part 21 - She's is my daughter

107K 8.7K 141
                                    


Happy reading


♡♡♡♡


Setelah semuanya pergi entah kemana, kini hanya menyisakan tiga orang berbeda usia dikamar inap milik Dominic.

Sy dengan tatapan polos menatap wajah tampan sang Papa. Sementara Dominic sendiri menatap tajam kepada gadis yang sibuk membalik halaman majalah fashion.

"Sy disekolah sudah belajar menggambar atau mewarnai sketch.." tanya violet

"Yes auntie, Sy Like so much to dlawing.." jawab Sy penuh binar

"Good, coba Sy main ini deh.." tawar Violet manis sambil menyerahkan iPad yang sudah siap untuk dimainkan berupa games happy color, tentu saja Violet ingin mengalihkan perhatian sigadis kecil itu.

"Wow.." sahut Sy kagum lalu menerima iPad itu dengan senang hati. Ia lalu duduk disalah satu sofa kosong disana.

Dominic masih saja menatap datar wajah cantik sang adik yang kembali menjutkan membaca majalah.

"Sejak kapan.." Dominic lalu melontarkan pertanyaan setelah ia yakin sigadis kecil hanya fokus dengan permainannya.

"Tiga bulan yang lalu.."

"Kenapa kalian mengizinkan nya..?"

"Karna kita tidak memiliki hak untuk menahan nya.."  telak Violet dengan senyum tipis miliknya.

"Kenapa tidak ada yang memberitahu abang terlebih dahulu?"

"If I telling you, and what happen next..?" Sinis Violet

Seakan sadar dengan kenyataan kalau ia memang tidak memiliki hak apapun selain ia sangat menyayangi sigadis kecil. Pria dengan tatapan tajam itu lalu terdiam sejenak mengingat kembali apa ada hal yang janggal sehingga ibu muda itu memutuskan keluar dari mansion, apakah ini kaitan tentang dirinya?

"Apa ini ada hubungannya dengan pemberitaan tiga bulan lalu" tebak Dominic

Dan Violet hanya mengangkat kedua bahunya dengan cuek sebagai jawaban.

Dominic menghembuskan nafasnya kasar. Entah apa yang ia rasakan sekarang seperti perasaan resah, tidak rela dan kecewa secara bersamaan.
"Bukankah dimansion jauh lebih nyaman dan aman untuk Sy" desah Dominic pelan tapi sang adik masih bisa mendengarnya

"Memang, dan Vio tidak setega itu untuk melepas mereka begitu saja tanpa pengawasan"

Lagi-lagi Dominic terdiam. Entah kekuasaan apa yang adiknya miliki sekarang, ia sendiripun belum memastikan nya, seperti kecalakaan yang terjadi malam itu orang-orang adiknya lah yang menyelamatkan dirinya.

Bahkan sesuatu yang bersangkutan dengan keamanan mansion kini menjadi tanggung jawab bungsu keluarga Abraham. dulu memang menjadi tanggung jawab dirinya tapi semenjak adiknya mengambil alih semua itu ia tidak pernah lagi mendapat laporan tentang segala sesuatu yang terjadi dimansion.

Mata tajam itu beralih memandang gadis kecil dengan pipi yang begitu chubby sedang asik sendiri dengan iPad ditangannya.

"Sweetheart come here.."

"Yes Papa..." jawab Sy lalu berjalan mendekatinya

"Sy senang tinggal dirumah baru?"

Gadis kecil itu tersenyum dengan lebar
"Iyaaaah..  lumah Sy sekalang it's so cute Papa, kayak lumah boneka, and I love its" serunya

"Ruko" sela Violet membenarkan

"Yes, Luko" timpal Sy penuh semangat

"Terus Sy sama ibuk jualan bunga? Sy suka?" Dominic kembali bertanya dengan hati-hati

"Iyaaaaah, Sy suka, Sy juga bantu Ibu jualan, bantu Ibu semplot-semplot bunga. telus ditoko Ibu ada bunga Daysi, like my name, bunganya cantik kayak Sy, telus Sy juga cekalang punya banyak temen" dengan mata penuh binar gadis kecil itu bercerita kepada sang  Papa

Tok..tok..tok..
Ada suara ketukan dari pintu membuat cerita sigadis kecil terhenti. lalu masuk satu orang dokter pria dan diikuti satu perawat wanita.

