06 | Balapan ?

245K 25.3K 591
                                    

[ Happy reading ]









Althan turun dari motornya kemudian ia melangkah menuju halaman rumah Zea, seraya membawa paper bag yang berisikan mainan.

"Papa!"

Elgara melambai-lambaikan tangannya kearah Althan lalu bocah itu berlarian mendekati Althan.

Zea mengikuti Elgara dari belakang, cewek itu hanya terdiam memperhatikan keduanya saja.

"Liat, papa bawa apa nih?" Althan menunjukan paper bag yang ia bawa pada Elgara.

"Papa bawa apa?" tanya Elgara sambil terus memperhatikan apa yang Althan bawa.

"Coba liat dalemnya, El."

Elgara mengangguk, tangannya berusaha untuk mengangkat sesuatu yang ada di dalam paper bag itu.

Melihat Elgara yang sepertinya kesulitan Althan berniat untuk membantunya. "Sini papa bantu."

"Belat banget, Pah." keluh bocah itu seraya menyerahkan paper bagnya pada Althan.

Cowok itu hanya terkekeh, tak lama kemudian ia berhasil mengeluarkan hadiahnya.

"Wow besal banget!" Mata Elgara membulat takjub melihat mainan yang cukup besar itu.

Althan mengusap-ngusap kepala balita itu. "El suka sama mainannya?" cowok itu bertanya.

Elgara mengangguk semangat. "Suka! Papa mau main baleng sama El? "

"Mau dong, tapi nanti ya. Papa mau ngobrol sama Mommy dulu, El main duluan sama mbak ya?"

Elgara mengangkat tangannya menghormati Althan. "Siap Pah, El main duluan sama mbak ya!"

"Iya, sayang. "

Elgara berdiri sembari membawa mainan besar itu dan langsung berlarian menuju rumahnya.

Zea menatap tajam kearah Althan. "Lo apa-apaan sih Al, itu terlalu berlebihan buat Elgara."

Cowok itu menoleh pada Zea lalu memutarkan bola matanya. "Apanya yang berlebihan sih Zea?"

"Itu terlalu berlebihan! Lagian mainan Elgara di rumah juga udah banyak. Lo gak perlu baliin mainan baru lagi." omel Zea.

"Elgara pasti bosen liat mainan itu-itu mulu, makannya gue beliin yang baru."

"Lo sama suami lo kan gak mampu nyenengin anak sendiri, makannya biar gue aja yang nyenengin Elgara." celetuk Althan.

"Sembarangan kalo ngomong, Gue juga masih mampu kali!" jawab perempuan itu tak mau kalah.

"Kenapa gak lo beliin? Ngirit banget hidup lo punya suami kere." cowok itu membalas lagi.

"Ck, gue gak punya suami, Althan!"

Althan tertawa keras. Namun, sedetik kemudian wajahnya kembali serius. "Lo gak punya suami? Kemana suami lo?"

"Bukan urusan lo."

"Kemana suami lo, Zea?" tanya Althan lagi kali ini terdengar sangat serius.

Zea menghembuskan nafas kasar. "Gak ada, gue gak pernah punya suami." jawabnya.

"Gue serius, Arzea."

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang