya." jawabnya bohong untuk menenangi balita itu.
Elgara mengangguk pelan. "Gak papa, mommy bilang papa cali ulang buat mommy sama El kan?"
Cowok itu sekilas menatap wajah Zea yang tampak memerah. "Iya dong, papa cari uang kan buat Elgara sama mommy. Iya kan sayang?" goda Althan.
Zea tersenyum tipis pada Althan. "Iya, sayang." jawab perempuan itu dengan terpaksa.
Althan memalingkan wajahnya, sial kenapa jantungnya malah berdetak kencang ketika melihat Zea tersenyum manis untuknya.
Cowok itu berdeham singkat untuk menghilangkan rasa gugupnya, kemudian ia berdiri membuat Elgara mendongkak keatas
"Udah mau magrib nih papa harus pergi kerja lagi." ucap Althan, padahal nyatanya ia akan pulang kerumah.
Elgara memanyunkan bibirnya kesal. "Malem-malem papa juga kelja?" tanya balita itu polos.
"Tapi El masih mau sama papa!" lanjut Elgara lagi tak mau di tinggal pergi oleh Althan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] [ END ] Dia itu Althan Nio Agrana. Nakal, kaku, cuek, dan arogan. Bagaimana jadinya jika laki-laki itu mendadak menjadi seorang ayah hanya karna balita yang ia temukan di area balapan? HIGHT RANK : #1 gemes (17-01-202...