SS-41💸

120K 11.8K 448
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

•••💸•••

Hubungan Keenan dan Bella semakin hari semakin menunjukkan kesan romantis. Keenan yang semakin bucin kepada Bella begitupun Bella yang semakin cinta mati kepada Keenan.

Malam ini, Keenan akan menghadiri sebuah acara yang dilaksanakan perusahaan besar setiap tahunnya.

Seperti acara perkumpulan para keluarga terpandang dari perusahaan-perusahaan terkenal.

Keenan yang mengemudikan mobil Lamborghini Aventador S Roadste, memarkirkannya di parkiran yang sudah dipenuhi oleh mobil-mobil mewah.

Untuk pertama kalinya Bella menghadiri acara perusahaan, kini Bella mendampingi suaminya.

Salah satu hal impian terbesar Bella adalah seperti ini, menghadiri pesta para sultan.

Semenjak menikah dengan Keenan, sikap wibawa juga tertular kepadanya. Bella berusaha menjaga image bagaimana layaknya istri seorang sultan.

Bella terlihat cantik dibalut dress selutut berwarna silver dan menggandeng tangan Keenan memasuki sebuah restaurant mewah yang sudah di pesan secara khusus untuk kegiatan malam ini.

Untuk tahun ini, Keenan hadir dengan membawa seorang istri. Tidak seperti tahun sebelumnya, malam ini Keenan sangat bersemangat menghadiri acara perusahaan.

Sikap Keenan yang biasanya terlihat datar kini menunjukkan sisi hangatnya.

Sampai Bella terkejut saat melihat perempuan yang berjalan menghampiri Keenan dan juga dirinya.

"Halo Keenan," sapa Asya dengan manis.

Bella mengeratkan pegangan tangannya di tangan Keenan. Menatap ke arah Asya tidak suka, kenapa Asya juga harus hadir di sini.

Asya sempat menatap ke arah pegangan tangan Bella di tangan Keenan. Entah apa yang ada di fikirannya sekarang.

"Apa kabar Sya, bagaimana kondisimu sekarang?" Tanya Keenan.

"Aku sudah sedikit membaik, tapi di usia kandungan 2 bulan membuat aku sering merasa lelah."

Bella memutar kedua bola matanya, dalam hatinya Bella memaki Asya yang menurutnya sedang mencari perhatian ke Keenan.

"Hm, Keenan aku lapar," ucap Bella menatap ke arah Keenan.

Keenan pun menganggukkan kepalanya, "Sya, kami pergi dulu."

Asya hanya menganggukkan kepalanya dan menatap kepergian Keenan dan Bella dengan perasaan yang sulit dijelaskan.

"Kenapa Asya juga disini?" Tanya Bella saat sudah duduk di kursi dengan meja berbentuk lingkaran.

"Asya menggantikan posisi Aditya, sekarang dia yang menjalankan bisnis almarhum suaminya. Dia hebat Bel, sangat tegar dan mampu bekerja keras di saat sedang hamil."

Bella tersenyum kecut, "kamu baru saja memujinya?"

Keenan tersenyum, "aku mengapresiasi dia Bel."

"Tetap saja, aku merasa cemburu. Aku tau, kamu menikahi pengangguran. Kastaku dengan Asya juga sangat berbeda, ya mungkin orang-orang berfikir saat hari pernikahan kita kenapa kamu menikahi orang bodoh sepertiku?"

"Hey, semuanya sudah terencana. Menikah denganmu adalah takdirku Bel, menjadikanmu seorang istri adalah kebahagiaan untukku."

Bella tersenyum, "dan menjadi istrimu adalah keberuntungan Keenan."

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang