Jakarta

121 21 21
                                    

*****
"Raa??"

Gadis yang terbaring itu mengerjapkan matanya,sambil perlahan bangun dari tidurnya,

"Lo gak papa kan?"

Gadis itu menggeleng,lalu berdiri"dimana?"gadis itu heran, kenapa bisa dirinya sudah membuka kedua matanya tapi kenapa masih gelap?,dirinya b-buta?

"Jangan lepas dari genggaman gue,gue udah minta tolong sama Calvin,tempat ini gelap Raa,gue gak berani ninggalin lo hanya sekedar cari jalan keluar,karena takut gue gak ketemu lo lagi"

"Tang?gelap?"

"Iyaaa"

Setelah mendapatkan jawaban dari Bintang, gadis itu bernafas kecewa,gadis itu kira,dia tidak melihat

"Tang?gue makin yakin itu Stella,dan yang di sampingnya jelas banget itu Deon"gadis itu kembali duduk,entah di atas apa gadis itu duduk,gelap

"Udah Raa,nanti aja,"

"Bukan gitu tang! Stella itu temen gue,kalo dia di apa apain sama Deon gimana?, Stella itu gampang banget di bohongi"

Tringgg tringg

"Itu suara ponsel gue"gadis itu berdiri,berniat untuk mencari dimana ponselnya

Bintang menyusul Ratu untuk berdiri,ketika Ratu baru saja melangkahkan kakinya satu langkah,lagi lagi Bintang melarangnya"apa lagi?"

"Jalan tong rusuh!takut ada jebakan!"peringat Bintang

Gadis itu hanya menghembuskan nafasnya lalu ketika melangkah satu langkah lagi,gadis itu menginjak sesuatu"apa?"Tanya Bintang

"Gak tau"Sahut gadis itu,lalu berjongkok untuk meraih barang yang dirinya injak

Berhasil,gadis itu menemukan ponselnya"H-hallo?ini gue Ratu,Vin?lo bisa tolongin gue sama Bintang gak?"

",Gue udah cek lokasi ponsel lo,lo sama Bintang kenapa mancing Deon?, ngapain lo berdua ke Jakarta?"

Gadis itu menatap Bintang yang memang tidak terlihat dari penglihatannya"Tang?k-kita di Jakarta?"

Lelaki itu menggeleng"gue gak tau Raa,Vin bisa kesini gak sekarang?kalo bisa ajak yang lainnya"

"Aman,gue sama beberapa anak Zolata, Palavos dan juga Leon bakal kesana"

Tuuuuttt

"Ada yang aneh tang"

"Jebakan Raa"Sahut Bintang

Gadis itu menyalakan senter ponselnya"akhirnya gue bisa liat lo"

"Kita cari jalan keluar"Bintang menggenggam tangan Ratu semakin erat, seolah olah melonggarkan sedikitpun tidak Bintang ijinkan

Trek

Gadis itu dengan cepat mematikan senternya ketika mendengar pintu yang entah dari mana asalnya,cahaya mulai memasuki ruangan itu

Sementara Bintang dan juga Ratu bersembunyi, punggungnya saling menyatu,dengan tangannya yang juga saling di genggam erat"sssttt Raa,mereka kayaknya banyak"

Gadis itu menganggukkan kepalanya,sambil melihat beberapa manusia yang terkena cahaya yang berasal dari pintu"Mereka kemarin masukin Bintang sama Ratu di ruangan kosong ini?atau yang di daerah timur?"

Suara itu?,itu terdengar jelas di gendang telinga Bintang dan juga Ratu,itu suara seorang gadis yang sekarang masih berstatus kekasih Alex

"T-tang?"

Lelaki itu merubah posisinya menjadi menatap punggung Ratu,tangan Lelaki itu lincah mengusap kepala Ratu"Raa?siapa tau bukan"

"Gak ada Stell,mereka gak ada di sini kayaknya"Sahutan dari seseorang membuat gadis yang kerap di panggil Stell itu mengangguk

STARWhere stories live. Discover now