"Selamat pagi Mr.Abraham" sapa Dokter itu ramah

"Pagi" Jawab Dominic datar

"Kami akan melakukan pemeriksaan terakhir sebelum anda keluar dari rumah sakit ini, dan juga kami akan melepaskan infus milik anda" ucap Dokter pria itu lalu melakukan yang sudah menjadi tugasnya.

Sy yang memang sering diajak Delvin kerumah sakit,
lebih tepatnya diajak secara paksa, biasanya Sy langsung digondol Vin,
Membuat gadis kecil itu sedikit banyak tahu tentang kegiatan para dokter dan suster untuk menangani pasien.
Seperti sekarang Sy tahu apa yang akan perawat wanita itu akan lakukan kepada Papanya.

"Auntie Vi, talong angkat Sy naik keranjang Papa" pinta Sy dengan kedua tangan yang sudah terangkat keatas

Tanpa banyak tanya Violet melakukan apa yang sigadis kecil itu pinta.

Sy langsung memeluk tubuh besar dan tegap milik sang Papa.
"Sstt.... its oke Papa, itu nggak sakit, cuma kayak digigit semut aja" Rayu Sy sambil membelai punggung lebar milik Dominic.

Violet terkekeh geli dan Dominic Berdehem pelan untuk mereda rasa geli diperutnya, pria ini tidak terbiasa bersifat manis didepan orang lain.

"Why you looking my Papa, just finished your work" herdik Sy galak. Gadis kecil itu sangat tidak suka melihat perawat wanita yang curi-curi pandang kepada Papanya, sehingga membuat melepas jarum itu sedikit lebih lama.

"Ba..baik nona" jawab perawat itu gelagapan

"Be lady sweetheart" tegur Dominic halus

"I'm not lady, I'm a princess" jawab Sy cemberut

Sy mendekap posesif tubuh Papanya bahkan ia membuat wajah Dominic berpaling memandang arah berlawanan dari sang perawat itu.

Dengan cepat dan cekatan perawat itu menyelesaikan tugasnya dan dokter itupun berbasa-basi sedikit lalu mereka pergi. Setelah kepergian dua orang itu Sy kembali membantu Papanya mengganti pakaian pasien dengan kemeja hitam yang membungkus tubuh sempurna milik Dominic.

Jari-jari kecil itu dengan telaten mengancingkan baju sang Papa membuat hati pria itu semakin terenyuh dan semakin menyayangi gadis kecil ini.

Entah siapa ayah biolagis gadis kecil ini? Yang pasti pria itu pasti akan menyesal karna melewatkan banyak hal tentang Sy. Ada rasa benci yang membuncah didadanya kepada pria yang sudah membuat Sy hadir didunia ini dengan cara yang kejam, tapi disatu sisi ia merasa senang berkat pria itu kini ia bisa  memiliki Sy dihidupnya. Dan Gadis kecilnya tidak butuh Ayah biolagis karna ada dirinya sebagai Papa yang akan melindungi dan menyayangi Daysi aqueennesya sebagai putrinya sendiri.

Yes, Sy it's my daughter!

Bersambung
selasa 1 juni 2021

Kalau kalian mau jadi silent reader
Tidak apa-apa. Yo wes monggo.
Mungkin nulis comment buat kasih kritik dan saran terlalu merepotkan bagi kalian.
But Please, cukup tekan bintang Setidaknya itu buat mehargai tulisan aku.

Dominic With The Baby GirlWhere stories live. Discover now