Kaget!

200 28 2
                                    

*****
"Teh hoyong nasi uduk"

(Pengen)

"Siap neng, tungguan sakedap!"

(Tunggu sebentar)

Gadis itu duduk di salah satu kursi,mengetuk meja dengan telunjuknya beberapa kali, menunggu nasi uduknya dihidangkan oleh teteh teteh yang menurut dirinya, dia sangat anggun.

Tepat kepalanya menoleh ke samping, dirinya melihat segerombol Lelaki yang menuju ke arahnya,namun dirinya melihat pria yang menurut dirinya itu tidak asing.

Maksud tidak asing bagi Ratu seperti sudah berteman sejak lama.

Kelima cowok tersebut duduk disalah satu kursi, sepertinya mereka belum menyadari bahwa ada seseorang yang duduk di salah satu kursi itu.

"Neng!ini nasi uduknya dengan beberapa rencang sangunya dan ini es teh gratis selalu"Teh Iis atau pemilik warung tersebut menaruh karedok dan satu gelas teh dimeja depan Ratu.

Membuat Ratu yang menatap kelima cowok tersebut mengalihkan pandangan,begitu juga dengan kelima cowok tersebut.

Kelima cowok tersebut menatap Ratu yang meminum es teh,merasa diperhatikan,gadis itu melihat kearah kanan dan kiri dimana tempat duduk kelima cowok itu."Makan"Ujarnya.

"Sok mangga"

(Silahkan)

Setelah melahap satu bungkus nasi uduknya, dirinya masih setia di warung teh Iis, menunggu teh Siti datang menjemput dirinya.

"Tang,sini dehh"Celetukan dari Ratu membuat ke lima cowok tersebut menatap dirinya.

"Bintang maksudnya"Ujar gadis itu lagi dengan menggaruk tekuknya yang tak gatal.

Salah satu dari mereka itu ada yang tatapannya tajam,maka dari itu Ratu menggaruk tekuknya yang tak gatal.

Bintang yang sedang bicara irit dengan si dingin itu sekarang sudah berada di hadapan Ratu"naon?"

"Yang bicara sama Lo siapa?"

Bintang mengerutkan keningnya,sambil menatap seseorang yang tadi dirinya ajak ngobrol"dia?"tunjuk bintang.

"Iya dia,yang dari tadi gak natap gue"angguk Ratu.

"Lo mau luluhin hati dia?"Bintang terkekeh"gak bakal bisa,dia dingin,emang sih dia tipe cowok yang Lo mau,tapi Lo gak bakal mampu"Ujarnya lagi meremehkan.

"Gue gak mau luluhin dia!gue pengen dia natap ke arah gue,"

Bintang memainkan lidahnya di gigi paling ujung,sambil berfikir keras,gimana caranya biar si dingin menatap kearah Ratu"derr ngalieuk kadie geura"Ujar bintang.

(Natap kearah sini,cepat)

"Hmm? apa?"ujar yang dipanggil derr atau lebih tepatnya Callder, lelaki dingin itu berujar tanpa menolehkan kepalanya ke arah Ratu dan Bintang.

"Ngalieuk atuh"Ujar bintang.

"Males"Ujar Callder lalu pergi dari warung teh Iis.

"KAMANA?"Teriak dari salah satu lelaki itu.

(Kemana?)

"BELL MASUK!"Sahut Callder.

"Nama dia siapa sih?,gue kayak gak asing lihat postur tubuhnya dari tukang,suaranya juga kayak gak asing"

(Tukang=belakang)

"Callder Alfaria--"

Ratu yang sedang meminum es teh itu menyemburkannya kedepan wajah Bintang,si panglima tempur.

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang