part 28 - I'm back

85.6K 6.6K 159
                                    


Happy reading

♡♡♡♡


Sebuah mobil sports terparkir gagah diluar halaman sekolah, mobil berwarna hitam itu berhasil mencuri banyak perhatian. Termasuk ibu-ibu yang sedang menunggu anak-anak mereka.

Pria dengan tatapan tajam itu tengah memerhatikan sebuah sekolahan yang terlihat biasa saja dari balik mobilnya.

Ia memindai bangunan itu dengan tangan yang mencengkram erat stir mobil.

Dominic kembali melihat jam tangan mahal miliknya, memastikan masih berapa lama lagi ia disini untuk menunggu seseorang yang sangat ia rindukan.

Tidak berselang lama.
Para murid berlarian keluar dari kelas menuju ibu mereka yang sudah menunggu diluar, namun terlihat lebih banyak para murid mengerubungi abang-abang yang jual jajanan.

Dominic tersenyum melihat seseorang yang tengah ia tungga baru saja keluar dari kelas dengan langkah gontai.

Gadis itu langsung menuju area permainan lalu duduk disebuah ayunan, pria dengan stelan polo berwarna hitam terlihat dengan sigap mendorong ayunan yang sedang gadis itu duduki.

Dominic memasang kaca mata lalu keluar dari mobil yang sedari tadi ia parikir didepan sekolah ini.

Berjalan dengan gagah sambil melepas kancing jas miliknya.

"Sweetheart...."

"Papa......!" Pekik Sy nyaring.

Gadis itu dengan cekatan melompat dari ayunan membuat Dominic langsung berlari takut kalau anaknya terjatuh.

"Gossssh!... dont do that, sweetheart" desah Dominic lega karna putrinya mendarat dengan sempurna.

"Heheee.... Sy bisa.." bangga gadis kecil itu namun dengan tatapan sayu.

Dominic berjongkok langsung memeluk tubuh putrinya. Dahi Dominic mengernyit ketika mencium Sy.
"Badan kamu hangat, sayang... Sy sakit.."

"Mulut Sy sakit, kepala Sy pusing.." adunya.

"Kita kerumah sakit yaa, nak.."

Dominic menggendong tubuh Sy yang kini terasa hangat.

"Dimana ruang guru.." tanya Dominic datar

Kedua pria itu langsung mengantar tuan mereka keruang guru.

Tanpa permisi atau sekedar basa-basi
"Siapa wali kelas Daysi aqueennesya" tanya Dominic datar.

"Saya pak.." sahut guru perempuan.

"Saya hanya ingin memberi tahu, kalau Sy akan pulang sekarang!"

"Pak, tunggu pak.." tahan guru itu ketika Dominic sudah berbalik badan

"Anda ini siapa? Anda tidak bisa membawa murid saya begitu saja.."

Dominic tersenyum miring, lalu melepas kacamata miliknya.
"Saya adalah PAPA dari gadis ini!!"

"Apa orang ini benar Papa kamu, Sy..?" tanya guru itu memastikan kepada gadis kecil yang sedang bersandar nyaman dipundak Dominic.

"Yes, bu gulu. this my Papa.." sahut Sy dengan senyum tipis.

"apakah kami kurang mirip sebagai ayah dan anak!" Sinis Dominic

"Maafkan saya pak, saya hanya ingin memastikan.." jawab guru itu tidak enak, murid dia yang satu ini memang mendapat perlakuan lebih istimewa dari mirid lainnya. Karna gadis kecil ini menjadi Donatur tunggal untuk sekolah ini, ditambah selalu diawas dua bodyguard. Tentu saja ia khawatir kalau ada sembarang orang membawa pergi muridnya ini.

dia merutuki kebodohan nya yang tidak memerhatikan dengan teliti. Mereka memang benar-benar mirip dari rambut dan juga warna matanya.

Dominic berlalu pergi membawa tubuh Sy yang menurutnya semakin panas, Ia menyetir dengan Sy yang terlelap  nyaman dipangkuannya dengan kepala yang bersandar didadanya.

Rencana Dominic yang akan kembali sekitar satu bulan lagi, buyar! Itu semua karna ia mendapat telpon dari Violet.

Keysha tengah dekat dengan seorang pria yang membuat gadis kecilnya mulai berpaling darinya. Pantas saja Sy selalu jarang menghubunginya akhir-akhir ini, bahkan ketika ia yang menelpon, gadis kecil ini sudah tertidur. Mereka bahkan hanya berbicara sekali atau dua kali dalam seminggu. Dan itu membuat sesuatu didalam hatinya terasa tercubit.

"Sweetheart...." panggil Dominic pelan.
Ia merasa kemeja yang ia pakai basah.
Apa putrinya kepanasan?

"Sayang..." panggilnya lagi namun Sy masih tidak bergeming

Ia menunduk untuk melihat wajah putrinya yang ternyata sudah basah dengan cairan kental berwarna merah.
"Shit..!" maki Dominic nyaring. Ia menambah kecepatan laju mobilnya tanpa perduli makian dari pengendara lain.

Wajah tegas itu berubah khwatir. Ia menyeka darah yang masih mengalir dari hidung putrinya dengan tissu.

Mobil itu berhenti dengan suara decitan ban yang berbunyi nyaring, ia membunyikan klakson berkali-kali hingga beberapa perawat datang dengan sebuah brangkar.

Mereka dengan cepat membawa Sy ke IGD dengan Dominic yang ikut berlarian, dia tidak perduli lagi dengan mobilnya yang ia parkir sembarangan dengan bajunya yang terkena darah.

Yang dipikiran nya sekarang hanya keselamatan Sy.

Penampilan Dominic kini sangat kacau. Ia berjalan mondar mandir didepan ruangan yang tertutup rapat.

Dominic tidak menyangka kalau kepulangan nya kali ini malah berakhir dirumah sakit.
Ia lalu dengan cepat menghubungi seseorang
"Cepat kesini" bentaknya panik

"......"

"Di IGD!!"
Klik!

Dominic meraup wajahnya dengan kasar, ia tidak tahu apa yang terjadi. Pikirannya kacau! Apakah putrinya menderita penyakit serius?
Dia tidak siap untuk kehilangan gadis kecil itu.
Tidak akan pernah siap!

Delvin berlari menghampiri kakak tertuanya
"Ada apa bang? Siapa didalam.." tuntut Delvin panik setelah melihat kemeja kakaknya yang berdarah.

"Sy, Sy yang ada didalam.." lirih Dominic lemah lalu terduduk dikursi.

"Apa....!!"

Delvin langsung menghubungi keluarganya. Terutama Ibu dari gadis kecil yang tengah berada diruang IGD itu.


Bersambung
Jumat 24 juni 2021
Jangan lupa vote dan comment

Aku mau kenalan donk sama pembaca setia book ini.

Kalau boleh tahu..
Kalian dari kota mana aja??

Siapa tau nanti aku nyasar kekota kalian.. 🤗😘

Dominic With The Baby GirlWhere stories live. Discover now