SS-18💸

149K 14.4K 225
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar


•••💸•••

Setelah selesai sarapan pagi yang diantar oleh salah satu pelayan, Bella mandi kemudian bersiap-siap untuk pulang.

Bella yang baru saja selesai mandi menaikkan kedua alisnya saat melihat Keenan yang sudah duduk di atas sofa dengan kemeja berwarna hitam dan celana hitam.

"Suami gue tampan gila, bisa nggak ya gue lawan pelakor?" Gumam Bella.

"Sudah selesai?" Tanya Keenan dan diangguki oleh Bella.

"Yasudah, ayo!"

Keenan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Bella. "Eh, nggak ada romantisnya sama sekali. Masa istri di tinggal?"

Bella menghela nafasnya gusar lalu berjalan keluar mengejar Keenan.

Kini Bella dan Keenan sudah sampai di rumah Bella. "Assalamualaikum, Pak," ucap Keenan dan langsung menjabat tangan Arif.

"Waalaikumsalam, ayo masuk Nak."

Keenan dan Bella masuk ke dalam rumah, Bella terkejut sebab 1 koper yang di duga miliknya sudah terletak di samping sofa.

"Ini kayak niat banget nyuruh aku buat cepet-cepet pergi."

"Bunda nyiapin semuanya supaya kamu nggak capek lagi atur barang-barang kamu."

Bella lalu memeluk Harsa, "nanti Bella bakalan rindu masakan Bunda," ucap Bella.

"Nanti kan bisa kesini kalau rindu masakan Bunda. Satu lagi, kamu sekarang sudah punya Keenan nanti masakin dia makanan yang enak juga."

Bella menganggukkan kepalanya, walaupun tergolong wanita pemalas tetapi Bella pandai dalam urusan memasak.

Sebab pengangguran, Bella jadi sering menonton tutorial memasak dan mempraktekkkannya untuk menyibukkan diri.

"Ayah, nanti kalau rindu Bella kesini!"

Arif menganggukkan kepalanya lalu mencium kening putrinya.

"Nanti kalau Ayah nggak enak badan telpon Bella!"

"Iya," ucap Arif.

"Kalau begitu saya dan Bella pamit dulu Pak, Bu."

Harsa menganggukkan kepalanya dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.

"Keenan, tolong jaga putriku."

Keenan menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Arif.

Rasanya Bella sangat sulit untuk jauh dari kedua orangtuanya. Bella jarang pergi jauh, apalagi akan berpisah rumah dengan kedua orangtuanya.

Rasanya begitu sulit, tetapi Bella tidak akan mungkin seperti ini terus.

Saat berada diatas mobil, Bella tidak henti-hentinya menangis. Keenan yang duduk di samping Bella langsung menggenggam tangan istrinya.

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang