SS-12💸

149K 15.2K 925
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

•••💸•••

Keluarga Keenan di sambut oleh Arif dengan sangat ramah lalu Arif mempersilahkan calon besannya untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Silahkan duduk, Pak Bu."

Kedua orangtua Keenan menganggukkan kepalanya dan duduk di sofa.

Naura yang baru saja keluar dari dapur meletakkan teh dan juga kue bolu di atas meja.

"Jadi ini calon rich uncle nya Kekey?" Ucap Kekey polos yang duduk di sofa samping Arif.

"Key, masuk di kamar ya main."

Kekey menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam kamar Arif dan Harsa sambil membawa boneka Teddy bear berwarna putihnya.

"Maklum Bu, anak-anak. Nggak pa-pa," ucap Karina.

Harsa hanya bisa tersenyum menanggapi perkataan Karina.

"Calon menantu saya yang ini, ya?" Tanya Karina menatap Naura.

"Ha?" Kaget Naura.

"Ma, bukan." Keenan menatap Mamanya, ingin sekali rasanya Keenan lenyap sebentar saja.

"Nau, tolong panggil adik kamu ya!" ucap Harsa dan di angguki oleh Naura.

"Itu Naura, putri pertama saya. Dia Kakaknya Arabella," ucap Harsa.

"Kakaknya aja cantik ya Bu, apalagi adiknya," ucap Karina.

Keenan yang duduk di samping Karina hanya bisa menutup wajahnya.

"Senang bertemu dengan anda Pak Allard," ucap Arif.

"Senang juga bertemu dengan Pak Arif, mungkin ini pertama kalinya keluarga saya dan keluarga Bapak bertemu jadi belum terlalu saling mengenal."

Naura menutup pintu kamar Bella lalu berlari menghampiri adiknya itu yang sedang menatap dirinya di depan cermin.

"Bel, Bel, Bel. Calon suami kamu sudah datang," ucap Naura heboh.

"Ohiya?" Kaget Bella.

"Kakak nggak nyangka ternyata beneran Pak Keenan," ucap Naura.

"Kan udah aku bilang," balas Bella.

"Sekarang kamu turun ya, Bel."

"Aku udah cantik nggak Kak?" Tanya Bella dan diangguki oleh Naura.

Dengan langkah pelan, Bella berjalan menuruni tangga. Jantungnya berdebar kencang saat orang-orang di ruang keluarga menatap ke arahnya.

Terlebih lagi saat Bella melihat kedua orangtua Keenan, Bella lalu menghampiri kedua orangtua Keenan dan mencium tangannya.

"Calon menantu saya, cantik. Pantes Keenan mau nikah sama kamu."

"Ma..." Tegur Keenan.

Bella lalu duduk di sofa samping Harsa. Mama Keenan sangatlah cantik, bahkan tangannya lebih halus daripada tangan Bella.

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang