part 24 - Poor girls

92.7K 7K 192
                                    

Happy reading

♡♡♡

Pagi yang cerah hari ini diawali dengan konser tangisan Sy akibat ulah Delvin yang berujung kemarahan dari gadis kecil itu.

Semua masih dikamar, sekarang hanya ada Delvin, Delara dan Damian dan tentu saja sigadis kecil kesayangan kalian. Sementara Violet sudah kembali ke Singapor tadi malam.

"Itu benelan ada dedek bayi?" Tanya Sy sambil menunjuk layar televisi yang sedang memperlihatkan iklan susu Ibu hamil

"Iyaa.. disana ada dedek bayinya" sahut Delara kelem

"Kayak dedek bayi yang dipelut Buna..?"

"Iya sayang, Sy dulu juga ada diperut ibu.."

"Sy bukan dari perut Ibu, tapi nemu ditempat sampah" celetuk Delvin bercanda

"Emang?"

"Vin, hus.." delik Delara tajam

Gadis kecil itu terdiam dengan wajah yang menunduk

"Sy anak ibu, ndak dali tempat sampah" Sy berteriak nyaring dengan mimik muka marah namun terlihat lucu

"Kita ndak temen, hiks.. hiks.." tangis Sy pecah

Sementara Delvin tertawa dengan kencang sambil berguling dilantai yang dilapisi karpet tebal.
"Hahaa... lucu banget...."

"Sy an..anak Ibu... hiks.." dengan sesegukan Sy kembali mencoba menegasakan dia anak dari Ibunya.

"Cukup Vin! Jangan keterlaluan, anak kecil kebanyakan nangis nanti dia demam" tegur Delara

"Ibu Sy disana sudah punya anak baru, Sy nggak disayang lagi deh" Delvin lanjut menggoda Sy. Dia mah iseng banget. Kayanya kalau ada Sy didekatnya menjadi sebuah keharusan untuk membuat sigadis kecil itu menangis.

"Sy mau pulang, Sy ndak mau disini.. hiks..hiks.." bentaknya

"Besok kita pulang Baby, hari ini kita cari oleh-oleh. yaa.." rayu Damian lembut

"Sy mau pulang" teriak Sy kencang dengan tangisan yang begitu nyaring bahkan badannya bergetar. Ia tantrum. Meronta dan menolak dekapan dari Damian.

"Lepas" geram Sy penuh amarah.

"Lho..." Delvin langsung melongo, ia tidak bermaksut membuat Sy seperti ini.

"Kamu sih!" panik Delara

Sementara Damian langsung melempar adiknya itu dengan sebuah bantal.

Gadis kecil itu berlari kelantai dua tanpa bisa dicegah. Kaki kecilnya melangkah dengan cepat disetiap undakan tangga. Bahkan terdengar teriakan Delara yang menyuruh Sy hati-hati. Tanpa perduli Sy Langsung memasuki kamar sang Papa karna memang ia memilih tidur dengan pria itu.

Dengan gerakan cepat Sy mengambil koper warna pink yang baru dibelikan. Ia memasukan baju sembarangan kedalam koper mini itu.

Dominic yang baru keluar dari kamar mandi masih mengenakan bathrobe terlihat bingung melihat gadis kecil itu sesegukan sambil menutup zipper dengan kasar.

Dominic With The Baby GirlWhere stories live. Discover now