part 71 - To heal the broken heart

Start from the beginning
                                    

Setelah ini masih bisakah dia memandang Dominic seperti kemaren.? Masih bergetarkah hatinya untuk pria itu.? Masih bisakah hubungan mereka seperti sedia kala.? Bisakah dirinya memaafkan pria itu dengan lapang dada.?

Terdengar suara langkah yang mendekat. Keysha buru-buru memejamkan matanya.

"Sampai kapan kamu akan mendiamkan ku begini..? Ini sungguh sangat menyiksa ku, Key.." desah Dominic dengan frustasi.

Keysha tidak bergeming, dia semakin merapatkan mata nya.

"Kamu harus mendengar penjelasanku terlebih dahulu, Key. Bukan untuk membenarkan apa yang sudah aku lakukan. Aku hanya ingin kamu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu.."

Lagi-lagi Keysha memilih untuk bungkam.

Dominic samakin frustasi dibuatnya. "Istirahatlah.... aku akan menjemput putriku..." desah Dominic pasrah. Dia tidak ingin memaksa Keysha lebih dari ini.

Cup....!
Keysha bisa merasakan kecupan hangat dipuncak kepalanya. "Jangan langsung bawa Sy kesini, biarkan dia tidur siang dulu.." cicit Keysha pelan tanpa merubah posisinya.

"Baiklah...."

"Aku pergi dulu. Kalau butuh apa-apa segera hubungi aku.."

Cup....!
Sekali lagi Dominic mencium Keysha sebelum pergi.

Setelah memastikan pria itu pergi Keysha membuka mata nya. Pikiran dia kembali menerawang, Tanpa terasa tangan nya berkeringat dingin entah kenapa bayangan tentang malam itu membuatnya kembali takut.

Dalam kesendirian Keysha kembali berkecamuk dengan segala yang ada dipikiran nya.

Apakah kedekatan mereka selama ini adalah bentuk tanggung jawab dari pria itu.? Apakah pria itu sengaja mengakui Sy sebagai putrinya hitam di atas putih karna dia memang tahu kalau Sy adalah putri kandungnya?

***

"Buuuuuuuu......" pekik Sy nyaring. Dia berlari menghampiri ranjang pasien milik Keysha membuat rok berumpak-umpat yang Sy kenakan ikut bergoyang. Gadis kecil ini terlihat sangat menggemaskan.

"Ibu sakit apa...."

"Ibu cuma demam, nak..."

"Ibu habis hujan-hujanan yaa..." tuduhnya tepat sasaran.

Keysha mengangguk lalu tersenyum tipis. "Makanya Sy jangan main hujan-hujanan ya, nak... nanti tangan nya di infus kayak ibu..."

"Iyaaaa... Sy ndak mau tidul dilumah sakit. Soalna disini angkel..."

"Ngawur...." sewot Keysha. Mana ada angker sih, apalagi kamar kelas satu seperti yang dia tempati saat ini. Kamar inap ini lebih mirip kamar disebuah hotel bintang lima.

"Nick, tolong bantu Sy naik keatas lanjang..." masih nyebut pakai nama aja ini anak. Itu bapakmu lho Sy.

"Papa, Sweetheart. Papa..." desah Dominic.

"Naikin iihhhh...." rengutnya.

"Panggil, Papa. dulu baru dinaikin.."

Sy menghembuskan nafasnya kasar. Dia cemberut. Padahalkan dia suka manggil Papa nya dengan sebutan nama. I think it's cool. "Papa, tolong....." cicitnya pelan.

Dominic With The Baby GirlWhere stories live. Discover now